1. prolog

41 3 0
                                    

Camila P.O.V

Aku berlari masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya. Ya aku merasakan jika dia berubah, kami saling terdiam, seperti sebelum nya kita tidak pernah bertemu. Semua kenangan nya telah sirna begitu saja.
Dia punya teman baru, dia punya sahabat baru, dia berubah. Dia melupakan segalanya... walau kita hanyalah sahabat, tapi dia satu-satunya yang aku miliki, yang mengerti perasaanku. Dia BERUBAH. Aku hanya merindukan dirinya yang lama.

~~~~~

Jam menunjukan pukul 7 malam, aku masih di dalam kamar mengunci diriku. Orang tuaku tidak akan peduli padaku, lagi pula mereka sibuk bekerja dan akan pulang larut malam. Aku mengabaikan semua pesan-pesan yang masuk dalam handphone ku. Mengabaikan segala hal, aku hanya merindukan nya, dirinya yang lama, aku harap bisa mengulang semuanya dari awal, tapi waktu akan terus berjalan.

Ini tidak adil, kenapa dia harus berubah? Kenapa dia harus menjadi dirinya yang baru? Kenapa waktu terus berjalan? Seandainya aku bisa menghentikan waktu hanya untuk sebentar. Seandainya aku bisa mengembalikan waktu, seandainya.

Yang aku pikirkan hanyalah dirinya. Menit demi menit berlalu, dan jam demi jam berlalu. Sekarang jam 12 malam dan aku masih terjaga dengan sisa-sisa air mata yang hampir mengering. Aku beranjak ke dalam kamar mandi ku, mencuci muka ku dan mencoba untuk menghentikan kesedihan dalam hatiku. Mencoba menenangkan diriku, berusaha menghilangkan nya dengan cara tertidur. Dengan harapan esok pagi semuanya akan kembali seperti semula, berharap besok semuanya baik-baik saja.

Keesokan harinya

Aku terbangun dengan mata yang sembab dan lingkar hitam di kelopak mataku, aku pikir semuanya akan lebih baik hari ini. Aku mencoba mengecek handphone ku dan melihat notifikasi pada pesan nya. Tidak ada pesan dari dirinya, seperti nya hari ini akan sama saja seperti kemarin.

Aku bersiap berangkat ke kampus, memakai baju ku dan menuruni tangga. Aku lihat ada notes kertas dan sarapan yang sudah siap seperti biasanya. Aku tak membaca notes-nya karena tahu apa isi nya. Aku langsung berangkat sambil memakan sarapan ku di jalan.

~~~~~

Aku berjalan di lorong loker dan mengambil buku ku lalu menutupnya. Aku melihat dia berjalan dengan teman-teman barunya, tapi aku bagaikan tidak ada di sana walau ia melihatku.

Masalahnya bukan aku tak mau ia mempunyai teman baru atau bahkan kalau ia punya pacar itu bukanlah masalah bagiku. Masalah nya adalah ia tidak menganggap ku lagi, padahal selama ini kita melewati begitu banyak hari, dan sekarang ia hanya menganggap ku seolah tidak ada di sampingnya.

Selama 18 tahun ini, dan ia melupakan persahabatan kami begitu saja. Kehidupan ku dengan dirinya akan sangat berbanding jauh, ia akan menjadi mahasiswa populer di sekolahan ini, dan aku. Aku hanya akan sendirian dengan luka yang ia tinggalkan...

...Sendirian.


RIP to the old youWhere stories live. Discover now