"Aku mengharapkan berita baik yang keluar darimu." Kata Xeno yang merasa bahwa sepertinya Demian menyembunyikan sesuatu yang besar.

Demian masih diam, menghela nafas dalam dan yang lainnya masih menunggu. Demian tidak akan mengatakan tentang peperangan atau kehancuran sebuah negeri tapi kenapa sangat sulit untuk mengatakannya? Seumur hidup Demian, ini pertama kalinya ia merasa pusing hanya karena ingin mengatakan bahwa Sinb adalah miliknya.

"Cepatlah Demian, kami menunggu." Kali ini Denta yang biasanya tak banyak bicara itu, akhirnya angkat bicara juga.

"Sebenarnya aku dan putri Reika saling menyukai."

Seketika sunyi menyapa, semua mata membelalak dengan bermacam-macam ekspresi.

"OMG! KAU TIDAK SEDANG BERCANDA KAN?" Seaksi yang hampir terlambat dari seorang Jennie.

"Seumur hidup ku aku tidak pernah berbohong." Akui Demian.

"Benarkah itu Sinb?" Mina menoleh kearah Sinb yang masih berdiri di dekatnya, mencari kebenaran dari perkataan Demian. Sinb diam, ia tak menduga Demian akan mengatakannya sekarang. Sungguh, ini seperti serangan bom atom untuknya.

"Benarkah itu putri Reika?" Genio yang berada dihadapan Sinb berusaha menanyai gadis ini. Sinb mendongak, menghela nafas seolah berusaha untuk menguatkan dirinya.

"Ya..." Sungguh reaksi yang tak terduga. Sinb, selama ini cukup dikenal sebagai pendebat yang tak mau dikalahkan tapi hari ini? Dimana fikiran yang selalu jenius penuh kritisi? Bahkan lidahnya yang lincah untuk mengeluarkan kata-kata tanpa berfikir lama itu, seolah terbungkam. Berganti dengan kebisuan dan reaksi yang tak biasa.

Arriona terlihat diam, memandangi Demian dan Sinb bergantian. Sementara Aaron memandang Arriona nampak khawatir.

"Bukankah ini berita yang membahagiakan. Aku menunggu kalian memberi kabar baik lainnya." Raidon datang memeluk Demian dan Demian menerimanya dengan kikuk.

"Mungkin yang dimaksud Raidon seperti sebuah pernikahan." Aiden mencoba menjelaskan maksud Raidon. Mereka berdua memang sahabat yang baik.

"Aku sudah menduga keanehan kalian berdua semenjak lama." Akhirnya Linux mampu memecahkan keanehan yang terjadi diantara kedua makhluk ini.

"Aku harap setelah ini kau bisa menjaga Putri Reika dengan baik." Ucap Denta dengan terus mengembangkan senyumnya.

"Aku juga ingin mengatakan bahwa Lexia adalah milikku! Kalian tidak boleh menyentuhnya!" Seru Axel yang seketika mendapat cubitan dari Jennie.

"Awww...Aku serius! Kau tidak boleh menjadi milik siapapun kecuali aku!" Kukuh Axel.

"I don't care!" Balas Jennie sembari memutar bola matanya.

"Ehem...Sepertinya aku juga ingin mengatakan sesuatu." Xeno tiba-tiba saja angkat bicara, menarik tangan Mina dan perhatian kini teralih pada mereka berdua.

"Aku sepertinya akan segera menikahi Putri Sierra."

"WHAT?"

"MWO?"

Seru Jennie dan Sinb bersamaan. Mereka sangat terkejut, jika saja itu pernyataan jika mereka akan menjadi sepasang kekasih maka mereka tidak akan seterkejut ini tapi ini adalah tentang penyatuan dua insan dalam ikatan sakral. Bagaimana mungkin mereka tidak terkejut?

"Apa kau hamil?" Pertanyaan pertama yang muncul dari mulut Jennie setelah kekagetannya.

"Yak! Yang benar saja!" Teriak Sinb yang tak mempercayai dugaan Jennie.

Mina diam, terlihat kesal dan Sinb menyadarinya.

Xeno menghela nafas. "Bukan karena dia hamil, aku hanya ingin menjaganya dan membiarkan nyaman berada disisiku." Terang Xeno dan sebagian dari mereka mengangguk mengerti.

THE WAR GALAXYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang