Bab 12

335 31 9
                                    

Keesokan harinya...

Hoseok sebenarnya ingin pergi ke sekolah. Tapi karena keadaannya, Hoseok masih belum diizinkan untuk beraktivitas seperti biasanya.

Lain halnya dengan Jimin dan Taehyung. Mereka hanya terkekeh saja melihat Hoseok yang seperti ini.

Ya... apa boleh buat?

Apalagi saat Jaehyun menceramahi Hoseok untuk memperhatikan keadaannya yang baru siuman. Belum lagi lukanya yang belum terlalu pulih.

Hoseok hanya bisa berdehem saja. Sedangkan Seung ho, Jimin dan Taehyung harus menahan tawa saat melihat Jaehyun yang seperti ini.

"Tertawa saja. Jangan ditahan. Aku tahu kalau kalian ingin tertawa. Karena ini pertama kalinya aku seperti ini. Ya. Ini karena aku khawatir pada Hoseok. Seharusnya sekarang ada seseorang yang berada di posisi ku ini, bukannya tertawa!" Sahut Jaehyun yang tanpa sadar menyinggung Seung ho di bagian akhir kalimatnya.

Seung ho pun berhenti tertawa.

Bergantian dengan Soh-yun yang sekarang harus menahan tawa karena melihat tingkah kekanakan mereka.

Hoseok menatap kedua dongsaengnya dengan tatapan memohon.

Tapi sayang nya keduanya tak ada yang peka.

Sungguh kasihan, wahai engkau Jung Hoseok.

'Untung sabar...' batin Hoseok saat menyadari kalau keduanya tak ada yang mengerti tatapannya.

"Hoseok? Ada apa nak? Kenapa tatapanmu seperti tatapan memohon?" Tanya Soh-yun yang tak sengaja melihat tatapan Hoseok.

"Ah... gwaenchana eomma. Aku hanya... mmm... pokoknya tak apa! Hehehe... oh! Chim, Tae, kalian tak berangkat sekarang? Nanti terlambat." jawab Hoseok mencoba mengalihkan perhatian.

Jaehyun melirik ke Hoseok.

"Palingan juga, kau ingin keluar dari tempat ini." Bisik Jaehyun ke Hoseok. Membuat Hoseok harus menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu.

'Sampai kapan aku harus seperti ini? :') ' batin Hoseok sedih.

"Kalau begitu kami berangkat, kajja Appa!" Ucap Taehyung.

Dan diangguki oleh Seung ho dan Jimin.

Dan mereka pun pergi.

Sekarang tinggallah Hoseok, Soh-yun dan tentu saja Jaehyun.

"Kalau begitu aku kembali ke ruanganku dulu. Soh-yun jaga anakmu ya. Dan Hoseok, jika kau mencoba-coba untuk kabur... awas saja!" Ucap Jaehyun sembari mengancam Hoseok.

Hoseok pun bergidik ngeri.

"Aisshh... Jaehyun oppa ini. Sudahlah... daripada Jaehyun oppa mengancam Hoseok terus, aku akan menjaganya setiap detik, setiap menit dan setiap jam. Jadi jangan khawatir. Lagipula Hoseok tak akan melakukan hal seperti itu." Sahut Soh-yun.

Jaehyun menatap Soh-yun lalu menghela nafas.

"Kalau begitu, baiklah..." ucap Jaehyun.

Lalu akhirnya Jaehyun pergi ke ruangannya.

'Huh... selamat... Gomawo eomma!' Batin Hoseok berterima kasih kepada eommanya yang tak lain Soh-yun.

Lalu tanpa sengaja Hoseok melihat sebuah buku berwarna biru laut dengan gradasi putih diatasnya di pelukan Soh-yun.

Hoseok penasaran dan merasa familiar. Hoseok seperti pernah melihatnya.

Meski begitu hanya samar-samar Hoseok bisa mengingat warna buku itu. Yang hanya Hoseok ingat, Hoseok pernah melihat buku berwarna seperti itu di kamar Seung ho dan Soobin saat usianya berumur 5 tahun.

Saranghae, my dongsaengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang