30. Red String Sent A Bubble Message

83 14 12
                                        

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.


"Saya nggak pernah minta sesuatu yang buruk terjadi kepada saya. Lantas jika memang terjadi, apakah pantas jika hal buruk itu dijadikan tolak ukur sikap saya yang jelek dimata beberapa orang?"



 Lantas jika memang terjadi, apakah pantas jika hal buruk itu dijadikan tolak ukur sikap saya yang jelek dimata beberapa orang?"

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Mar, gue boleh nginep di rumah lo, nggak?" tanya Reza.

Tentu saja setelah mendengar pertanyaan itu Ammar langsung melotot kaget tapi sekejap kemudian dia sudah kembali menguasai otot wajahnya. Sambil menatap Reza yang menunggu jawaban Ammar dengan harap-harap cemas. Tapi tatapan Reza berganti kekecewaan ketika Ammar menggeleng pelan kepadanya.

"Kenapa?"

Ammar kembali menggeleng. "Nggak kenapa-napa. Emang nggak bisa aja."

Reza diam sebentar, sekejap kemudian dia kembali meminta kepada Ammar, "Kalau lo yang nginep di rumah gue, gimana?"

"Eh...," Ammar kebingungan untuk menolak permintaan itu, dia juga jadi penasaran kenapa Reza tiba-tiba seperti ini, "lo ada masalah? Mau cerita?"

Reza terdiam untuk sesaat, dia menerka wajah Ammar untuk memeriksa apakah ada yang janggal dengan Ammar sekarang. Tidak ada... selain dia tidak lagi mengenakan masker dan hoodie yang kelihatannya sesak itu juga.

"Gue nggak sakit, kok," ujar Ammar menjawab keheranan Reza, "gue cuma mau jadi teman yang baik... karena selama kita menjadi teman, kayaknya gue nggak pernah tahu masalah lo, ya?"

"Ya ampun, Ammar, seriusan lo nggak kesambet, kan?"

Ammar berdecak. "Reza...."

Tapi Reza malah terkekeh, "Jadi, mau nggak nginep di rumah gue?"

"Emmhm---"

"Za!"

Ammar menoleh, mendapati ketua Theater dan anteknya---katakanlah Hana itu anteknya karena dia selalu ada di samping Dzaki---sedang berjalan ke arah Ammar dan Reza. Salah satu alis Ammar lagi-lagi ditarik ke atas, dia bingung kenapa dua orang itu terlihat sangat kesal. Di sisi lain, Rayya dan Adis juga baru saja keluar dari ruangan Theater, menjebak enam orang ini dalam suasana canggung.

UNQUALIFIED [√]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz