Part 5 Pengakuan

37.5K 2.7K 189
                                    

*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*

"Oh..."

Kata itu yang terucap saat Louisa duduk setelah mengganti bajunya dengan baju yang dipersiapkan oleh para pelayan Darell.

"Kau mau kemana?"

"Bekerja. Kemana lagi?"

"Lou...kau sedang sakit."

"Ruam di tubuhku sudah menghilang Darell. Tidak ada alasan bagiku untuk tinggal lebih lama di sini."

"Kau sakit Lou..."

"Bukankah itu bagus? Alergi sperma. Adakah yang lebih menyenangkan dari hal itu?" Louisa merapikan kerah bajunya dan beranjak.

"Duduk Lou..."

Louisa terpaku dengan suara Darell yang tiba-tiba saja menjadi berat dan terdengar serius. Tapi Louisa bergeming. Dia tetap beranjak.

"Duduk."

"Apa maumu? Bukankah itu bagus. Semua selesai Darell."

"Duduk Louisa..."

Kekesalan membuat Louisa terhempas lagi duduk di sofa. Tatapan mata Darell menukik ke arahnya bersamaan dengan pria itu yang duduk di sampingnya begitu dekat.

"Apa yang kau rasakan Lou?"

Louisa melirik Darell.

"Entahlah. Tapi aku merasa aku harus kembali bekerja."

"Bukan itu." Darell meraih tangan Louisa dan menggenggamnya erat. Keheningan menyergap hingga bermenit kemudian. Darell dan Louisa saling tatap.

"Aku bahkan mempunyai Mysophobia yang menyulitkanku...jadi mendapati kenyataan seperti ini tidaklah terlalu mengagetkan."

"Kita akan mengusahakan yang terbaik agar kau sembuh."

"Kita?"

"..."

"Sudahlah Darell. Kita bisa memaknainya sebagai sebuah...petunjuk? Semuanya memang harus seperti ini. Sex hebat yang akan dikenang sepanjang masa. Hanya sebatas itu."

"Lou...aku tidak merasa seperti itu."

"Aku harus pergi Darell. Ada banyak yang terbengkalai karena aku sakit." Louisa beranjak cepat hendak keluar dari kamar Darell tanpa memperdulikan lagi panggilan Darell.
Darell bergerak cepat mendahului Louisa dan menyambar lengan Louisa saat gadis itu melewatinya. Tatapan mereka beradu.

"Ini masalah yang serius Lou."

"Aku tahu. Dan itu adalah masalahku Darell. Kuharap kau mengerti."

Darell melepaskan tangan Louisa yang menatapnya tajam. Penolakan untuk bicara lebih lanjut tentang masalah alergi itu terlihat jelas di mata Louisa. Louisa hanya menghela napas keras lalu benar-benar melangkah keluar.

HOLD ME DOWN ( SUDAH TERBIT )Where stories live. Discover now