" rain ngambek?"

" nggak"

" haha, rainya queen bisa ngambek juga" goda queen sambil menoel-noel bahu rain tapi tak direspon rain sama sekali

" iah raiiin" kesal queen menarik keras tubuh rain agar berbalik namun yang terjadi rain berbalik dan menarik queen hingga posisi queen jadi diatas rain

" apa?" balik rain yang menggoda dengan nada dingin

" lepasin"

" nggak sebelum kamu jelasin ada apa manggil nama aku"

" lepasin rain"

" apa?"

" queen sayang rain,  queen nggak mau rain marah benci dan ninggalin queen,  puas!"

" belum" respon rain yang kini membalikan posisinya dan berada di atas queen

" rain apaan sih?"

" queen lihat rain"

" nggak mau"

" hei,  kenapa mejam gitu?, nggak mau lihat wajah rain?"

" rain minggir"

" kamu deman,  kok merah gini" lanjut rain yang nggak berhenti menggoda queen sambil memegang wajah queen yang sudah memerah

" jangan pernah lihatin ini semua di depan orang lain, karena queen hanya milik rain seoarang" jelas rain sambil mencium pucuk kepala queen dan setelah itu dia berpindah tempat dan memeluk queen  dan sama-sama terlelap

" hei mau kemana?" tanya rain saat queen bangun dari tidurnya setelah beberapa jam tertidur

" rain,  queen lapar" manja queen yang berharap rain melepaskan pegangan di tangan yang menghalangi queen hendak pergi

" sini duduk dulu" suruh rain yang membuat queen duduk di depannya

" apa ini kebiasaan queen bangun tidur selalu lapar?, lain kali setidaknya perbaiki dulu rambut kamu, aku nggak mau lihat kevin melakukannya lagi" jelas rain sambil memeperbaiki ikat rambut queen dengan hati-hati

" udah,,?"

" belum,  kamu harus cuci muka dulu, sini aku bantuin" lanjut rain yang menyeret queen ke kamar mandi dan membantu queen mencuci wajahnya

" lihat pengantin baru udah bangun!,  ngapain aja kalian?" tak henti-hentinya mendepatkan Ledekan dari teman-temanya

" udahlah, kalian jangan ledekin kita lagi,  nggak bosan apa?" respon rain dengan santai dan ikut bergabung dengan yang lain sedangkan queen pergi kearah dapur mencari makanan yang dapat membuat cacing di perutnya diam

" gimana udah baikan?"

" seperti yang kalian lihat dan makasih ini semua berkat bantuan dari kalian, oh ya yang lain mana?"

" pergi jalan-jalan, loe tau sendiri kita datang kesini bukan buat tidur"

" udahlah tomi, loe jangan godain rain mulu"

" kalian nggak pergi?"

" loe tau sendiri reva di udah biasa dengan dunia bali, jadi dia lebih milih tidur"

" jadi selama ini loe sembunyiin dia disini?, gila loe zi loe tau kita berduka atas kepergian dia loe malah bahagia disini"

" bahagia apaan,  butuh beberapa tahun gue nunggu dia,  baru dia sadar"

" kalian ke kanak-kanakan"

" lebih kekanak-kanakan mana loe dari kita, yang ngaku sebagai kekasih queen yang padahal dia aja nggak srek sama loe"

" yang penting kan kalian percaya apalagi gue menikmati semua rasa cemburu rain"

" kalau gue tau loe sengaja, udah dari dulu gue hancurin"

" emangnya loe bisa,  gue adalah orang penting buat kekasih loe,  jika loe hancurin gue sama dengan loe hancurin diri sendiri" jawab kevin dengan lebih santai dan terdengar seperti ucapan dari seorang mantan kepada kekasih mantannya, dan hal itu mengundang tawa tomi dan rozi karena memang hanya mereka yang ada disana

" kalian lagi ketawain apaan?" tanya dicky yang baru datang dengan yang lain

" kalian udah pulang?, gimana apa ada yang asyik?"

" gue rasa semua yang ada disini asyik kecuali kamu yang lebih milih duduk disini"

" gimana rain loe berhasilkan?,"

" berhasil apaan?" suara queen yang baru datang dari arah dapur

" naklukin hati sang ratu es, sang hacker tampa hati"

" gue bilang juga apa,  mereka itu juga baikan"

" yaiyalah loe tau,  orang loeq kayak maling nempelin telinga loe dipintu kamar mereka" skakmat, penjelasan dari dinda membuat aura yang ada disana menjadi menakutkan

" gue rasa gue ada pekerjaan" semua orang yang ada disana hanya kevin yang paham apa maksud ucapan dari queen

" kevin cari tau apa pekerjaan orang yang ngintilin gue barusan, gue mau hilangin  stress dengan sedikit bermain-main" teriak queen sebelum dia menghilang di pintu kamar

" mampus loe"

" gue nggak ikutan"

" kevin bantuin gue"

" tadinya gue mau bantuin loe,  tapi  laptop yang biasa digunain queen ada di kamar dia, gue rasa loe harus membuat pengaman agar dia tidak bisa meretas keamaan perusahaan loe,  tapi percuma saja karena seorang queen nggak bisa di lawan,  bersiap-siap lah untuk dipermaikan seorang queen"

" kak queen nggak pernah main-main dengan ucapannya karena papa juga pernah kena serangan dari dia dan itu membuat perusahaan papa ngedrop hampir hancur" tambah barbie yang berniat menakuti dicky dengan kebenaran yang terjadi

Cold CoupleWhere stories live. Discover now