2- Jalan

14.6K 389 6
                                    

Author POV

Hari ini hari minggu,hari dimana seorang gadis bernama Fransisca Amelia menghabiskan waktunya untuk menonton Drama Korea dengan abang tersayangnya,Zetta. Yang juga sangat menyukai drama yang identik bergenre romance itu.

"Bang gue punya drakor baru,liat nyok!." Ajak Icha.

"Gue sebenernya mau ikut nonton tapi gue baru aja di chat sama manda,dia minta jalan katanya." Ucap zetta dengan nada sedikit kecewa.

"Yahhh sendirian dong gue." Jawab Icha dengan nada kecewa.

"Hehehe sorry ya,minggu besok deh gue temenin nontonnya."

"Yaudahlah."

"Gue ke kamar dulu mau siap-siap."

"Hmmm."

Lalu Zetta melenggang pergi masuk ke kamarnya untuk bersiap menjemput Amanda,kekasihnya itu.

Dua menit kemudian Zetta keluar dari kamarnya dan sudah berpenampilan rapi dan tampan.

Dengan menggunakan kaos putih polos dengan dibalut kemeja kotak-kotak biru dan celana jeans tidak lupa dengan jambul andalannya. Dengan penampilan yang simple justru memberikan kesan cool untuk Zetta,karena tubuhnya yang tinggi dan berisi pas sesuai dengan proporsi cowo idaman.

"Dek gue berangkat dulu ya,gue udah suruh Ilham kerumah nemenin lo jalan,jadi lo siap-siap dulu sono." Ucap Zetta yg langsung mendapat acungan jempol oleh Icha

Ilham adalah teman sekolah Zetta,mereka sudah bersahabat dari SMP. Sekarang mereka sudah kelas XI SMA. Ilham memang sudah mengenal keluarga Zetta dengan baik,begitupun sebaliknya. Jadi tak heran jika Ilham sudah akrab dengan Icha.

Icha sudah siap dengan penampilan simplenya, tapi justru memberi kesan cute untuk tubuh kecil mungilnya itu.

Ia memakai celana jeans dengan atasan hoodie berwarna tosca dan sneakers putih,tak lupa juga icha membawa slingbag kesayangannya yg berbentuk kepala panda. Ia menuruni anak tangga dan menuju keluar untuk menunggu Ilham datang.

Dua puluh menit berlalu Ilham tak kunjung datang juga.

"Aduh kak Ilham lama banget dah,karatan gue lama-lama." Ucap icha yg sudah mulai kesal.

Dua menit kemudian,terdengar suara klakson motor,artinya Ilham sudah sampai.

Tinnn tinnn

Icha berjalan menghampiri Ilham yg tampaknya geram melihatnya berjalan dengan lambat,ditambah lagi cuaca sedang panas.

"WOYY CHA! ayoo,elahh lama banget lo jalan." Panggil Ilham karena icha berjalan sangat lambat. Gadis itu memang selalu lambat.

"Iye iye kak sabar napa,gue aja dari tadi nungguin lo ga esmosi gitu." Jawab icha sewot.

Ilham tak memperdulikan ocehan Icha karena ia terlihat sedang kesulitan melepaskan kaitan helem yang ada dibelakang jok motornya.

Akhirnya Ilham berhasil melepaskan kaitan helemnya dan memberikannya kepada icha.

Icha kesal karena saat ia bicara tadi ternyarta Ilham tidak memperhatikannya.

Karena terlanjur kesal,Icha segera memakai helm yang tadi diberikan Ilham dan tanpa aba-aba icha langsung naik hingga membuat Ilham sempat kehilangan keseimbangan,beruntung Ilham bertubuh tinggi,jadi kakinya bisa tetap menapak tanah.

"Pelan-pelan cha,itu juga helmnya dikunci dulu." Ucap Ilham mengingatkan.

"Ga dikunci ga akan lepas juga." Jawab Icha acuh tak acuh.

"Kaya kepala lo gede aja ga akan lepas."

Icha melotot mendengar pengakuan Ilham tentang dirinya,sungguh menyakitkan.

Tak ingin berdebat lagi,ia mengunci helmnya dengan cepat.

Ilham sempat tersenyum geli ketika melihat wajah cemberut icha lewat sepion motornya.

Lalu tanpa basa-basi lagi Ilham langsung melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata.

******

Mereka pun sampai dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat kedepan pintu gerbang kemerdekaan indonesia

Eeehhh ngawurrr. Hehehe maapkeun authormu ini para readers

Mereka sampai ditaman kota jakarta.
Icha turun dari motor dan langsung melepaskan helemnya lalu ia berikan kepada Ilham, Ilham pun menerimanya dan meletakan helem icha di atas spion motor, sedangkan ia sendiri meletakan helemnya daiatas jok motornya.

Mereka jalan beriringan dengan langkah yang sejajar. Terjadi keheningan diantara mereka dari mulai diperjalanan sampai sekarang.

"Kak duduk disitu yukk!." Ajak icha sambil menunjuk salah satu bangku taman yang ada didekat kolam ikan.

Ilham merasa sepertinya Icha sudah tidak kesal lagi dengannya. Tidak ingin membuat Icha kesal lagi,Ilham hanya mengangguk menuruti Icha.

Mereka pun duduk bersebelahan dengan jarak yang cukup dekat. Masih terjadi keheningan diantara mereka,belum ada yang mau bicara duluan.

"Gimana sekolah lo cha?." Tanya Ilham akhirnya memecah keheningan.

"Baik,tapi kok gue jarang liat lo ya kak? Padahal kan kita satu sekolah."
Jawab icha yang langsung menghadap Ilham.

"Ohh gue biasanya kalo ngga ke kantin ke rooftop doang." Jawab Ilham jujur karena memang Ilham tak suka tempat yang terlalu ramai

Icha hanya mengaguk anggukan kepalanya sambil mulutnya membentuk huruf 'o' tanda megerti.

"Eh kak pacaran itu gimana rasanya?." Tanya icha polos.

"Lahh emang lo ga pernah pacaran?."
Tanya Ilham kepada icha

Icha menggelengkan kepalanya polos.
Karena memang dia tidak pernah pacaran sama sekali.

Ilham sempat kaget,ternyata adik sahabatnya ini belum pernah merasakan cinta,padahal dia pikir dia sudah cukup dekat dengan icha tapi ternyata tidak.

"Kenapa lo ngga tanya abang lo aja? Kan dia udah pacaran tuh,jadi pasti ngerti gimana rasanya." Jawab ilham sekenanya

"Bang zetta kalo ditanyain gituan pasti jawabnya gini 'lo tuh baru kelas sepuluh gausah mikir pacar pacaran' gitu katanya." Jawab icha sambil menirukan gaya abangnya itu membuat Ilham terkekeh kecil melihat tingkahnya.

"Nanti ada saatnya lo tau cha." Jawab ilham singkat. Icha hanya menganggukan kepalanya.

"Tapi lo pernah pacaran kak?." Tanya icha untuk yg terakhir.

"Pernah,tapi sayangnya gue mencintai orang yg salah." Jawab Ilham sambil menghembuskan nafas pelan

"Mangkanya lo harus hati-hati kalo pilih cowo cha." Lanjut ilham yang langsung diangguki icha dengan senyum kecil. Sebenarnya icha merasa tidak enak karena harus membuka kembali memori kelam ilham.

Melihat wajah icha yang merasa bersalah,ilham mengajak icha untuk membeli es krim yang ada di luar taman.
Mereka berdua pun beranjak keluar taman dan mulai mencari tukang es krim yg ilham maksud.

Setelah membeli es krim dan menghabiskannya mereka memilih untuk pulang karena icha mendapat telfon dari mamanya untuk segera pulang.












tbc

Jangan lupa follow akun mimin ya teman-teman
Komen,kiritik dan saran juga diterima kok. Tunggu mimin update lg ya...
Terimakasih gaiss,ikutin terus critaya

~My Innocent Girl

My Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang