24. Hubungan Surat dengan Athaya-Fumio

35 5 0
                                    

Aku lagi mager bikin cerita buat challenge hari ini. Sebagai gantinya, aku bakalan cerita aja sedikit tentang novelku yang baru selesai repost: Let Me Freeze these Memories.

Di Let Me Freeze these Memories, ada satu benang merah yang menghubungkan semua cerita: surat.

Kenapa surat?

Coba pikir, apa jadinya kalau Fumio nggak mengirimkan kembali surat-surat Athaya yang dia temukan kepada empunya?

Apa kemungkinan yang bisa terjadi?

Satu: Athaya nggak akan pernah nekat buat nyari kebenaran tentang Arata. Konsekuensinya, dia kudu move on dalam rasa yang akan menghantui seumur hidup karena mau-nggak mau, harus Athaya akui, kalau dia benar-benar merasa kehilangan dalam ketidakpastian.

Dua: Athaya dan Fumio nggak akan pernah ketemu, meski keduanya punya satu masa lalu yang berkaitan erat. Harga yang harus dibayar kemungkinannya adalah Athaya dan Fumio nikah sama orang lain, tetapi, mereka nggak bisa mencintai pasangan mereka masing-masing.

Kemungkinan lainnya: Athaya dan Fumio nggak akan menikah alias single seumur hidup. Apa ini mungkin? Mungkin. Aisha tidak akan mempermasalahkan kalau putrinya tidak menikah sekalipun, karena beberapa alasan tertentu.

Begitu pula dengan Fumio. Dia tipe orang yang fokus pada karier, sehingga, kalaupun nggak nikah, dia bakal woles aja. Apalagi Fumio paling nggak suka sama perempuan yang manja dan terlalu banyak menuntut. Selama berpisah dari Athaya, Fumio nggak pernah nemuin cewek semandiri Athaya. Dia berpikir, kalau sampai salah memilih pasangan, itu bakal sangat memengaruhi hidupnya nanti. Fumio jelas nggak mau beban itu makin besar di pundaknya. 

Coba pikir, kalau bukan karena faktor surat, apakah cerita ini bakal dramatis? Aku pikir nggak. Karena itulah, latar belakang surat ini keukeuh banget kupertahankan.

----

Kepalaku asli lagi ngebul, gak bisa mikir dengan jernih akhir-akhir ini. Kesehatan juga sering nge-drop

Ji De: NPC's 30 Days Writing Challenge 2018Where stories live. Discover now