prolog

1.5K 253 11
                                    

Pemuda pucat yang tengah tidur di kasur reotnya terbangun karena gedoran keras di pintu kamar.


Kepalanya berdenyut nyeri serasa dihantam beton besar, serta tubuhnya yang terasa remuk.


Darah yang sudah mengering masih bertengger manis di sudut bibirnya.


Setelah terduduk lama dan membiasakan kepala yang masih berdenyut, ia melirik pada jam dinding yang menggantung di sisi kamar. Jam menunjukkan pukul empat sore, bahwa ia pingsan sudah 24 jam.


Ia beranjak dari kasur reotnya, menyebabkan bunyi decitan ngilu saat tubuhnya meninggalkan kasur. Berjalan gontai menuju pintu kamar dengan pandangan berkunang-kunang.


Hal pertama saat ia membuka pintu kamar dan menyita perhatiannya adalah bau alkohol yang menyeruak menusuk hidung.


Siapa lagi kalau bukan Namjoon. Adik dari ibu si pemuda pucat yang kelewat brengsek. Semenjak orangtua si pucatㅡyang diketahui bernama Yoongiㅡ tiada, Namjoon yang mengurus dirinya.


Sebenarnya ia tidak terurus, mereka hanya berbagi tempat tinggal dengan Namjoon yang memperlakukan Yoongi seperti pembantu.


Si pemuda pucat tidak tamat sekolah. Pendidikan nya harus berhenti saat ia duduk dikelas dua sekolah menengah atas. Namjoon beralasan bahwa uang warisan dari orangtua Yoongi hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Sehingga Yoongi harus putus sekolah. Padahal setelah ia selidiki sekarang, kenyataannya pamannya itu pakai untuk berjudi dan bersenang-senang.


Benar-benar brengsek.


Si paman sedang bercumbu dengan kekasih manjanya itu saat Yoongi melintasi ruang tamu.


"Ku pikir kau tak akan bangun lagi." Ujarnya, menarik diri dari kekasihnya dan memandang remeh.


Si pemuda pucat hanya balas menatapnya tajam.


Sembarangan sekali bibir tebalnya itu berucap.


"Kalau besok kau tak bangun lagi, aku berencana akan menguburmu dihalaman belakang." Sambungnya, tertawa diakhir kalimat.


Yoongi sempat pingsan karena ulahnya. Mengetahui bahwa Yoongi tertangkap basah mencopet dompet seseorang dan berakhir di kantor polisi. Si paman dipanggil agar Yoongi dapat terbebas, mengingat si pucat yang masih seumur anak kelas tiga sekolah menengah atas.


Namjoon kalah judi, harus membebaskan Yoongi yang ditahan, dan tak ada sepeser uang yang ia dapatkan.


Melampiaskan kekesalannya yang sudah memuncak pada Yoongi, memukulinya habis-habisan sampai pingsan.


Yoongi sudah biasa dipukul, karena tidak menyetor uang pada Namjoon setiap ia gajian. Si pucat sempat kerja di toko album dulu, karena gaji yang ia dapat tidak cukup untuk membayar utang judi pamannya, Namjoon memaksanya untuk jadi pencopet.


Benar-benar biadab.


Yoongi melirik sinis padanya.


"Hei kau mau kemana? Buatkan aku dan Seokjin makan siang, sialan." Perintah nya, menghentikan Yoongi diambang pintu utama apartemen ini.


Si pucat menoleh dengan ekspresi datar, "aku tidak mau dan bukan urusanmu." Jawabnya dingin.


Raut wajah Namjoon berubah kelam, ia marah.


"Hei bocah tak tau diuntung!" Namjoon berteriak, masih setia duduk di sofa buruk miliknya. Yoongi mengabaikan makiannya dan terus membuka kunci pintu.


Dugh!


Sebuah benda keras menghantam bagian belakang kepala si pucat. Benda itu kemudian jatuh didekat kakinya.


Sepatu boots milik Namjoon tepat sasaran. Pandangan Yoongi semakin berkunang-kunang karena lemparan sepatunya.


Ini sakit sekali kalau kau ingin tau, batin Yoongi.


Ia meringis, mengusap sejenak belakang kepala sebelum menghilang dibalik pintu apartemen. Menutupnya rapat dan berharap kalau pria brengsek yang menjadi pamannya itu tidak berusaha mengejar. Dan benar, ia hanya merapalkan seribu umpatan dibalik pintu.


Apa untungnya juga ia menahanku?


Yoongi kembali mengusap belakang kepala yang masih berdenyut nyeri. Lemparan nya bukan main, untung saja kepalanya tidak bocor terkena alas sepatu yang sangat tebal itu.


Tanpa sadar, ia terisak. Sakit di kepala dan hatinya saling menyerang.


Aku lelah hidup seperti ini.


ㅡㅡ
Work baru, iya :(
Padahal yang lama belom kelar :(

Yg ini gada yg minat yowes,
Cuma idenya berkeliaran :( sayang mau dibiarin aja...

Yoonderella ; pjm x mygWhere stories live. Discover now