part 23

2.1K 159 2
                                    


Mansion tae

Tae tersenyum melihat penampilannya sendiri dicermin, mengubah warna rambut menjadi pink kemerahan adalah pilihan yang bagus untuk saat ini

" tuan "seorang pelayan memberikannya teh madu

Meminum pelan dan berjalan menuju ruang kerja james yang sengaja disediaka ketika namja tampan itu bekerja dirumah?

***

James menatap malas dokumen-dokumen yang mungkin akan menjadi sampah, kenapa orang-orang itu selalu membuatnya naik darah

" james " sapa lembut tae

James tersenyum dan menarik sosok itu untuk duduk diatas pangkuannya " manis " bisik james

Tae terkekeh malu dan menyenderkan tubuhnya pasrah di dekapan sosok yang sudah dipercayainya
" kookie aku ingin menemuinya "

James melirik tae dan semakin memeluknya erat
" jangan memaksakan diri sayang "

James tidak ingin tae menjadi gelisah dan menyesal, dia tidak ingin sosok ini kembali rapuh dan hancur seperti dulu
" apakah jimin masih niat untuk menjodohkanku dengan temannya " tanya tae malas

"Hmm..."

Tae marasa bingung dengan pemikiran jimin yang sulit ditebak, kenapa dia harus menjodohkannya dengan orang yang bahka  tidak dikenal, terlebih lagi dia dan jimin masih belum terlalu kenal

" jangan pergi kesanan baby "peringati james

Tae terkekeh, bagaimana mungkin dia menemui sosok itu jika james selalu mengawasinya, seharusnya dia lakukan itu kepada jimin teman hidupnya

" mungkin aku harus melihat jika temannya tampan atau tidak " setelah itu tae memekik saat james menggigit kuat pipinya

Tae memukul kuat lengan james
" kookie menyebalkan "




*

Mansion russell

Jimin menghela nafas, semenjak pertemuannya dengan suga dan belum lagi, bukankah pertemanan mereka membingungkan
" tapi aku belum bisa memaafkanmu untuk dia yang telah tiada " bisik pelan jimin

Walau dia tahu jika dirinya egois karena menyalahkan semua kepada suga atas kematian orang yang sangat spesial baginya dam itu membuat hatinya seketika beku dan tidak ingin melihat sosok itu kembali

" apakah disana lebih indah dari padaku " rajuk namjoon

Kenapa jimin dari hanya diam dan mengabaikannya disini
" apa merindukan james yang sedang bekerja eoh " cibirnya

Plak

" sakit jim ..."

Jimin melotot dan menghela nafas " aku hanya merindukan dia monie " bisiknya pelan

Namjoon terkejut mendengar ucapan jimin, apakah namja mungil ini belum bisa melupakan sosok itu, apakah ini ada hubungannya dengan orang itu

" jangan dibahas lagi jim, itu bukan salahmu dan ingat kau sudah memiliki james sekarang, mungkin dia sedang melihatmu dan tersenyum  dari atas sana " dan merangkul bahu kecil itu yang kini tengah bergetar

Jimin memeluk namjoon dan mencurahkan seluruh hatinya yang kini sedang kesal, kenapa dia tidak pernah bisa memaafkan dirinya yang selalu terluka dan menjadi egois

" hiks aaku hanya hiks ingin bahagia hiks "

Namjoon tersenyum kecil dan merapatkan pelukan mereka, jika jimin belum bisa melupakanya yang selama ini telah tiada begitu menyakitkan..begitupun dengan dirinya

blind love ( KOOKV )Where stories live. Discover now