#12 Pinky Promise

Mulai dari awal
                                    

" Bagaimana kau tau Jackson? " tanya Jennie semakin bingung

" Aku melihatnya di tv. Kau menjadi perhatian banyak orang. Meski kau masih di trending topic nomor 2 setelah Pinkies " balas Dave

" Aku tidak ada apa-apa dengannya " ucap Jennie meyakinkn Dave

" Aku bahkan tidak berfikir ada sesuatu diantara kalian Noona " balas Dave sembari tersenyum

" Lebih baik kita selesaikan makan malam, aku benar-benar lelah hari ini " balas Dave kemudian melanjutkan makannya

Setelah makan malam usai, keduanya memutuskan untuk beristirahat karena esok pagi adalah hari baru yang harus keduanya jalani masing-masing. Dave dengan kuliah dan pekerjaannya, Jennie dengan perusahaannya.

Meski baru beberapa menit berada di ranjang, Jennie sudah terlelap dalam pelukan Dave. Menandakan dia benar-benar lelah. Dave masih enggan untuk tidur, banyak sekali pikiran yang mengganggunya akhir-akhir ini.

" I want you enjoy your life Noona... And you deserve someone better than me... " ucap Dave lirih agar tak membangunkan Jennie sembari mengusap puncak kepala Jennie pelan

" Bukankah hyung sangat manis... Ia bahkan memberimu cincin dengan namaku agar kau memakainya... Dan mengakses nomorku untuk meyakinkanmu... Bahkan untuk membeli satu mata berlian itupun aku tidak akan mampu... Dan dengan bodohnya... Noona mempercayainya... " ucap Dave tersenyum tipis

" I realise that our world is totally different... I can't afford things like that... And I'm very sure he can.. Even more... But it's okay... I'll wait until you truly love him the way you love me... Then... I'll let you go " ucap Dave kemudian mengecup puncak kepala Jennie dan menyusulnya ke alam mimpi

~

Memang tidak mudah ketika harus memimpin perusahaan di lain negara. Semuanya begitu memakan waktunya ketika ia harus pergi meeting ke daerah Amerika dan Eropa. Waktunya terkuras habis dalam perjalanan. Andai saja ia bisa menyerahkan semua urusan meeting keluar pada Lucas, semuanya akan menjadi mudah.

Penthouse Jackson telah rampung di garap, dan Jackson puas dengan hasilnya. Penthouse nya sudah terisi dengan barang-barang keperluan Jackson yang berada di New York, khusunya koleksi minuman favorite nya yaitu Wine sudah tertata rapi di Wine Cellar.

Namun.. foto kenangan masa kuliahnya di Harvard beserta barang-barang pemberian Lisa, sengaja Jackson tinggalkan di New York. Ia hanya ingin memulai kehidupan barunya dan membiasakan dirinya untuk melupakan Lisa lebih keras lagi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mr.Cold & Mrs.SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang