QUATTORDICI

2.9K 208 1
                                    

"Signorina... Fontana?"

"Ya, benar, Signore. Saya Béatrice Amarillide Fontana."

"Ah.." Direktur Perencanaan bersama dengan 2 orang penting lainnya—CEO dan Direktur Personalia mengangguk dan kembali melihat dokumen yang mereka pegang masing-masing.

Seorang wanita yang duduk di pinggir sebelah kanan menatap dirinya dan mulai menilai Béatrice dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Signorina, di dalam dokumen data diri anda, disebutkan bahwa anda baru saja berumur 21 tahun. Anda bekerja di Achille Corporation selama 3 tahun dan baru saja lulus dari universitas." Kata wanita yang kira-kira jika dilihat mungkin seumur dengan bibi Béatrice, Martha.

Béatrice membenarkan ucapan wanita itu. "Benar, Signora." Jawab Béatrice.

"Apa yang membuatmu berpikir bahwa kau mampu mengemban tanggung jawab ini dengan umur dan pengalaman yang kau punya sekarang?"

Béatrice tersenyum sopan. "Saya mengakui bahwa saya masih sangat muda dan dibandingkan dengan kandidat lainnya mungkin saya paling minim dalam soal pengalaman. Tapi saya yakin dengan apa yang telah saya pelajari selama 3 tahun serta apa yang saya dapatkan selama di universitas dapat membantu saya dalam memimpin proyek ini."

"Selain itu, saya telah mempelajari sistem-sistem yang dapat dipergunakan dan saya yakin dapat menerapkannya jika saya mendapatkan posisi tersebut."

"Hanya hal itu saja tidak cukup untuk membuat anda mendapatkan posisi ini, Signorina." Direktur Perencanaan menyanggah apa yang dikatakan oleh Béatrice.

"Benar apa yang dikatakannya. Hal itu saja tidaklah cukup. " CEO DL Holding Company, George Edrick de Luca akhirnya membuka suara setelah ia berdiam diri selama sesi wawancaranya berlangsung. Pria ini memiliki kharisma yang bisa dibilang 'menakutkan'. Béatrice dapat merasakannya. "Tapi kau diterima." Tambahnya.

"Apa?" Ucapan terakhir George Edrick de Luca membuatnya kembali mempertanyakan perkataan pria itu.

"Kau diterima, Signorina Fontana. Mulai besok kau akan ditugaskan sebagai penanggung jawab dan kepala proyek real estate ini."

Béatrice tersenyum. Tapi dalam hatinya ia masih terkejut dan tidak bisa mempercayainya. Ia juga bisa melihat tatapan terkejut dari Direktur Personalia dan Direktur Perencanaan. Keduanya menatap CEO dengan tatapan tidak percaya, tapi tak satupun dari mereka yang mengeluarkan suara.

"Baik, Sir." Jawab Béatrice.

Edrick de Luca mengangguk. "Baiklah. Kita akhiri wawancaranya disini."

Béatrice mengangguk. Kemudian ia bangkit berdiri dan pamit undur diri dengan sopan. Meninggalkan ketiga orang itu di dalam ruangan.

"Apa maksudnya ini, Ed?" Berta, Direktur Personalia yang sudah Ed kenal dengan baik akhirnya ikut berbicara setelah Béatrice meninggalkan ruang wawancara.

"Benar, Ed. Kenapa kau menerimanya begitu saja? Keputusanmu ini sangat gegabah." Reagan, Direktur Perencanaan yang sudah bekerja sejak kepemimpinan ayahnya menimpali ucapan Berta. "Masih banyak kandidat yang berkualitas yang mampu menjalankan tugas ini. Ada banyak direktur, manajer, kepala bagian yang mendaftar dan lebih sesuai untuk tugas ini dibandingkan dia."

"Bukankah ini tujuannya kita melakukan adanya go public interview? Kita bisa menemukan orang baru yang berkualitas untuk posisi ini."

Berta menghela nafas. "Tentu. Tapi dia tidak cocok untuk posisi ini. Aku lebih menyukai Manajer Perencanaan cabang kita di Roma. Aku rasa ia sangat sesuai untuk posisi ini."

"Aku setuju dengan ucapan Berta, Ed. Aku tidak yakin Federico akan menyetujui keputusanmu ini, Ed."

Edrick de Luca menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi dengan santai. "Kalian tenang saja, Zia Berta, Zio Reagan. Ayahku akan menyetujui hal ini. Lagipula, aku sudah punya jaminan untuk ini."

Reagan mengangkat bahunya. "Terserah kau saja, de Luca. Jika itu yang kau mau." Ia bangkit dari kursinya dan meninggalkan ruangan. Berta juga melakukan hal yang sama dan meninggalkan Ed sendirian di dalam ruang wawancara.

Ed mengangkat alisnya menatap kepergian Reagan dan juga Berta. Setelah itu, ia mengambil telepon dan menghubungi seseorang. "Jadi bagaimana keputusanmu?" Tanya seseorang yang ia hubungi.

"Well, aku menerima Fontana menjadi penanggung jawab proyek itu. And you really have to keep your promise, Orlando."

Chavalier Deanthony Orlando tertawa diseberang telepon. "I always keep my promise, Cousin."

"Kalau begitu lakukan tugasmu dengan baik. Ketika aku mempercayakan proyek besar ini padamu sebagai konstruktornya, aku benar-benar ingin kau melakukannya dengan benar. Aku menginginkan Jordan Construction untuk ikut berpartisipasi di proyek ini. Dan kau akan melakukannya untukku."

"Aku benar-benar akan melakukannya dengan sempurna, Cousin. Percaya saja padaku." Chavalier menjawab. "Jadi, aku akan bekerja sama dengan dia kan?"

"Ya, begitulah."

"Kapan aku bisa bertemu dengannya?" Tanya Chavalier.

"Soon. Pastinya setelah ia selesai berkoordinasi dengan timnya dan perusahaanku. Ia akan aku pertemukan dengan partner kerjanya. Kau akan melihatnya pada saat itu."

"Aku sangat menantikannya."

"Kalau begitu bekerjalah dengan benar. Kalau kau tidak bisa memenuhi harapanku dan membuat Jordan Construction tertarik, kau akan aku cabut sebagai perusahaan kontraktor utama proyek ini. Aku tidak peduli jika kita keluarga atau apa." Ancam Ed. "Ah, satu lagi. Aku tak bisa menjamin lagi posisi Fontana jika kau tidak melakukan tugasmu dengan benar."

"Astaga, Sepupu. Jangan meremehkan aku begitu. Kau tahu aku bisa melakukannya."

"Yah, aku juga berharap begitu." Balas Ed.

"Okay, then. I'll see you soon. Hopefully I can see her as well. Bye, Cousin."

AQUAMARINE | EUROPE SERIES #2 (COMPLETED ✔)Where stories live. Discover now