Gadis Kantor Proyek

104 9 0
                                    

Sekitar awal 2004, saya ditempatkan oleh kantor pusat perusahaan tempat saya bekerja ke satu proyek di daerah BSD.
Saat itu saya belum lama bergabung dengan kantor saya ini sehingga belum banyak karyawan lain yang saya kenal, apalagi para karyawan senior di lapangan.
Beruntung di proyek tersebut saya mendapat atasan dan tim yang baik dan solid sehingga tidak butuh waktu lama saya sudah dapat menyesuaikan ritme dengan mereka.

Di pertengahan berjalannya proyek, atasan kami yaitu Project Manager (PM) yang sangat senior, Pak HB, mendapat penugasan proyek lain di luar kota dan digantikan oleh Pak AS, yuniornya.
Berbeda dengan Pak HB yang boleh dibilan bawel cerewet (hehehe) tapi baik, Pak AS lebih akrab dengan para bawahannya, mungkin karena usianya tergolong muda dan kebanyakan anggota tim proyek masih berusia muda juga, apalagi saya yang masih imut (hehehe lagi).
Mungkin sobat2 disini ada yang juga bergerak di bidang proyek konstruksi? Atau punya orangtua atau keluarga yang bergerak di bidang tersebut?
Nah, pasti sudah tidak heran dengan waktu kerjanya yaa. Seringkali pulang larut malam atau menjelang pagi, bersamaan maling baru akan beraksi, atau tidak jarang malah tidur di proyek karena beban pekerjaan yang harus segera diselesaikan.
Makanya saya salut dan hormat pada para istri dan anak2 para pekerja proyek seperti saya, banyak kehilangan waktu kebersamaan...lha malah jadi curcol.

Suatu pagi buta, saat saya baru bangun dari tidur di atas meja ruang rapat, pak AS tiba2 memanggil saya dari pintu ruangannya. Terlihat matanya merah dan wajahnya kusut sekali. Saya pikir ada suatu kesalahan saya dan akan dimarahi.
Tapi ternyata dia memanggil saya karena akan memberikan kasur lipatnya pada saya, katanya dia mau beli yang baru.
Wah, saya senang2 saja diberi kasur gratis biarpun kondisinya tidak baru, daripada tidur diatas meja.
Dan tiga hari kemudian saat harus menginap di proyek, saya pergunakan kasur lipat itu.
Kali ini saya tidur sendirian di ruangan kasir karena ruang rapat dipenuhi para pelaksana lapangan yang harus menginap juga.
Nyamannya kasur lipat "baru" ditambah sejuknya hawa AC langsung membuai saya dalam lelap.

Namun segera lelap itu berganti jadi mimpi buruk.
Dalam mimpi itu saya tiba2 dikejar seorang wanita berambut panjang memakai baju panjang merah, wajahnya pucat pasi dengan mata merah menyala. Dia lari mengejar sambil berteriak-teriak marah tapi saya tidak mengerti artinya.
Dan dalam mimpi itu anehnya saya walaupun terasa berat sekali melangkah tapi wanita itu tidak kunjung dapat menangkap saya.
Bahkan sampai suaranya dekat sekali di dekat leher dan telinga saya, tapi saat saya tengok dia masih beberapa langkah di belakang.

Tapi akhirnya saya terpojok, di depan dan kanan kiri berupa jurang...wanita itu mendekat dengan seringainya...semakin mendekat.
Kali ini dia tertawa...hi hi hi hiiiiii...!!!
Saya terpaku.
Membisu.
Bahkan untuk bernafas pun sangat sesak.
Wanita itu sudah benar2 dekat.
Wajah mengerikannya hanya tinggal sejengkal dari wajah saya.
Saya coba berteriak...tanpa hasil.
Dan dia menatap tajam mata saya dengan seringainya yang bengis.
Bibirnya mengucap kata-kata yang tak saya mengerti.

Lalu tiba2 saya terbangun.
Lega sekali rasanya menatap langit2 ruangan kasir tempat saya tidur. Wajah dan badan saya berkeringat dengan nafas tersengal2.
Takut dan lelah sekali rasanya.
Kemudian saya bermaksud bangkit dari tidur hendak mengambil minum.
Namun...
Tiba2 ada sesuatu berkelebat di depan wajah saya.
Dan...

Wajah itu...wajah wanita itu...tepat di depan wajah saya...dalam posisi terbalik.
Sudut mata saya menangkap sisa sosoknya...melayang tergantung dengan kaki diatas.
Kembali ia menyeringai...tepat di depan wajah saya.
Setelah itu gelap.

Sinar terang yang menyapu wajah saya dan suara orang bercakap2 dari balik dinding triplek ruangan kasir membangunkan saya dari tidur...atau pingsan saya?
Saya melirik jam dinding lalu dengan setengah melompat bangkit dari kasur..Mati aku, udah jam tujuh lebih !!!
Secepat kilat cuci muka dan berganti baju, tanpa mandi, karena sudah tidak kebagian giliran kamar mandi "sesiang" itu.

Malamnya, saat istirahat makan, saya mengobrol dengan pak AS, PM kami itu.
"Gimana Yos, enak kasur barunya?" tanyanya.
"Empuk pak, terima kasih ya pak" jawab saya.
"Tapii..." lanjut saya terputus, ragu antara melanjutkan atau tidak.
"Tapi kenapa..?" kejarnya.
"Tapi semalem saya mimpi buruk banget Pak. Dikejar-kejar cewek pake baju merah, serem banget."
Dia mengerutkan dahi lalu berkata "Ah masa sih?"
"Ngga cuma itu pak, pas bangun dari mimpi, ternyata tuh cewek beneran nongol...pas depan muka..." tegas saya.
Pak AS terdiam sejenak kemudian menghela nafas. Dinyalakannya sebatang rokok.
"Wah, kita sama berarti..." ucapnya.
"Maksudnya pak?" perasaan saya mulai tidak enak.
"Saya juga berapa hari yang lalu ngimpi kaya gitu juga, mirip..malah saya mau dicekek. Dan itu dah brapa hari kaya gitu kalo nginep. Makanya saya kurang tidur, mimpi buruk melulu." jelasnya.
"Kalo ta pikir2, itu gara2 saya pakai kasur lipet yang kemaren saya kasih kamu itu.." tambahnya.
"Waduh pak. Beneran nih..?" saya terbengong2 mendengar penjelasannya.

MY HORROR STORIESWhere stories live. Discover now