Bab 6

379 36 4
                                    

"Ok, akan kuceritakan... saat-saat mereka sebelum menghilang dan Hoseok datang dengan ekspresi yang bisa dibilang depresi."

Flashback on.

Seung ho's POV.

Pukul 19.30 KST.

"Yeobo...!"

Aku memanggil istriku dan tak berapa lama kemudian dia pun datang. Diikuti dengan Hoseok dibelakangnya.

"Aigoo... anak Appa yang lucu ini sedang mengikuti eommanya yang imut ini ya?" Ucapku dengan mengelus surai hitam milik Hoseok.

Saat itu Hoseok masih berumur 5 tahun. Meskipun begitu, Hoseok sudah mengerti apa yang akan kami bicarakan. Karena dia adalah anak yang tanggap.

"Aku ingin bersama eomma dan Appa. Bisakah kita bermain sebentar, Appa?" Tanya Hoseok.

Aku yang mendengarnya bersama istriku, Jung Soo Bin sedikit merasa sedih.

"Appa dan eomma kenapa menatapku seperti itu? Apakah Appa dan eomma tak ingin bermain bersama Hoseok?" Tanyanya lagi sedikit sedih.

Lalu...

"Ayo kita bermain. Tapi, kita bermain didepan ya." Jawab Soobin sembari mengeluskan surai Hoseok.

Dan Hoseok pun tersenyum kembali. Aku dan istriku sangat senang jika Hoseok senang seperti ini.

"Appa ikut. Tapi dengan satu syarat."

Istriku dan Hoseok pun bingung dengan maksudku. Padahal syaratnya sangat mudah kok.

"Siapapun yang terakhir disana akan di..."

Aku menggantungkan kalimatku dan membuat persiapan ingin lari.

"HUKUM!" Teriakku saat aku sisa berlari kencang mendahului mereka.

"Appa... curang!"

Setelah itu Hoseok dan istriku, Soo Bin, mengejarku.

Aku pun hanya terkekeh saja.

Skip»»»

~~~~~~~~~~~~~

^Di ruang tamu^

Pukul 21.30 KST.

Setelah kami bermain dengan sangat puas. Akhirnya, kami semua memutuskan ingin beristirahat. Karena lelah.

Hoseok juga sudah kembali ke kamarnya. Katanya, dia ingin mandi setelah itu tidur. Mungkin untuk seusianya akan mudah lelah jika bermain 2 jam lamanya.

Dan akhirnya pun, aku hanya bersama istriku.

"Yeobo..."

Istriku memanggilku. Dengan suara yang lumayan lembut, bagiku.

"Ada apa? Ada yang ingin kau tanyakan?" Tanyaku dengan lembut dan tak lupa mengeluskan surainya yang berwarna hitam sedikit kecoklatan.

"Aku ingin menemui teman lamaku... bersama Hoseok. Katanya dia ingin melihat Hoseok. Mmm... katanya dia ingin anaknya berteman dengan Hoseok." Ucap Soobin.

Ternyata ia ingin meminta izin ya...

Aku pun mengangguk. Mengartikan bahwa aku mengizinkannya.

Dan saat itu juga, wajah istriku yang tadinya manis bertambah imut malah menjadi saja.

"Aku senang jika Hoseok memiliki teman baru. Dan juga, apa hakku melarangmu untuk bertemu dengan teman lamamu? Jika ingin bertemu dengannya, temui saja. Aku akan mengizinkanmu. Asalkan..." ucapanku terhenti saat jari telunjuk Soobin ditaruh didepan bibirku.

Saranghae, my dongsaengWhere stories live. Discover now