IF YOU AS JHOPE GIRLFRIEND #5-END

3 0 0
                                    

"Suga, aku--"

"Jangan bicarakan hal lain, kita harus menemukan Heosok"

Kata kata itu membuatmu terdiam, benar kau merasa tidak benar untuk membicarakan hal itu saat situasi seperti ini. Tapi, rasa bersalahnya tetap tidak dapat kau diamkan.
Kalian akhirnya pergi, namun keheningan terus menemani perjalanan kalian.
Ini menyebalkan.

**

Suga memarkirkan mobilnya dengan hati hati untuk melindungi mobilnya dari banyaknya rerumputan liar yang menutupi jalanan ini.

"Kau yakin disini ? ini sangat gelap" ujar Suga dengan melihat ke sekeliling.

Memang benar tempat itu sangat gelap dan hening sekali, hanya ada dua buah lampu terang yang menyala diatas bukit disana.

"Iya, tunggu saja disini. Aku akan naik kebukit itu" ujarmu yakin, sembari membuka pintu mobil.

Tapi Suga menahan tanganmu, kau sempat terkejut dengan tindakannya hingga membuat kalian terdiam dan saling menatap.

"Ah.. maaf.."

"Maksutku, Ini gelap sekali, aku rasa sangat bahaya untuk naik kesana. Apa kau yakin Heosok ada disana ?" Lanjut Suga.

"Tenanglah, ditangga itu ada lampu lampu otomatis. Mereka akan menyala begitu aku menginjaknya. Itu tidak akan gelap lagi."

"Dan, Heosok pasti disini. Kami sering menghabiskan waktu bersama disini" lanjutmu lirih, perasaan bersalah kembali muncul saat membicarakan tentang kalian berdua dihadapan laki laki yang tengah mengkhawatirkanmu ini.

Suga hanya terdiam. Setelah meyakinkannya, dengan perlahan kau meninggalkannya. Kemudian berlari ke arah tebing itu.

*
Kau terkejut...

tidak mungkin !

Bangku itu kosong. Kau mengutarakan pandanganmu ke seluruh area bukit yang hanya berukuran 20meter berbentuk bulat itu.

Tidak ada seorangpun disana. Kau teringat sesuatu.

(FLASH BACK ON)

Kau duduk berdua dengan Heosok di bangku yang menghadap pemandangan lampu lampu yang menyala indah dibawah sana itu. Memang pemandangan dari bukit ini sangat indah terlebih dimalam hari. Sungguh menenangkan.

"Oppa, kau tau.. aku ingin sekali menunjukkan pemandangan indah ini pada orang orang yang sedang depresi. Aku ingin mengatakan kepada mreka dunia ini sangat indah, mereka tidak harus bersedih dan kemudian bunuh diri" ujarmu yang tengah meletakkan kepalamu dipundak Heosok.

"Apa kau pikir bunuh diri itu salah ?" Tanya Heosok yang membuatmu memfokuskan diri kepada heosok, wajahmu penuh dengan tanda tanya.

"Seseorang yang benar benar pada puncak depresinya, dia tidak akan peduli dengan keindahan apapun. Yang ada pada bayangannya adalah bagaimana cara untuk lari dari depresi itu. Saat dia tidak punya sosok orang untuk membantunya lari, dia akan membantu dirinya sendiri untuk lari. Itulah kenapa mereka akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Itu satu satunya cara yang mreka fikir bisa untuk menolong dirinya keluar dari depresi."

Kau hanya masih memandangnya dengan seluruh perhatianmu.

"Jadi, saat kau ingin menolong seseorang yang depresi. Jangan pikirkan untuk menunjukkan hal hal yang indah dari alam ini padanya. Hanya tunjukan keindahan dari dalam dirimu, keindahan yang mampu membuatnya nyaman dan merasa mampu menjadikanmu sebagai sandarannya. Itu sudah akan sangat membantunya" lanjut Heosok menjelaskan dengan mengusap rambutmu lembut.

"Kenapa kau tau banyak Oppa? Kau pernah depresi?" Kau menanyakannya seperti tiada beban. Sebenarnya kau belum begitu tau bagaimana cara kerja depresi pada saat itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 18, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

IF YOU AS..Where stories live. Discover now