Episode 1 : Austin?

68 6 1
                                    

"Carly!"

DEG

Austin?
Aku sontak menolehkan pandanganku kearah suara yang memanggil namaku.

"Austin?" aku bergumam.

Yang kupandang terlihat dia berlari kearahku.

"Car, yaampun, susah banget si manggilin lu, kalo jalan jangan sambil bengong" sautnya seusai berlarian dengan tidak menggunakan seragam sekola saat itu.

Wajahku mengerut heran.
"gua gak lagi bengong, jangan sotoy deh" sahutku ngotot.

"ehh yaudaa maap" jawab dia yang malah terkekeh.

Sebenarnya dia mau apa lagi ke sekolah?
Padahal ini sudah minggu ke tiga dia kena Drop Out dari sekolah.

"kayaknya lu bingung kenapa gua ke sekolah lagi ya? Ngeliatinnya biasa ajaa dong Car"

Aku terkejut karena perkataan Austin.
Aku hampir tidak menyadari bahwa aku memang sedang menatap lelaki dihadapanku ini.

"siapa juga yang ngeliatin, iya, lu ngapain ke sekolah lagi?" tanyaku sambil mulai berjalan lagi kedalam sekolah diikuti Austin yang juga ikut mulai berjalan.

"sebenernya ga ngapa-ngapain sih, gua mau main basket nanti sore, sekalian ketemu sama lu"

DEG

Apa-apan si ni bocah!

"lahh ko jadi gua? Mau ngapain?"
Dasar bego, basket kan mulainya sore, lah ini dia ke sekolah pagi-pagi.

Saat ini tidak hanya raut wajahku saja yang heran, hatiku juga sepertinya sedang mengerut heran.

Dia ingin bertemu denganku?
Apalah aku sedang bermimpi?
Seorang dingin seperti Austin berkata demikian padaku.

"iya, ketemu sama lu, nanti aja deh gua ngomongnya, nanti lu maukan temenin gua main basket?"

Dia gila!

"sore ini?"
Aku merasakan gemetar di dadaku seketika ketika melontarkan pertanyaan kecil tadi.

"iya Car, nanti sore, mau kapan lagi, lu masuk kelas dulu deh, nanti gua chat yaa, gua mau ke pak Dennis dulu" jawabnya yang kemudian lari keruangan guru olahraga sekaligus pelatih basketnya semasa disekolah.

DEG

Ini sampe kapan gua deg-degan terus ?
Austin Gila!
Ngapain coba?
Apa dia mau bilang sesuatu ya?
Tapi kenapa ga bilang tadi aja sihhh
Segala minta ditemenin main basket.
Bisa mampus kena ceng-cengan anak kelas ini mah.

Austin bodoh!

Seharian ini dikelas aku cuma memikirkan apa yang akan Austin bicarakan padaku, sebenarnya dia kenapa?

Semasa dia masih disekolah, selalu aku duluan yang menyapanya setidaknya hanya untuk memberikan perhatian padanya pasca dia terkena cidera saat pertandingan basket beberapa bulan lalu sebelum ia terkena Drop Out dari sekolah.

Pada saat itu respon anak itu sangat apa adanya padaku, dia hanya menjawab semua yang aku tanya tanpa bertanya balik atau respon lainnya.

Seperti datar saja, kemudian aku menyimpulkan, bahwa Austin memang tidak memiliki perasaan yang sama denganku.

ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang