Adalah matamu yang pertama kali berbicara, menembus pertahananku secara membabi buta.
Segala keteraturan yang kubangun selama ini, runtuh dalam sekejab.
Mungkin kau adalah malaikat yang sedang menyamar, diturunkan bersama lusinan bom atom yang meledakkan dimensiku.
Kau terlalu indah untuk kubiarkan berkeliaran di lini masa.
Jik kasmaran adalah narkotik, maka kau adalah bandarnya. Dan aku bagaikan pecandu yang rela menggadaikan jiwa demi menatap matamu sekali lagi.
YOU ARE READING
Quote of Garis Waktu
Short StoryKumpulan Quote yan terdapat pada buku Garis Waktu karya Fiiersa Besari.