6.

21 4 0
                                    

Bagaimana bisa kau bersikap manis padaku. Kau tau, itu hanya membuat hatiku semakin mencintaimu.

-Wisnu

~~~

Seorang laki-laki tampan melewati lorong dengan langkah santai menuju kelas. Hampir semua teman-teman gadis sangat terpana melihat kehadirannya. Penampilannya sama seperti hari kemarin, kemeja putih yang selalu masuk kedalam celana abu-abunya, sepatu convers. Dan rambut hitam yang sedikit berantakan, yang seakan semakin membantu penampilannya menjadi menarik.

“Wisnu, ko Gleen cakep banget sih?” tanya Risya memperhatikan Gleen seperti batu es mencair.

Gleen masih tetap fokus berjalan melewati para gadis yang menatapnya luluh. Tidak memperdulikan panggilan dan sapaan para gadis yang terus-menerus memanggil namanya. Ini sangat membuatnya risih. Gleen selalu berusaha untuk menutup diri dari semua para penghuni sekolahnya, namun selalu saja ada yang selalu mengumbar, baik itu guru maupun gadis teman sekelasnya.

“Gleen,,, mau ya jadi pacar gue?” ucap salah satu gadis yang masih tetap menatapi Gleen walaupun sudah jauh dari hadapannya.

“ih, kebanyakan ngayal!” gumam Risya.

Wisnu yang melihat kedaan sekolah setiap Gleen melawati lorong lantai dua, sangat risih. keadaan selalu saja ricuh dengan suara-suara cempreng yang sangat menggema ditelinganya. ini masih pagi, sisain suaranya buat nanti siang tolong, ucap Wisnu dalam hati. Dia benar-benar ingin tutup telinga, dan dia juga benar-benar sangat tidak senang dengan sikap Gleen yang seakan dia adalah laki-laki paling tampan, dan paling diidolakan oleh seluruh siswi sekolahnya.

“lo juga kebanyakan ngayal Ris!” umpat Wisnu.

Wisnu pergi membebaskan diri dari lorong itu. membiarkan semua gadis menatap Gleen terpana, mereka tidak tau yang sebenarnya.

“loh Nu, mau kemana lo?” tanya Risya melihat Wisnu pergi dari tempatnya.

Wisnu tetap berjalan tanpa menoleh kearah Risya yang memanggilnya. Risya sama sekali tidak ada perasaan kepada Wisnu, dan jika Risya terus-menerus untuk tetap menyukai dan tetap memuji Gleen didepan matanya. Itu sudah menjadi makanannya, sampai perutnya sudah kenyang dan muak untuk membahasan orang munafik.

Risya tidak memperdulikan dengan sikap Wisnu pada pagi itu, dia akan bergabung dengan teman gadis dikelasnya. Dan membiraka ketampanan seorang Gleena Surya. Itu tidak akan membuatnya bosan.

Brukkk....

Tanpa sengaja Wisnu menabrak seorang gadis berikat satu. Gadis itu meringis kesakitan sambil memegang pundak kanannya yang tertabrak oleh tubuh Wisnu yang jangkung.

“eh, maaf maaf!” ucap gadis itu. dia tidak berani menatap lawan bicaranya, karena dia tau yang dia tabrak adalah laki-laki. Dan yang dia tau laki-laki yang bertemu dengan gadis seculunnya akan marah jika ditabrak tanpa sengaja.

“gue yang minta maaf, tadi gue gak fokus jalan!” Wisnu menyalahkan dirinya sendiri sambil menunjukan ponsel yang ada digenggamannya.

Gadis itu hanya mengangguk, dan pergi meninggalkan Wisnu yang masih berdiri ditempat. Gadis itu sedang berjalan dengan kepala yang menunduk seperti takit untuk dilihat banyak orang. Dan jelas tidak ada satupun orang yang berada dilorong menatapanya aneh.

miracle of loveWhere stories live. Discover now