SHINE YOUR STAR
___________________
HUNKAI
AS
ALWAYS
___________________
VOTE
COMMENT
___________________
HAPPY READING^^
Malam telah menjelang, Sehun menggeser pintu kayu.
Sebuah kamar disebuah penginapan yang berada di Desa Marado.
Jongin tengah menatap keluar dengan pintu menuju taman serta kolam ikan yang dibiarkan terbuka. Merasakan hembusan angin malam lembut menerpa wajahnya.
Jongin terduduk diatas kasur lantai yang digelar rapi diatas lantai kayu hangat.
"Kau belum tidur"Ucap Sehun lalu mendudukkan dirinya disamping Si Tan.
Jongin menggeleng pelan.
"Tidurlah lebih dulu agar lukamu cepat sembuh"Ucap Jongin.
"Kau juga jika begitu"
"Tak ada yang berbeda ...
... Saat aku membuka atau menutup mataku. Aku tidak menyesal, sungguh"Ucap Jongin lembut.
Dirinya tahu Sehun pasti terbebani karena keadaannya.
"Jangan merasa terbebani. Semua ini bukan karenamu"Ucap Jongin lagi.
Sehun hanya diam tak bergeming.
"Begitu banyak orang yang kubuat terluka, tapi hanya padamu aku merasa sesak serta bersalah."Ucap Sehun akhirnya menatap Jongin yang masih menatap lurus engan menatapnya.
"Kita harus segera kembali ke Joseon dan memanggil tabib kerajaan, kau pasti akan sembuh"Ucap Sehun menyakinkan.
"Jangan terlalu merasa bersalah, jangan pula menyalahkan tabib jika dia tak dapat menyembuhkanku. Tabib bukan Tuhan yang bisa menyembuhkan semua penyakit"Ucap Jongin.
"Lagipula, Tabib itu bilang bahwa ada kemungkinan mataku kembali bisa melihat. Aku ingin mengatakan hal ini padamu ..."
Ucapan Jongin menggantung lalu menoleh kearah Sehun menatap wajah yang tak seburuk saat dia bertemu Putra Mahkota tempo hari.
B
ibir tipisnya yang kering kembali terlihat segar.
"Bagaimanapun akhirnya aku tetap bisa melihat wajahmu"Ucap Jongin tulus.
Sehun terdiam.
"Waktunya tidur"Ucap Jongin lalu mulai membaringkan tubuhnya membelakangi Sehun.
Sehun menatap kearah kolam ikan yang tampak tenang, terduduk diam tanpa kata bibirnya melengkungkan sebuah senyum tipis, tangannya meraih selimut menariknya hingga menutupi bahu Jongin.
