Saya mengernyitkan dahi dan menghampiri mereka untuk mendengar apa yang mereka bicarakan
"Duuhh.. gemesin banget deh."

"Iya.. cucok meong cyint."

"Pagi-pagi udah ngeliat yang beginian. Rezeki amat gue yaakk."

Saya makin mengerutkan kening tak mengerti lalu membuka suara,
"Pada ngomongin apa sih? Seru amat?" Tanya saya tak kalah penasaran.

Mereka semua langsung menolehkan kepalanya kepada saya dan langsung bersahutan menjawab pertanyaan saya.

"Ehh, kak.. sini deh.. liat-liat itu.."

Saya celingak celinguk menjulurkan kepala mengintip apa yang mereka lihat. Tampak seorang laki-laki menggunakan kacamata sedang duduk di kursi sambil membaca sebuah buku. Saya tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena saya tidak menggunakan kacamata.

"Pagi-pagi kita udah liat yang bening begini rasanya seger banget deh kak" ujar junior saya yang bernama adel.

Lia ikut menimpali,
"Iya kak. Itu cowok mirip artis di tv!! Badannya bok, kekar banget gitu. Tipikal pria idaman sejati gue banget!"

Wulan tidak mau kalah,
"Iya! Mana Pake kacamata sambil baca buku lagi. Makin seksiiii!!"

"Lihat deh-lihat deh, padahal cuma pake kaos oblong gitu doang, tapi fit banget di badannya." ujar septi.

Rahma hanya berkomentar singkat,
"Yaa ampuuunnn Si babang ganteng banget siihh!"

Lina juga ikut memuja,
"Dedek meleleh bang!"

"Tatapan matanya itu lho, menembus hingga ke jantung!" ucap Mutia.

"Pacarin dedek dong bang!" Timpal Tiara.

Mereka lalu cekikikan bersama berdelapan.

Saya tersenyum geli karena melihat kelakuan remaja-remaja ini.
'Dasar alay! Ga bisa liat cowok ganteng dikit aja langsung berisik' gumam saya.

Tiba-tiba salah satu dari mereka bicara lagi,
"Ehh tapi, ngapain dia nongkrong disini pagi-pagi gini?"

"Jangan-jangan dia gantiin pak udin penjaga sanggar?!"

"Hush! Ngaco! Mana mau lah makhluk kece badai begitu nungguin sanggar. Bisa-bisa sanggar kita dipenuhi pelamar buat nari."

"Hmmmm.. atau jangan-jangan dia pagi-pagi kesini karena nyari temen buat kondangan? Ini kan hari minggu, siapa tau dia butuh pasangan sesaat untuk nemenin kondangan ke tempat mantan?"

"Atau jangan-jangan dia beneran nyari teman buat menemani seumur hidup?!"

"Iyaa... dia tau banget disini banyak cewek cakep. Jadi nyari bini disini!"

"Aiiihhhh... dedek mau bang!"

"Dedek juga siap lahir batin bang jadi pendamping abang!"

"Kyaaa...!!! Mau doong baaanngg!"

"Lipstik gue belepotan ga?"

"Alis gue simetris ga?

"Gue mau pake bedak dulu"

"Duhh, baju gue oke ga sih, tau begini gue pake baju paling bagus di rumah tadi."

Saya tersenyum meringis mendengar ocehan gadis-gadis itu. Umur mereka mungkin sekitar 20an, di bawah saya 3 atau 4 tahun.

Saya lalu berkata pada mereka,
"Yaudah, selamat mendekati si babang ganteng ya. Gue cabut duluan."

Belum sempat saya melangkah, tangan saya langsung ditarik oleh mereka
"Mau kemana kak?" Tanya adel.

ShanarqieWhere stories live. Discover now