BRIDGE
And if i let you down
Dan jika ku buat kau kecewa
I'll turn it all around
Kan ku perbaiki
Cause i would never let you go
Karena takkan pernah ku lepaskanmu

CHORUS

BRIDGE
Cause without you i cant sleep
Karena tanpamu aku tak bisa tidur
I'm not gonna ever, ever let you leave
Takkan pernah ku biarkan kau pergi
You're all i've got, you're all i want
Hanya engkau yang ku punya, hanya engkau yang ku inginkan
Yeah

And without you i don't know what i'd do
Dan tanpamu, aku tak tahu apa yang harus ku lakukan
I can never, ever live a day without you
Aku takkan pernah sanggup jalani hidup sehari tanpamu
Here with me, do you see
Disini bersamamu, apa kau lihat
You're all i need
Hanya engkau yang ku butuhkan

CHORUS 2x
___________________________________

Kharel bertepuk tangan setelah Arely menyanyikan lagunya sembari memetik gitar.

"Woah! Suaramu tak kalah bagus dengan penyanyi aslinya, dan bagaimana bisa kau memainkan gitar semahir itu?" kata Kharel.

Arely tersenyum lalu bertampang angkuh, "Ini hal yang mudah. Memangnya kau saja yang bisa bernyanyi dan bermain gitar huh? Aku juga bisa!"

Kharel melipat tangannya di depan dada, "Okay.. okay! Relax, baby! Kau pintar, sayang. Apa maksudmu menyanyikan lagu itu untukku?"

Arely membelalak matanya dan beranjak lalu berdecak, "Oh, astaga! Apa kau tidak menghayati lagunya? Percuma saja aku menyanyikan lagu itu untukmu, kalau kau tidak tahu apa intinya! Menyebalkan!"

Wanita itu pergi menuju dalam mansion dengan rasa kesal.

Menjengkelkan! Gerutu Arely dalam hati.

Kharel terkekeh melihat Arelynya kesal. Ia tahu jika Arely tidak akan lama kesalnya, tapi Kharel tetap mengejarnya dan merajuk meminta maaf.

"My barbie gorgeous! Where are you?" ucap Kharel mencari-cari Arely.

Kharel tersenyum geli, saat memergoki Arely mengintip dari ujung lorong lantai dua lalu kabur. Kharel pun menuju lift dan menekan nomor lantai dua. Kharel masuk ke dalam kamarnya dan duduk di tepi ranjang tidurnya seraya melirik sana-sini. Kharel tahu, Arely sedang bersembunyi. Tiba-tiba saja Arely keluar dari dalam lemari dan menerjang tubuh Kharel, hingga Kharel terbaring dan Arely berada di atasnya. Dengan erat Kharel memeluknya seraya mencium pipinya. Senyum lebar Arely menunjukan apa yang dia rasa.

 Senyum lebar Arely menunjukan apa yang dia rasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

    Arely menghentikan laju mobil sport-nya saat lampu lintas berwarna merah. Kesempatan itu dimanfaatkan Arely untuk mengecek ponselnya. Kharel sejak tadi pagi sampai malam begini tidak membalas pesannya. Jangankan menjawab telfonnya, menelfon balik Arely saja tidak. Arely sudah berusaha menghubungi Kharel, tapi pria itu seakan-akan menghilang. Pikiran Arely membuncah, ia merasa Kharel berubah. Terakhir kali ia bertemu dengan Kharel empat hari yang lalu dan sejak Kharel pergi ke LA untuk urusan bisnis, Kharel jarang menghubunginya. Dan sudah dua hari Kharel tidak kabar. Sosial media Kharel pun terakhir aktif tiga hari yang lalu. Arely sampai bertanya pada keluarga Kharel dan orang-orang terdekatnya, mereka juga tidak tahu. Ada apa dengan pria itu?

Arely kembali melajukan mobilnya dan melirik ponsel yang tergeletak dibangku sebelahnya. Ia membawa mobil dengan kecepatan sedang. Pikiran Arely antara pada jalan dan Kharel. Semoga wanita itu tidak menabrak orang, kendaraan lain, bangunan dan pembatas jalan. Air mata Arely menetes, dadanya terasa sangat sesak. Yang biasanya Kharel menemani setiap waktunya, sesibuk apapun dia, kini dia berbeda.

Sejak kau pamit untuk pergi, ada dua hal yang membungkus pikiranku. Aku takut kau celaka atau menemukan rasa nyaman disisi wanita lain. Arely membatin.

*****

👉 Please, give me vote and comment 👈

PuspitaRatnawati

29 Agustus 2018

(18:26)

*_ _NEXT TO PART 23_ _*

BOYKILLER Vs LADYKILLERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang