TRENTUNO

1.7K 128 4
                                    

Ola! Hari ini aku sempetin update karena kemaren udah ada beberapa yang nanyain update-an. So here I am. Karena aku udah sempetin update meskipun besok ujian, jangan lupa vote ama komennya yang banyakkk yaaa hehehe. Thank you guys.

Happy reading!

Playlist: Lily Allen - Littlest Thing

"Hei." Chavalier menyapa Béatrice yang baru saja memasuki mobil bersamanya.

Wanita itu tersenyum. "Hai." Balasnya. "Kita makan siang dimana?"

"Hmm, aku tahu ada sebuah restoran bagus di pusat kota. Temanku merekomendasikannya padaku karena restoran itu sangat terkenal. Bagaimana jika kita mencoba kesana?" Tanya Chavalier yang dibalas dengan anggukan oleh Béatrice. "Boleh. Kalau begitu kita kesana saja." Jawab Béatrice.

Akhirnya Chavalier pun melajukan mobilnya menuju pusat kota Roma dimana restoran itu berada. Namun ia merasa sedikit bingung karena Béatrice dan dirinya tidak ada yang bicara di dalam mobil. Selama 10 menit perjalanan mereka, tidak ada yang berbicara. Dan Béatrice tidak biasanya seperti ini. Wanita itu biasanya akan bercerita bagaimana harinya berjalan, dan diam bukanlah hal yang biasa ia lakukan.

"Bee?" Panggil Chavalier.

Lamunan Béatrice terputus ketika Chavalier memanggil namanya. "Hmm?" Balasnya ketika ia menatap pria itu.

"Apa ada masalah?" Tanya Chavalier. "Kau.. Tidak biasanya diam seperti ini. Apa kau sakit? Atau apa kau ada masalah? Jika iya, ceritakanlah padaku." Lanjutnya.

Lagi-lagi Béatrice tersenyum. Kemudian ia menggeleng pelan tanpa mengatakan apapun. Senyum Béatrice adalah hal yang menakutkan bagi Chavalier. Bukan karena senyumnya buruk, tentu saja bukan itu. Senyum Béatrice adalah hal yang terindah bagi Chavalier tapi masalahnya bukan itu.

Senyumnya sekarang mengingatkan Chavalier pada kejadian 5 tahun lalu. Wanita itu tersenyum pada dirinya seakan-akan tidak terjadi apa-apa lalu di kemudian hari Béatrice meninggalkan dirinya.

Hal yang tidak ingin dialami Chavalier lagi.

"Kau membuatku takut, Bee." Kata Chavalier pada Béatrice. "Kau tahu? Senyumanmu sekarang mengingatkan aku pada dirimu yang meninggalkanku 5 tahun yang lalu. Kau tersenyum seakan tidak terjadi apa-apa namun kau pergi."

"Jadi jangan tersenyum seperti itu jika kau tidak ingin membuatku takut. Aku tahu ada yang salah pada dirimu saat ini. Jadi ceritakan saja. Aku akan membantumu untuk mengatasinya." Lanjut Chavalier.

Perlahan senyum Béatrice memudar. "Aku tidak yakin kau bisa membantuku untuk yang satu ini, Chavalier."

"Coba kau katakan saja padaku."

Béatrice menghela nafas berat sebelum akhirnya ia mulai bercerita. "Hari ini aku bertemu dengan Pryce. Ia mendatangiku di kantor dan mengatakan sesuatu padaku." Béatrice memulai ceritanya.

"Dasar brengsek!" Umpat Chavalier.

"Val, tenang dulu. Aku belum selesai bercerita."

Chavalier mencoba menenangkan dirinya dengan menghembuskan nafasnya. "Baik. Lanjutkan ceritamu."

"Oke." Balas Béatrice. "Hari ini ia datang dan mengatakan sesuatu padaku. Tentang tunanganmu. Miranda Hudson bukan?" Pertanyaan Béatrice membuat wajah Chavalier menegang. "Dia mengatakan hal itu padamu?" Béatrice membalas pertanyaan Chavalier dengan anggukan kepala.

"Kenapa kau tidak pernah mengatakan hal itu sebelumnya padaku? Kenapa aku harus mendengarnya dari orang lain, Val?" Béatrice bertanya perlahan. "Aku akan mencoba mendengar dan mempercayai perkataanmu. Kita pernah menjadi lebih buruk karena salah paham dan aku tidak ingin kesalahan yang sama terulang. Jadi sekarang katakan kebenarannya, Val. Aku akan mempercayaimu."

Chavalier menghentikan mobilnya karena lampu merah. Kesempatan itu digunakannya untuk menatap Béatrice. "Iya, aku memang bertunangan dengan Miranda Hudson. Tapi hubungan kami tidak seperti yang semua orang pikirkan." Kata Chavalier.

Terasa berat bagi Béatrice ketika mendengarnya, tapi ia memberi kesempatan bagi Chavalier untuk melanjutkan. Akhirnya pria itu pun kembali berkata. "Hubungan kami bermula karena ibuku yang menjodohkan aku dengannya. Hubungan kami tidak berdasarkan perasaan, Bee. Well, aku yang sama sekali tidak menginginkannya. Ketika kau kembali, aku berencana untuk memutuskan pertunangan ini."

"Aku akan memulai hubungan yang benar denganmu, Bee. Memulai semuanya sebagaimana hubungan kita seharusnya berjalan." Lanjutnya.

"Lalu bagaimana dengan dia? Tunanganmu, Miranda Hudson. Apa yang akan terjadi padanya jika kau memutuskan pertunangan ini? Apakah ia mencintaimu?" Tanya Béatrice.

Chavalier menggeleng. "Aku tidak tahu. Dari awal aku sudah mengatakannya padanya, Bee. Aku takkan pernah mencintainya. Sampai kapanpun." Jawab Chavalier. "Dan Miranda pun tahu siapa sebenarnya orang yang aku cintai. Orang seperti Miranda tak akan pernah menang melawan dirimu, Bee. Ia mengetahui hal itu."

"Apa ia sudah tahu? Tentang hubungan kita. Bagaimana jika ia mengetahuinya?"

Pria itu mengangkat bahunya dengan santai. "Lalu kenapa? Aku memang menginginkan Miranda untuk mengetahuinya sehingga aku bisa membatalkan pertunangan ini." kemudian Chavalier memegang tangan Béatrice. "Bee, aku ingin semua orang tahu tentang kita. We are meant to be. We are not just two ships passing in the night."

Mata Béatrice masih menunjukkan sebuah keraguan. "Tapi, Val. Bagaimana jika langkah yang kita ambil ini justru menyakiti orang lain?"

"Bee, di dunia ini kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Dibandingkan berusaha untuk membahagiakan orang lain dan berusaha untuk tidak menyakiti seseorang, bukankah lebih baik jika kita bahagia dengan cara kita sendiri? Mungkin ucapanku terdengar egois namun untuk apa kita berusaha menyenangkan orang lain namun kita sendiri tidak pernah merasa bahagia? Apa kau menginginkan hidup yang seperti itu? Aku tidak."

"I know. This won't be easy." Chavalier berkata. Kemudian ia tersenyum dan menatap mata aquamarine itu. "But let's do this together."

Perlahan senyum Béatrice mengembang. Ia bisa melihat mata itu menatap miliknya. Dan tahu apa yang ia rasakan? It feels like home. Mungkin pria itu benar. Siapa yang akan membahagiakan dirinya jika ia sendiri tidak bisa mengejar kebahagiannya sendiri. Béatrice berharap ia mengambil keputusan yang benar.

"Okay. Let's do this." Ia berkata. "Together."

AQUAMARINE | EUROPE SERIES #2 (COMPLETED ✔)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ