“Aku tahu dia tidak bisa berenang,” balas Jungkook, “tapi ini kolam air panas, bukannya kolam renang.”

“Aku sudah pernah mengajaknya ke tempat seperti itu,” kata Jimin, kemudian menggelengkan kepala tanpa mengubah ekspresi di wajahnya. “Pokoknya jangan,” dia mengimbuhkan.

“Kau tidak tahu?” kata Seungcheol pada Jungkook. “Kau pikir anak itu takut air karena dia tidak bisa berenang?”

Diikuti selanjutnya Yuta yang memberikan kesimpulan, “Karena dia takut air, makanya dia tidak bisa berenang.”

Jungkook memandang satu-satu siswa di depannya, jelas sekali kalau dirinya baru pertama kali mendengar fakta yang satu ini.

“Dia lebih parah dari kucing kau tahu,” kata Seungcheol.

Yuta turut menimpali, “Jujur saja, aku dulu bahkan sempat berpikir kalau anak itu fobia air.”

“Dia bahkan tidak bisa berendam di bathub,” Jimin menambahkan.

“Jadi, kita akan pergi ke mana?” Yuta membawa percakapan kembali ke topik awal.

Namun, Jungkook lebih tertarik dengan pembicaraan seputar pacarnya sehingga menginterupsi. “Tunggu, kenapa Kim Taehyung takut air?”

Jungkook semata-mata berpikir bahwa dirinya perlu tahu. Lagi pula, dia memang penasaran tentang masa lalu Taehyung lebih dari yang terlihat. Ketiga pemuda lainnya pun menyadari keingintahuan Jungkook. Mereka saling memandang satu sama lain selama sesaat, tahu kalau pemuda tersebut mungkin akan memaksa jika tak mendapat jawaban.

Jadi kemudian Seungcheol balik bertanya kepada Jungkook, “Kau pernah tanya langsung kenapa dia tidak bisa berenang?”

Jungkook tampak memikirkannya beberapa saat, sebelum kemudian mengangguk.

“Lalu apa katanya?” Yuta bertanya.

Sekali lagi Jungkook mengingat, tepatnya tentang percakapannya dengan Kim Taehyung yang sudah lewat cukup lama. “Dia bilang tidak tahu,” jawabnya.

“Nah!” Yuta menjentikkan jari. “Kalau Taehyung saja tidak tahu, menurutmu bagaimana kami bisa tahu?”

Mendengar itu Jungkook berpindah memandang Jimin—teman masa kecil pacarnya, “Kau juga tidak tahu?”

Jimin mengangkat bahu sembari menjawab, “Dia sudah begitu sejak kecil.”

“Hei, jangan terlalu dipikirkan,” Yuta kembali merangkul Jungkook hingga laki-laki tersebut terhuyung. “Ini bukan masalah besar, kan? Sudah takdir Taehyung. Dia hanya kebetulan tidak terlahir untuk menjadi marine boy.”

Akan tetapi Jungkook tak mengacuhkannya, dia menyingkirkan lengan Yuta dari bahunya dan kembali bertanya pada Jimin, “Kau bilang pernah mengajaknya ke pemandian air panas? Apa yang terjadi saat itu?”

Tak punya pilihan, maka Jimin mulai bercerita, “Aku mengajaknya pergi dengan ayahku saat kami kelas lima. Waktu itu kami baru berendam sebentar, tapi Taehyung bilang dia sudah tidak tahan. Dia pergi duluan, dan waktu aku menyusulnya dia malah pingsan di kamar mandi.”

“Itu saja?” Jungkook bertanya yang serta merta membuat Jimin menautkan alis dan menatap sanksi.

“Apa maksudmu 'itu saja'?” kata Jimin. “Temanku hampir mati, kau tahu. Jadi kau pacarnya jangan coba-coba bawa dia ke tempat seperti itu.”

Jungkook menarik napas, nyaris mengumpat. “Aku ingin tanya apa itu saja cerita yang kau punya,” dia beralibi.

“Aku bukan orang bodoh yang mengulang kesalahan dua kali,” ujar Jimin sebagai jawaban akhir.

Unlimited | BTS KookV [COMPLETE]Where stories live. Discover now