BAB 16 TAK TERIMA

108 9 0
                                    


"Jangan" larang Moon
"Gak papa" jawab Bintang sambil menerima telpon dari Ronov
"Halo Moon?" Panggil Ronov dari sebrang sana
Bintang tidak menjawab
"Moon?" Panggil Ronov
Bintang tetap tidak jawab
"Moon lo dimana?" Tanya Ronov panik
"Baru inget lo.." Jawab Bintang ketus
"Lo siapa? Moon dimana?" Tanya Ronov panik
"Baru inget lo tinggalin Moon sendirian" teriak Bintang
"Lo siapa hah? Moon dimana?" Tanya Ronov sambil teriak
"Moon udah gue anter pulang" jawab Bintang
Ronov yang mendapat jawaban itu langsung memutuskan panggilannya dan langsung melajukan motornya dengan secepat kilat untuk pulang
"Sialan! Diputus" geram Bintang
"Udah Bintang.. " Kata Moon menenangkan Bintang sambil mengelus lengan Bintang
Bintang yang menerima kehangatan Moon langsung tersenyum
"Ya udah lo sana masuk ke rumah .. Udah malam nih" perintah Bintang ke Moon
"Tapi kan Moon pengen liat Bintang pulang habis itu Moon masuk ke rumah" jelas Moon
"Gak usah.. Udah sana pergi nanti lo masuk angin"
"Ya udah deh kalo gitu gue masuk duluan" ucap Moon pamit
Bintang langsung mengacak rambut Moon
"Ya udah.. Good night" ucap Bintang
"Good night" balas Moon
Moon langsung masuk ke rumahnya
Tak lama kemudian saat Bintang hendak menaiki motornya tiba-tiba Ronov datang dengan motor Moon dan langsung memakirkan motor Moon secara sembarang. Bintang yang melihat itu langsung menghampiri Ronov dan melayangkan tinjunya ke pipi kiri Ronov yang membuat Ronov terjatuh
"Apaan sih lo?" Tanya Ronov geram
"Lo yang apaan? Main ninggalin Moon sendirian.. Lo itu cewe apa cowo? Lo tau gak dia itu nangis dan kalo lo liat keadaan Moon tadi.. Itu sangat menyedihkan" Cerocos Bintang sambil kembali lagi melayangkan tinjuannya ke pipi kanan Ronov
Ronov tidak terima Bintang main pukul saja kepadanya
"Bacot lo" ucap Ronov sambil membalas pukulan Bintang
dan akhirnya terjadilah perkelahian antara Bintang dan Ronov.
Di sisi lain Moon hendak saja menaiki tangganya teringat bahwa jaket Bintang masih ada pada tubuhnya
"Mudah-mudahan Bintang belum pulang" gumam Moon.
Moon langsung berlari keluar Rumah
"Mau kemana non?" Tanya bibi
"Mau ke teras sbentar"
"Ooh "
Moon langsung keluar dari rumah.. Seketika itu Moon terkejut karena melihat perkelahian Bintang dan Ronov
"Kalian ngapain?" Teriak Moon
Mereka tidak menghiraukan perkataan Moon dan kembali lagi berkelahi. Moon geram dan langsung memeluk pinggang Bintang dari arah belakang. Sontak Bintang langsung terdiam dan kaku. Ronov yang melihat tindakan Moon langsung kesal.
"Udah Bintang.. Moon gak mau liat kalian berantem" ucap Moon
Ronov langsung meningglakan mereka dan masuk ke rumah
Bintang langsung melepaskan pelukan Moon dan membalikan badannya ke arah Moon
"Iya.. Gue gak berantem" ucap Bintang lembut
"Liatkan muka Bintang jadi babak belur" kata Moon khawatir
"Gak papa" ucap Bintang santai
"Gak papa gimana? Ayo ke dalam biar gue obatin" ucap Moon sambil menarik tangan Bintang
"Gak usah" kata Bintang
"Jangan membantah" ucap Moon
Moon langsung membawa Bintang ke dalam rumahnya
Dan menyuruh Bintang untuk duduk di sofa ruang tamu
"Tunggu disini.. Gue mau ngambil P3K nya dulu"
Bintang hanya mengangguk
Moon langsung pergi ke dapurnya dan disana ada bibi sedang mencuci piring
"Bibi belum tidur?" Tanya Moon
"Belum non.. Ngomong2 tadi kenapa kok den Ronov mukanya babak belur?" Tanya bibi penasaran
"Ooh tadi dia berantem sama temen Moon"
"Kenapa bisa berantem?"
"Gak tau deh bi..udah ah bi Moon mau ngobatin dulu"
"Ngobatin Ronov?"
"Bukan.. Mau ngobatin temen Moon" Moon langsung pergi untuk menghampiri Bintang
Bibi hanya ber Oh saja
Sementara Moon langsung duduk disebelah Bintang
"Liat sini!" Pinta Moon ke Bintang
"Dari tadi gue udah liatin lo kali.. Lo nya aja yang sibuk" cerocos Bintang
"Bawel banget sih" ucap Moon sambil mengobati luka di wajah Bintang.
Mereka berhadapan sangat dekat yang membuat Bintang deg-degan
(Kenapa gue jadi deg-degan.. Berasa Drama korea.. Ah lebay) batin Bintang
Sementara Ronov mendengus kesal karena dari tadi memperhatikan perlakuan Moon ke Bintang dari lantai atas dan membuat Ronov masuk ke kamarnya.
"Luka ini sakit?" Tanya Moon polos ke Bintang
"Nggak.." Jawab Bintang so kuat
"Masa sih?" Ucap Moon sambil menekan luka yang di hidung Bintang
"Arrgghh" teriak Bintang kesakitan
"Katanya nggak.. Nih gue udah selesai ngobatinnya" jelas Moon
"Thanks.. Gue balik ya.. Udah malam" izin Bintang
"Tapi luka lo..." Ucapaan Moon terpotong
"Gue gak papa.. Gue masih mampu berdiri kok" jelas Bintang sambil mengacak-acak rambut Moon
"Ya udah gue anter sampai depan.."
Bintang hanya mengangguk
"Yuk..!!" Ajak Moon
Sesampainya di luar rumah, Bintang langsung menaiki motornya
"Hati-hati.. Jangan ngebut..!" Pesan Moon
Bintang tersenyum sambil mengangguk
Bintang langsung menyalakan motornya..
"Wassalamualaikum... Gue pamit" ucap Bintang
"Waalaikum salam.. Daah" ucap Moon sambil melambaikan tangannya
Bintang langsung melajukan motornya ke arah jalanan, setelah melihat Bintang pergi.. Moon langsung kembAli masuk ke rumahnya. Moon merasa kesal atas perilaku Ronov yang seenaknya saja dan tidak mengontrol emosinya. Moon pun berjalan menuju kamar Ronov
Drug Drug Drug (suara pintu digedor)
Ronov awalnya membiarkan suara gedoran itu tapi gedoran itu tak berhenti juga yang membuat Ronov kesal dan langsung membuka pintu kamarnya.. Dilihatnya Moon yang menatap kesal Ronov dan mulai cerocos..
"Lo! Maunya apa sih? Pertama lo ajak gue ke tempat yang damai tapi setelah itu lo ninggalin gue tiba2 dan tadi gue liat lo berantem sama si Bintang.. Lo maunya apa?" Cecar Moon yang membuat Ronov menatapnya sendu
"Maaf" lirih Ronov sedangkan Moon memasang wajah datarnya
"Maaf? Segampang itukah minta maaf?" Tanya Moon penuh emosi yang membuat Ronov tertunduk
"Ah percuma ngomong sama lo" ucap Moon sambil membalikan badannya dan berjalan menuju kamarnya. Ronov tidak mencegah Moon. Karena ia tahu kalo posisinya sekarang benar-benar salah.

PROSESOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz