06

13.3K 2.4K 169
                                    


Happy ONG Day💕

Selamat bersedih juga mikirin produs 48, greget bgt w ma mnet dan natpro:(




oOo

Yang semakin membuat Guanlin merasa bersalah saat ini adalah melihat Xerim yang tak kunjung mengukir senyum bahkan sekecil pun. Gadis itu hanya terdiam dengan ekspresi sedihnya.

Berpikir mungkin Xerim membutuhkan waktu untuk tidak melihat atau berada di dekatnya, Guanlin memutuskan tidak ikut menemani gadis itu dan teman lainnya untuk menonton perlombaan.

"Guanlin gak ikut liat lomba ya, langsung pulang." remaja jangkung itu meraih tas ransel hitamnya.

"kenapa?" Somi menyahuti.

"nggakpapa, lagi males aja."

"biasanya paling semangat kalo ada lomba basket." tambah Daehwi.

Sebelum meninggalkan sekolah, Guanlin sempat menepuk pundak Xerim untuk sekedar berpamitan pulang. Namun tak digubris gadis itu.

"lagi berantem ya sama Guanlin? Tumben hari ini diem-dieman aja." ujar Somi, tangan kanannya bertengger di bahu Xerim.

Mereka bertiga dan murid lainnya mulai berjalan menuju lapangan upacara untuk mendengarkan instruksi sebelum berangkat menonton perlombaan.

"dia ngeselin." jawab Xerim singkat.

"yaudah jangan dibawa pusing. Hari ini kan kita mau berburu cogan." wajah blasteran Somi seketika bersinar saat itu.

Daehwi yang mendengar ucapan temannya itu hanya menghembuskan napas panjang. Harinya yang berat akan dimulai dengan menemani sahabat-sahabatnya ber-fangirl ria

Sedang Xerim baru tersadar, kenapa ia harus berlarut-larut dalam kesedihannya. Hari ini adalah momen tepat untuk menyembuhkan lukanya dengan cara melihat para cowok-cowok tampan dari sekolah lain.

"hah, emangnya Xerim gakbisa dapetin yang lebih dari Guanlin." gumam Xerim, matanya seperti memancarkan kobaran api.


oOo


"Som, liat Som. Yang tinggi pake headband." tunjuk Xerim semangat saat melihat kawanan sekolah lain tengah tanding melawan sekolahnya.

"iya iya, gue juga daritadi ngeliatin dia. Gila ganteng parah woi." Somi tak kalah antusias.

"ganteng mirip Guanlin." ujar Xerim tanpa sadar sesaat lalu kembali mengingat cowok itu. "kok Guanlin sih!" lanjutnya tak terima dengan perkataan sebelumnya.

"tapi emang mirip Guanlin." sambar Somi mendengar Xerim menggerutu.

"nggak ah, nggak jadi ganteng." nada Xerim terdengar sewot.

Sebab mengingat kejadian pagi tadi, akibatnya membuat Xerim seketika tidak berada dalam mood yang baik.
Bahkan cowok-cowok ganteng yang berkeliaran sedari tadi pun tiba-tiba berubah menjadi wajah Guanlin di mata Xerim.

Sampai pertandingan usai dan penyerahan piala kepada tim basket sekolahnya yang menjadi pemenang hari ini pun tak membuat Xerim bahagia.

Hah. Guanlin benar-benar membuat mood nya rusak parah.

"ayo, Hwi. Pulang duluan aja kita." ajak Xerim menggandeng tangan cowok imut itu setelah keluar dari gedung perlombaan, matanya menatap malas Somi yang sedang digoda salah satu murid sekolah lawan. Be

"liat deh. Perhatiin." Daehwi tak mengalihkan pandangannya dari Somi.

Xerim menoleh, mendapati beberapa teman dari cowok tersebut menghampiri Somi. Dan Xerim tahu benar bahwa Somi merasa sangat tak nyaman dan hendak pergi namun ditahan.

Tanpa menunggu lama, Xerim yang sedang dalam mode garang menghampiri cowok-cowok tersebut yang sedang berusaha menyentuh tubuh Somi. Bahkan salah satu cowok tengah memegang kuat lengannya.

"lepasin temen gue! Mau gue laporin ke guru lo?!" seru Xerim

"alah diem lo pendek!" sahut salah satu cowok tersebut tak kalah sengit.

"pendek?!!"

Tidak tahukah mereka bahwa kata itu dapat membangunkan kyuubi ala-ala dalam tubuh Xerim.


Dengan amarah dan rasa tak terima, Xerim segera menghampiri dan hendak menendang aset berharganya, namun gerakan itu sangat mudah terbaca oleh cowok tersebut yang langsung menghentikan aksi Xerim dengan menjambak rambut gadis itu.

"Akkhhhh!! Sakit!" rintih Xerim.

Somi serta Daewhi terkejut bukan main. Barusaja ingin menolongnya, namun seseorang mendahului.

"LAWAN GUA BANGSAT!!" teriak seseorang memberikan tendangan dari kaki panjangnya di wajah cowok yang menjambak Xerim.

"Som." panggil Xerim pelan, "gue nggak salah denger kan?" tanyanya dengan wajah linglung.

"bukan lo doang. Tapi kita semua." jawaban Somi sontak membuat Xerim tersadar dan melihat sekitar. Begitu banyak murid sekolahnya entah sejak kapan bergerumbul yang juga terkejut dengan kejadian itu.

"Lin." gumam Xerim lirih.

Secret ¦ Lai GuanlinΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα