First meet

873 30 0
                                    

Hari ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu dimana aku akan bertemu mas budi alias raka, kami sebenernya sudah janjian ditempat makan di daerah depok dan aku mengajak dinda, aku dan dinda sampai duluan di tempat ini tepat di depan tempat makan ini ada pasar malem yang cukup ramai. Sebelum mas budi alias raka menuju ketempat dimana kami akan bertemu mas budi mengirim pesan kepadaku
"Neng, tunggu sebentar ya saya masih jualan sepatu" katanya,
Aku membalas singkat "iya mas".
Tak lama dari dia mengirim pesan kepadaku mas budi alias raka menelfon ku.
"Neng saya udah didepan" katanya
"Sini masuk, di depan rame" kataku
"Kamu aja yang keluar sini aku pake baju merah" katanya, aku pun keluar sambil mencari laki laki berbaju merah tersebut, ternyata nihil. Diluar tak ada laki laki berbaju merah. Akupun kembali duduk dan menelfon nya.
"Kamu dimana?" Kataku,
Tak lama ada 2 orang laki laki yang 1 berbaju biru dan memakai topi sambil membawa tentengan sepertinya habis dari alfamart dan dia adalah mas budi dan yang 1 berbaju hijau dia adalah mas arief
"Loh katanya pake baju merah?, luntur ya kena angin jadi berubah warna biru?" Kataku,
"Hehe" dia cuma tertawa
Dia memang laki laki yang aneh suka membuat lelucon yang tidak masuk akal.
"Gimana sepatu nya terjual habis?" Tanyaku,
"Heheh habis tadi banyak yang beli" jawabnya.
"Lah ini kamu ada hp" kataku
"Hehe iya baru beli tadi" katanya ,
"Terus nomor mu mana?" Tanyaku,
"Yang sering ngehubungin kamu"katanya,
"Itu bukannya nomor mas arief?" Tanyaku,
"Arief udah ngasih kesaya" katanya sambil cengar cengir
Di sela sela pembicaraan tiba tiba mas arief keceplosan.
"Ka besok kita berangkat ke manado jam berapa?" Tanya mas arief ke mas budi alias raka,
Mas arief memanggil mas budi dengan sebutan ka?, spontan aku bertanya
"Kok ka? Loh jadi namanya raka apa budi?" Tanya ku,
Mas budi hanya menggaruk garuk kepala sambil cengar cengir lalu menjelaskan kepadaku,
"Ka itu kaka maksud nya" jelasnya,
"Bohong, mana coba ktp mu" pintaku,
Dia tak mau mengeluarkan ktp pada awalnya tetapi setelah ku paksa akhirnya mau juga, dan tak sengaja aku melihat di dompet nya ada kartu tanda anggota, setau ku kartu ini hanya dimiliki oleh abdi negara, spontan aku langsung menanyakan.
"Loh kamu kok punya KTA?" Tanya ku,
"Itu palsu neng" katanya
"Coba liat sini" kataku,
Dikeluarkan lah KTA itu dari dalam dompet nya dan ternyata nama asli dia adalah muhammad raka dan dia seorang tentara. Kalo dia sedang halusinasi seperti ini kadang aku senang ngeladeninnya. Dan tak terasa kami berbincang hingga hampir larut malam, rasanya waktu berputar begitu cepat, berat rasanya untuk mengatakan kata "aku pulang dulu ya". Mas raka tidak mengantarku pulang karna katanya besok dia akan pergi ke manado pada pukul 3 pagi jadi dia cepat cepat kembali ke barak nya, Sesampai nya di kosan telfon ku kembali berdering ternyata mas raka vc ku,
"udah sampe kosan?" Katanya
"Baru saja sampai"kataku,
"Neng kata arief, dia mau kenalan sama temenmu yang tadi".
"Dinda?" Tanyaku
"Iya, mana kontak nya" katanyanya,
Aku pun langsung mengirim nomor dinda ke mas raka. Kami berempat pun sama-sama sedang vc aku dengan mas raka dan dinda dengan mas arief.
"Neng, sebentar ya aku nyuci dulu" katanya,
"Iya yaudah matiin aja dulu" kataku
"Jangan, kamu liat aku nyuci ya" pinta nya,
"Oke boleh", kataku.
Sehabis dia nyuci dia mempersiapkan kebutuhan nya yang akan dia bawa untuk ke manado, jadi di dalam vc ini kami tidak ngobrol tetapi aku hanya melihat dia yang sedang packing baju. Pukul 2 malam kami baru mengakhiri telfon kami, sedangkan dia izin untuk tidur karna jam 3 dia harus sudah ada di bandara. Setelah pertemuanku dengan nya malah membuatku tidak bisa tidur semaleman aku terus mengingat ngingat pertemuan pertamaku dengan nya, apa mungkin dia seperti ini juga tidak bisa tidur?.

RakaWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu