CHAPTER 2 : Shit!!

137 8 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama masuk skull, 'Berandal Couple', Demmy dan Steve, berlari terburu-buru memasuki gerbang sekolah. Yah, tepat, mereka T.E.R.L.A.M.B.A.T.

"Huft.. Huft.. Huft.. Pagi, Miss. Maaf, kami terlambat" Sahut Demmy setelah sampai di depan pintu masuk kelas.

Mrs. Sarah yang sedang mengajar, menatap mereka tajam, "Huh? Apa kau bilang, Miss Alexander? Maaf? Kalian tau sekarang jam berapa? Hari pertama masuk kalian sudah terlambat 15 menit? Great.. Great.." Maki Mrs. Sarah seperti kereta api.

'Aduh bisa mampus nih', batin Demmy.

"Maaf, Miss. Kami tau kami salah, tapi itu tadi gara-gara..."

"Gara-gara bus, Miss. Iya busnya lama, Miss. Padahal kita udah nunggu di Halte dari jam... jam..." Demmy memotong ucapan Steve.

"Jam berapa, Woyy!!" bisik Demmy pada Steve.

"Jam tujuh lewat 5 menit, Miss. Swear, deh, Miss" Lanjut Steve. Membentuk jari telunjuk dan tengahnya berbentuk V.

Mrs. Sarah yang mendengarnya menaikkan sebelah alisnya, semakin marah.

"Itu sama aja, Oon" tegur Demmy, menginjak kaki Steve jengkel.

"Aw.." pekik Steve. Mrs. Sarah melototi mereka bergantian. Demmy menelan ludahnya susah payah karena tau Si Guru Killer di hadapannya sudah marah.

"Alasan!" Mrs. Sarah menjewer telinga Demmy dan Steve. "Udah tau salah masih main-main. Bersihkan toilet guru sekarang juga, lalu hormat bendera sampai jam istirahat!" lanjutnya.

"Aduh.. du.. duh... Sakit, Miss" ringis Steve.

"Mampus, deh gue" sungut Demmy. Anak-anak lain yang di dalam kelas hanya cekikikan melihat mereka berdua. "Heh.. Diam lo!!" bentak Demmy.

"Udah. Kerja sana!!" Mrs. Sarah mendorong mereka dan menutup pintu.

"Nih semua gara-gara lo" tuduh Steve pada Demmy.

"He.. he.. he.." eh.. eh.. eh.. yang di tuduh malah cengengesan. "Sorry, bro. Gue 'kan gak tau udah jam berapa, lagian elo juga sih! Mandi lama, ya gue tidur lagi" Demmy membela diri.

"Mck.. " Steve jengkel dan mendahului Demmy.

"Eh.. Mau kemana?" tanya Demmy.

"Ya toilet lah, masa pulang!" sahut Steve sudah jauh di depan Demmy.

"Oh iya, ya" Demmy menepuk jidatnya.

⭐️⭐️⭐️

"Ah gila. Tuh Killer tau aja, ya ngerjain orang" sungut Demmy sambil menyeruput Lemonnatenya.

"Hmm.." Steve hanya mengangguk lemah.

Sekarang mereka sedang berada di kantin sekolah. Yah, mereka sudah mengerjakan hukumannya.

'Ring....' lonceng pertanda jam istirahat usai berbunyi.

Demmy dan Steve segera berlari memasuki kelas...

⭐️⭐️⭐️

Sehabis pulang sekolah, mereka bukannya pulang, malah pergi ke sebuah Departement Store di Hemillton Street untuk berbelanja beberapa keperluan rumah. Persediaan makanan mereka di kulkas telah kosong.

"Steve, lo suka yang rasa apa nih?" tanya Demmy. Ditangannya sudah ada dua kaleng selai, "Coklat apa Vanilla?"

"Ehm.. Coklat aja, deh. Kita beli Spagetti Instantnya berapa?" tanya Steve balik.

"2 dus aja. Males kalo bolak balik belanja mulu" jawab Demmy.

"Ok" sahut Steve. Steve pergi ke etalase bagian makanan instan. Tapi belom aja nyampe, dia udah liat pemandangan manis. Manissss banget sangkin manisnya sampe mau di telen ama si Steve. Dia enggak sengaja ngeliat tuh bajingan, Ayahnya sedang jalan bersama seorang jalang yang kelihatan hanya berusia setengah dari umurnya.

Berandal CoupleWhere stories live. Discover now