Chapter 19 : Malapetaka

55 17 0
                                    


  Boomm....Terdengar suara ledakan bangunan istana yang runtuh, keributan dimana – mana, para penjaga berlarian keluar mempertahankan istana, ternyata di luar terlihat beberapa pasukan dengan teknologi canggih seperti dari masa depan yang berada di garis depan dan diikuti pasukan mitologi seperti cyclops, iblis kelelawar, goblin, werewolf dan pasukan tengkorak yang amat banyak. Para penjaga langsung membuat barisan pertahanan.

“Candra pimpin pasukan petra dan makhluk mitologi yang sudah berada di istana untuk memepertahankan istana bilang kalau Petra telah mati karena pasukan yang menyerang kita! Agni bersembunyilah di tempat paling aman di istana dengan beberapa pengawal dan tolong selidiki mengapa Petra bisa mati di dalam istana. Radeva, Reyga dan aku akan berada di garis depan pasukan”

Felix memerintahkan teman – temannya untuk segera bergegas.

“Ambil pakaian perang dan senjatamu Felix aku akan memanggil seluruh teman – temanku yang tersisa di negeri ini, pergilah dulu aku akan menjadi pasukan gelombang kedua dari pasukan istana”

ucap Radeva sambil berlari keluar

“lalu bagaimana dengan aku dan Electra kak?”

tanya Vincent

“bawa mesin waktu itu jaga dengan kedua nyawa kalian karena itu jalan kita satu – satunya untuk pulang dan sekarang pergilah ketempat Agni pasti akan aman disana untuk kalian!”

tegas Felix.

  Felix berlari bersama Reyga ke arah luar istana dengan pedang,baju perrang dan dia juga memakai sepatu roket yang dulu sudah ia berikan ke Agni.

Darr....seekor garuda tewas terjatuh seperti tertembak di belakang Felix, Felix yang kaget dengan suara itu langsung melihat ke garuda itu ternyata peluru menembus dadanya, terdengar suara gemuruh dan terpaan angin yang sedikit kencang ternyata pasukan garuda telah datang.

“aahhhh....”

Seekor garuda melemparkan dua orang dari atas terlihat membawa sniper dan dari masa depan, diduga mereka berdua yang membunuh Petra dan garuda itu dengan senjatanya karena di tempat ini juga Petra di temukan mati.

  “Kami dikirim oleh Radeva agar mengarah ke istana ini, dan sesampainya kami melihat dua orang itu di atap yang siap membidikmu, lalu salah satu dari kami mencoba melindungimu”

kata salah satu garuda.

  “Dari pakaian yang mereka pakai aku mengenalnya, dia adalah komplotan orang yang kau temui di rumahmu”

ucap Reyga ,

“Ambil senjata dan amunisinya Reyga kau pasti lebih ahli menggunakan itu, untuk dua orang ini silahkan terserah mau kalian apakan”

ucap Felix ke pasukan garuda.

Dua ekor garuda membawanya terbang dan mengarah ke medan perang bersama pasukannya lalu menjatuhkannya dari atas.

Jauh di depan istana terdapat barisan rapi dari musuh yang mengarah ke istana entah bagaimana orang misterius dari masa depan itu bisa berkomplot dengan makhluk mitologi yang jahat itu.

Di depan istana sudah siap Felix dengan gagah berani di garis paling depan pasukannya dengan menunggangi kuda tak lupa Candra berada di sampingnya yang memimpin para Centaur, minotaur dwarf, garuda, gryphton dan para binatang yang mau berjuang bersama, tak lama kemudian Radeva datang dengan banyak pasukan makhluk mitologi seperti beberapa raksasa, satir dan pasukan kera yang gagah menunggangi lembuswana yaitu singa bermahkota yang berwajah gajah dan bersayap, mereka membentuk barisan dan menunggu perintah menyerang dari Felix, para pasukan pemanah siap dan berbaris diatas istana dengan dipimpin Reyga yang membawa sniper.

  Pasukan beberapa robot canggih yang agak besar sudah mulai mendekat ,Felix memberi isyarat agar para raksasa menyerang dahulu untuk menumbangkan robot – robot itu karena tidak mungkin tertembus oleh pedang,

“ngunngg.....”

sangkakala perang pasukan Felix di bunyikan ,

“SERANG!!!”

teriak Felix,

Sambil maju ke medan perang diikuti seluruh pasukannya. Para raksasa telah membuka jalan karena pasukan robot telah disingkirkan ,bertemulah dua pasukan besar itu, pertempuran pecah tak terelakan mereka semua saling menyerang ,

“Zlepp...zlep..”

Dengan cepatnya candra menembakan busunya ke musuh – musuhnya,

“Krakk ..krakk..”

Suara pasukan kera menghantam satu persatu pasukan tengkorak, para garuda memporak-porandakan pasukan musuh dengan di angkat lalu dilemparkan musuh – musuhnya, tapi tidak sedikit juga pasukan Felix yang gugur, mereka terus berjuang dengan waktu yang cukup lama tanpa henti.

  “huuhh ...huhh...”

Felix terengah engah menembus pasukan musuh agar bisa menuju ke pemimpin mereka yang berada di barisan paling belakang,

“ting...ting...zlap...”

Felix terus mengayunkan pedangnya ke musuh – musuhnya.Akhirnya dia sampai di depan pemimpin pasukan jahat itu dan ternyata benar dia adalah orang yang ada di rumahnya waktu itu,

“Duarr...”

Baju perang Felix di tembak meriam oleh orang itu dia terlempar dari kudanya, tubuhnya langsung bercucuran darah dan dia terbaring di medan perang...

***
Sengaja dibuat gantung biar kalian kepoo. Emang sih di gantung itu gak enak tapi insyaallah setelah ini up kita langsung, doain aja yaa biar kita rajin update nyaa

Nada
Ainin

My Time Travel [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang