27. Permohonan Dafa

5 3 0
                                    

Tak kuasa Bu Ningsih membendung air mata tatkala bertemu dengan putranya yang hilang itu. Hatinya bergemuruh senang. Suasana haru menyelimuti kediaman keluarga Wijaya itu. Dafa tersungkur memeluk kedua kaki Ibu kandungnya itu.

Bu Melissa ikut meneteskan air mata. Sedang suami yang berada disampingnya memeluk pundaknya erat, menenangkan.

"Kami minta maaf, Bu, sudah memisahkan Ibu dengan Dafa. Kami benar-benar menyesal." Tutur Pak Subroto menyesal.

Dua hari yang lalu, entah kenapa, hati Bu Ningsih sangat merindukan putranya yang hilang itu. Seminggu dia sakit. Tresno tahu penyebab sakit Ibunya itu. Badan Ibunya kelihatan lebih kurus dari biasanya. Tak tega melihat sakit Ibunya, akhirnya Tresno membawanya ke Jakarta untuk bertemu Dafa.

Ajaib! Ibunya tampak lebih sehat setelah mengatakan akan membawanya ke Jakarta untuk bertemu Dafa. Sayangnya, Pak Ridwan tidak bisa turut serta. Dia harus menjaga rumah. Alhasil, Tresno, Bu Ningsih dan Maisaroh yang berangkat ke Jakarta.

Mereka bertiga dijemput oleh Zainal dan Ibunya di Stasiun Senen. Mereka menginap di rumah Zainal untuk semalam sebelum besoknya mengunjungi kediaman keluarga Wijaya.

"Tidak ada yang perlu dipersalahkan, Bu. Ini sudah jalan Tuhan." Seru Bu Ningsih tenang.

Tersno menceritakan kepada Dafa bahwa Ibunya itu sakit selama seminggu karena merindukannya. Dafa terlihat merasa bersalah mengetahui hal tersebut.

Dafa mendatangi Pak Subroto dan Bu Melissa di kamar mereka. Dia ingin mengutarakan keinginannya kepada mereka berdua.

"Pa, Ma... Dafa ingin memohon sesuatu pada Papa sama Mama..." ujar Dafa pelan.

Bu Melissa langsung meneteskan air matanya.

"Mama tahu, hal ini akan terjadi. Mama sudah tahu..." katanya sambil terisak. "Kamu pasti akan meninggalkan Mama. Kamu pasti lebih memilih untuk tinggal bersama orangtua kandungmu,"

Dafa besimpuh di pangkuan Mamanya itu.

"Nggak, Ma. Nggak. Dafa nggak akan meninggalkan Mama. Dafa akan tetap tinggal bersama Mama dan Papa."

"lalu, apa permohonanmu, Nak?" tanya Pak subroto.

"Dafa ingin mengunjungi Bapak di kampung. Hanya untuk beberapa hari, Pa." Jawab Dafa menatap wajah Papanya itu.

Semua terdiam. Bu Melissa menatap lekat-lekat wajah Dafa. Lama tidak ada yang bersuara.

"Kamu akan kembali lagi kan?" tanya Bu Melissa meyakinkan.

Dafa mengangguk pasti. Bu Melissa memeluknya erat. Pak Subroto mengelus punggung istrinya itu pelan.

"Janji, ya... kamu akan kembali..."

***

Pertemuan Dafa dengan Pak Ridwan berlangsung mengharukan. Dafa memeluk ayah kandungnya itu erat sekali. Dia sangat merindukan ayah kandungnya itu. Dafa pun memutuskan untuk tinggal disana untuk beberapa hari.

Tetangga-tetangga di samping kanan-kiri rumahnya terheran-heran melihat Dafa. Pemuda itu sangat mirip dengan Tresno. Dalam sekejap, kedatangan saudara kembar Tresno itu menyebar kemana-mana. Dan sampai juga ke telinga Juhairiyah, mantan kekasih Tresno. Dia sangat penasaran dengan kabar itu. Seperti apa saudara kembar Tresno itu? Akankah sama dengan Tresno? Gadis manis itu mulai berkhayal kemana-mana. Seandainya saja nantinya, saudara kembar Tresno itu mau denganku...

***

You vs MeWhere stories live. Discover now