"Ga usah! Aku aja, kamu pulang aja."

"Kaki kamu lagi kaya gitu terus aku biarin gitu aja kamu pergi sendiri? Ga! Udah ayo aku anter!"

Dia rangkul gue dan jalan ke mobilnya. Kayanya gue terlalu banyak repotin dia. Ga enak juga sih.

"Mau ke supermarket mana?" tanya Mingyu sambil pasang sabuk pengaman.

"Kemana aja lah, yang lebih deket."

"Ok."

Lalu kita jalan.

Diperjalanan, gue lebih banyak diem karena sedikit ngantuk. Ditambah adem karena AC, bikin pengen tidur aja.

"Ngantuk?" tanya Mingyu pelan.

"Lumayan."

"Ya udah tidur aja dulu!"

"Ga ah!"

Daripada tidur, mending gue main hp. Biasa lah, buka semua sosmed buat ngecek yang ga penting.

"Nancy di kena skorsing 2 minggu, ditambah hukuman 1 minggu buat bersihin lingkungan sekolah selama 1 jam tiap harinya." kata Mingyu.

Gue nengok karena agak kaget. "Kalo udah gini, aku jadi ga tega."

Mingyu cuman senyum aja, ga bales pake perkataan apapun. Gue berlebihan ga sih?

"Kemarin aku terlalu kesel dan marah sama dia, sampe-sampe pengen dia di uninstall sama tuhan aja rasanya. Tapi sekarang, ga tega. Kaya semua ini pasti terlalu berat buat dia." ucap gue pelan yang masih kedengeran sama Mingyu.

"You did right!" kata Mingyu singkat.

"Apa aku harus memohon keringanan hukuman buat dia?"

"Menurut aku ga usah. Kita terima aja keputusan sekolah, lagian ini buat efek jera juga. Buat cerminan siswa lain supaya ga bertindak gegabah dan berfikir pendek disaat apapun."

Ya mungkin Mingyu benar, orang yang salah memang harus dihukum. Supaya dia bisa belajar dari sebuah kesalahan.

Lalu beberapa saat kemudian kita sampe juga. Jalan masuk sambil gue cek whatsapp dari mama dan memunculkan daftar belanjaan yang harus gue beli sekarang.

Mingyu ngambil trolley dan dia dorong, sementara gue liat daftar sembari nyari-nyari barang yang mau dibeli.

"Daging dimana sih?" tanya gue ke Mingyu.

"Di sebelah sana. Cari aja barang yang disekitar sini dulu biar ga balik lagi."

Ya udah gue cek bumbu-bumbu. Kaya saos, penyedap rasa, saus tiram, kecap dan segala macem.

"Young.." panggil Mingyu.

"Apa?"

"Kaya dejavu ya?"

Gue nengok ke dia yang lagi senyum lebar. "Oh iya! Waktu itu kita pernah belanja bareng kaya gini ya pas mau NIS."

"Iya. Tapi beda feel."

Enemy : (Mingyu Seventeen) √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang