Ch. 4 -bjh

9.6K 857 75
                                    

"Nghh..."

Aku menggeliat. Sayup-sayup terdengar suara kicauan burung. Sedikit cahaya yang menyeruak masuk dari celah tirai dan mengenai wajahku. Aku kemudian berbalik dan tanganku tidak sengaja mengenai sesuatu.

Ku buka mataku perlahan. Aku tersenyum saat menyadari siapa yang berada di sampingku dan berada sedekat ini.

"Morning, Princess."

Katakan padaku bahwa aku sedang bermimpi... Ya Tuhan!

"Morning."

Aku tersenyum seraya mengangkat tangan kananku di pipinya. Mengusap pipinya hingga dagu yang terasa sedikit kasar karena bulu halusnya sudah mulai tumbuh. Betapa menggodanya dia saat di pagi hari. Kim Seokjin benar-benar menjadi pusat duniaku. Setelah dia berhasil membuat hatiku tidak karuan karena liburan di Pulau Jeju kala itu, dia menepati janjinya.

Kalau aku menuruti semua yang Kim Seokjin inginkan, maka aku akan mendapatkan apapun yang aku inginkan pula. Pria yang kini memelukku ini tak main-main dengan ucapannya. Dia membuktikan semua janjinya.

Aku terkekeh pelan saat mata pria itu kembali terpejam. Ku usapkan telapakku dengan lembut, berniat membuatnya kembali membuka mata.

"Bangun," ucapku lembut.

Dia menatapku, tak kalah lembut pula. "Nggak mau. Daddy masih mau manja-manja sama kamu."

Aku berpura-pura cemberut. "Manja tapi bangun dong! Princess nggak suka kalau minta manja tapi Daddy malah tidur begini."

Ku dengar kekehan Kim Seokjin membuatku semakin memajukan bibirku. Karena gemas, ku goda saja dia. Biar tahu rasa.

Aku menaiki tubuh Kim Seokjin dan kini berada di atasnya. Kedua tanganku beristirahat di atas dadanya yang aku yakin Kim Seokjin adalah pria yang rajin berolahraga. Aku juga tidak canggung saat kakiku menyenggol sesuatu yang membuat Kim Seokjin tertawa pelan. Aku memang sengaja.

"Daddy... bangun."

"Daddy?"

"Daddy, ayo bangun...."

"Daddy, bangun. Nggak ke kantor?"

Aku mulai sebal karena Kim Seokjin masih beracting seperti sedang tertidur pulas. Dia mengabaikan panggilanku berkali-kali. Pria ini sungguh membuatku ingin menggodanya setiap saat. Hanya pada Kim Seokjin aku bisa begini.

"Sengaja?"

Aku menatap Kim Seokjin yang tiba-tiba bercicara. "Hm?"

"Sengaja apa?" tanyaku pura-pura polos.

Dia bangkit, namun tidak sepenuhnya. Dia menggunakan kedua lengannya untuk menahan tubuh. Kini tanganku berada di perutnya.

"Sengaja membuatku gemas dan membuatku ingin makan kamu, Princess."

Aku berusaha mengelak. Padahal sesungguhnya aku memang sengaja melakukannya. Aku berniat menggodanya.

"Siapa? Nggak!"

Aku melihat Kim Seokjin memasang senyum nakalnya. Duh! Aku paling lemah jika Kim Seokjin seperti ini.

"Nggak mau ku makan?" tanyanya.

Pertanyaan bodoh, Kim Seokjin!

Aku menggeleng. Masih dengan mode cemberut. "Nggak!"

"Benar?"

"Iya!"

"Ya sudah."

Kim Seokjin mendorongku pelan hingga tubuhku tak menghalanginya lagi. Dia terduduk. Kemudian menatapku.

SUGAR DADDYWhere stories live. Discover now