Air mata (namakamu) terus mengalir, sebenarnya ia juga merasa bersalah karena tidak mau jujur tentang keadaan nya sekarang namun (namakamu) hanya tidak ingin Mama nya khawatir

"Iya Ma, Kakak pasti baik-baik aja sampe di Sydney nanti,"

'Kuliah Kakak gimana?'

"Baik kok, cuma sekarang lebih sibuk aja karena tugas nya juga makin banyak,"

'Bulan depan Adele juga wisuda dari SMA nya, kamu sekalian dateng ya?'

"Iya Ma, Adele juga bilang kok. Aku pasti dateng,"

'Yaudah Kak kalo gitu Mama matiin dulu ya? Mama harus masak dulu nih'

"Iya Ma, salam sama Papa, Adele sama Nenek ya. Bilang aku kangen,"

'Iya Kak, jangan lupa makan ya sayang, jaga kesehatan. Mama sayang Kakak,'

"Iya Ma, Kakak juga sayang sama Mama,"

dan setelah itu sambungan telepon terputus

(namakamu) menundukkan kepalanya sambil terus menangis, disaat seperti ini yang (namakamu) butuh hanya Mama. Pelukan hangat yang selalu Mama berikan jika ia sedang ada masalah

~~

(namakamu) terbangun dari tidur nya, ia melihat ke arah jam dan menunjukkan pukul 2 siang. Sehabis menelpon mama nya tadi (namakamu) merasa mengantuk dan akhirnya ia memutuskan untuk tidur sebentar

(namakamu) berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum, sepertinya Bunda masih istirahat di dalam kamar nya

(namakamu) menuangkan air kedalam gelas dan langsung meminum nya hingga setengah, dan setelah itu ia berjalan ke arah belakang rumah. Seperti nya ia akan kembali bermain dengan Leo dan Zoe sampai Bunda keluar dari kamar

(namakamu) melihat Leo yang sedang berdiam diri di dekat kursi santai yang ada di taman sedangkan Zoe sepertinya kucing betina itu sedang tertidur, (namakamu) langsung menggendong Leo dan ia mendudukkan dirinya di bangku yang menghadap ke kolam renang

"Kamu gabut ya? huhu sama," ucap (namakamu) sambil mengelus bulu Leo dengan lembut

(namakamu) melihat keseliling nya, rumah Bunda terlihat sangat rapih dan cantik karena banyak bunga-bunga di sekitar nya. (namakamu) juga sering membantu Bunda untuk menata ulang taman rumah ini jika ia sedang berkunjung dan Bunda juga habis membeli bunga-bunga baru

(namakamu) mengambil ponsel nya dan membuka kamera berniat untuk berfoto bersama Leo namun ia melihat bibir nya yang kembali luka karena saat ia menelpon Mama nya tadi ia menahan tangis nya dengan menggigit bibir nya. Luka bibir nya yang kemarin belum bisa dibilang sembuh karena ia masih suka merasa sakit dan sekarang ia malah menambah luka nya

(namakamu) bergidik ngeri saat membayangkan gimana reaksi Iqbaal nanti, ia harus cepat-cepat menghilangkan bekas darah yang masih ada di bibir nya karena ia tidak membersihkannya dengan bersih tadi

(namakamu) berjalan masuk kedalam rumah namun seketika obola matanya membesar saat ia melihat seseorang dengan pakaian hitam-hitam  nya hendak membawa Zoe pergi

"WOI!" pekik (namakamu) dan dengan cepat ia langsung meletkkan Loe di lantai dan ia berlari mengejar seseorang itu yang sudah membawa kandang yang berisikan Zoe

(namakamu) mengejar ornag itu sampai ia terjatuh di depan pagar rumah, penjaga rumah yang melihat itu dengan cepat mengejar orang itu sedangkan pembantu rumah tangga yang juga ada di sana membantu (namakamu) untuk berdiri

"Non ayo kita masuk dulu," ucap Bibi dibalas anggukan oleh (namakamu)

Bibi membopong (namakamu) masuk kedalam rumah dan mendudukkannya di sofa ruang tamu, Bibi mengambil kotak P3K yang ada di dalam laci dan langsung kembali duduk di samping (namakamu)

Lutut dan siku (namakamu) terluka cukup parah karena ia terjatuh cukup keras

"Tahan sedikit ya Non," ucap Bibi sambil mulai mengobati luka (namakamu)

(namakamu) meringis saat Bibi mulai mengobati luka nya, (namakamu) tidak pernah tahan jika seperti ini dan ia hanya bisa menggigit kembali bibir nya, tidak perduli gimana nanti luka yang sudah ada di sana

"Aww-- Bi, pelan-pelan ya?" ucap (namakamu)

"Aduh Non maaf," ucap Bibi dan (namakamu) hanya mengangguk lesu, pikirannya juga tertuju pada Zoe sekarang

setelah beberapa menit akhirnya Bibi selesai mengobati lukanya namun Bibi kembali memekik kaget saat melihat bibir (namakamu) yang seperti nya semakin parah

setelah beberapa menit akhirnya Bibi selesai mengobati lukanya namun Bibi kembali memekik kaget saat melihat bibir (namakamu) yang seperti nya semakin parah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Non b-bibir nya?" Ucap Bibi dengan panik

"Hmm.. Bi jangan bilang-bilang sama Bunda ya? Apalagi sama Iqbaal, anggap aja gaada apa-apa hari ini," ucap (namakamu)

"Tapi--"

"Tolong Bi, tolong banget saya cuma gak mau merek khawatir," mohon (namakamu) dan dengan terpaksa Bibi mengangguk

"Kalo gitu saya mau cuci luka nya dulu, makasih ya Bi udah obatin luka nya," ucap (namakamu)

"Iya Non sama-sama," ucap Bibi dan (namakamu) langsung kembali ke kamar Iqbaal dengan langkah pincang nya

~~


[6] PosesifWhere stories live. Discover now