Chenyu : Bab. 39

1.8K 179 20
                                    

Ziyue masih tidak menyangka, Chenyu benar-benar jatuh cinta kepadanya.

Sudah satu minggu sejak hari itu, dimana dia habiskan waktu selama semalaman bersama Chenyu di dapur.

Kini, Ziyue tengah menjalankan aktivitas sehari-harinya, pergi ke hutan untuk mencari sayuran liar untuk sarapan.

"Nona, Tunggu---",

Ziyue menoleh, sedikit gelisah karna yang memanggilnya adalah perempuan yang selama ini mencari Chenyu.

"I---Iya?", Ziyue bertanya.

Perempuan itu tersenyum, "Aku sudah mengetahui semuanya, kau bernama Ziyue bukan? Dan aku tau, jika Chenyu sekarang tinggal bersamamu...",

Ziyue membelakkan matanya tidak percaya, menduga bahwa Chenyu telah menemui gadis ini sebelumnya dan menceritakan semuanya. Namun semua itu dengan cepat dia tepis, dia butuh jawaban dari Chenyu nanti setelah dia kembali dan menanyakannya, tapi sekarang, dia harus tau, apa mau perempuan ini dan siapa dia sebenarnya.

"Kau pasti Bertanya-tanya siapa aku bukan?", Gadis itu tersenyum, sangat cantik.

Ziyue tidak punya pilihan dan bagaikan di hipnotis, dia mengangguk.

"Aku adalah putri ketiga Kaisar Langit, Shanyue. Tunangan dari Pangeran kedua kerajaan hantu, Chenyu...", Jawab Putri Shanyue masih mempertahankan senyumannya. "Nona Ziyue, aku dan Chenyu saling mencintai satu sama lain, kami bertengkar karna masalah kecil dan salah paham, dia pergi untuk menenangkan dirinya dan bertemu denganmu, dia---dia hanya mengunakanmu sebagai pelampiasan saja, Nona Ziyue. Aku mohon, bujuk dia untuk kembali denganku, aku---aku sangat mencintainya...",

Ziyue meringis dalam hati, melihat sorot mata putri Shanyue, dia tau gadis dihadapannya berkata jujur dan tulus.

Atau mungkin tidak.

Tapi kenyataan bahwa Chenyu yang tiba-tiba saja jatuh cinta padanya juga bukan hal yang harus dirinya mudah untuk percaya, mungkin saja pria itu hanya mengunakannya sebagai pelampiasan seperti perkataan putri Shanyue. Ditambah, putri Shanyue mengatakan mereka saling mencintai satu sama lainnya.

"A---apa anda memiliki bukti bahwa Kakak Yu benar-benar mencintai dirimu...?", Bibir gemetaran itu tanpa sadar bertanya.

Putri Shanyue tersenyum tipis sebelum mengunakan kemampuannya dan memperlihatkan memori di dalam ingatannya ketika Chenyu begitu memuja dirinya, dan tentu saja dengan sedikit manipulasi dia mengubah dimana dia yang selalu cuek dan mengabaikan Chenyu dimasa lalu menjadi sebaliknya, membalas mencintai Chenyu dengan sepenuh hati.

"Baiklah.", Ziyue terlihat menghela napas berat, merunduk menahan air mata untuk jatuh dan memperlihatkan betapa lemahnya dirinya saat ini. "Silahkan anda menunggu disini, nanti malam---saya akan membiarkan anda bertemu dengan kakak Yu...",

Putri Shanyue menyeringai, kemudian dengan cepat mengangguk senang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Malam tiba.

"Kakak Yu.", Lirih Ziyue ketika melihat Chenyu baru saja selesai dari membantunya membereskan meja makan.

Pria itu mengernyit, "Apa apa Ziyue?",

Ziyue mengigit bagian bawah bibirnya menahan isakan lolos dari bibirnya.

"Kakak Yu, aku tiba-tiba ingin makan ikan bakar.", Ujar Ziyue berusaha menahan nada bicaranya yang terdengar gemetaran.

Chenyu, pria itu semakin mengernyitkan keningnya, meletakkan piring-piring kotor ditangannya kedalam baskom kayu berisi air.

"Ziyue, kau---kau baru saja selesai makan bukan? Apa kau masih lapar???", Tanya Chenyu heran.

Ziyue jika boleh dia jujur, dia memang sangat menginginkan ikan bakar saat ini. Entah apa yang terjadi dengannya, beberapa hari terakhir terasa sangat aneh bagi dirinya, seperti dia akan memiliki keinginan diluar pemikiran seperti dia menginginkan Chenyu untuk mencium perutnya atau meminta Chenyu memakai pakaian miliknya pagi ini.

[COMPLETE] Destiny of Three world : Love and Ambition storyWhere stories live. Discover now