ㅡeight

2.5K 512 13
                                    

"siapa?"

"hah?"

"dia siapa?"

"siapa?"

seungmin menghela napasnya gusar. merasa sangat kesal karna hyunjin yang terlihat santai-santai saja.

sebenarnya, seungmin tidak memiliki niat untuk mendatangi kekasihnya ini duluan. tetapi, rasa penasarannya begitu besar.

"kamu mau aku marah ya? sengaja mancing ribut gini?"

hyunjin yang sedari tadi asik menyalin catatan milik jeno, mengangkat kepalanya dan menatap seungmin dengan kening berkerut.

"kamu kenapa?" oh, lihatlah ekspresi hyunjin. bertanya kenapa dengan tampang biasanya. merasa tidak bersalah sama sekali.

tunggu, memangnya, hyunjin salah apa?

sekali lagi seungmin menghela napas. ia sedikit merasa berlebihan karna ini.

"bukan apa-apa. yaudah, aku balik ke kelas dulu. lanjutin nulisnya, jangan bolos!"

setelah itu, seungmin benar-benar pergi. sementara hyunjin, hanya duduk di kursinya dan tidak berniat mengejar. setelah seungmin sudah tidak terlihat, barulah hyunjin terkekeh. sedari tadi dia mati-matian menahan tawanya ternyata.

"kalau cemburu bilang saja. jangan diam diam begitu. aku mana bisa paham apa mau kamu, kalau kamu ngga ngomong apa-apa."

seungmin itu pemikir. apapun yang mengganggu perasaanya, pasti akan membuatnya menjadi risau.

dan benar saja. terbukti, karna sedari tadi ia tidak bisa fokus selama jam pelajaran. hingga bel pulang berbunyi pun, seungmin masih gelisah. hatinya tidak tenang, itu intinya.

setelah ia membereskan seluruh alat tulis dan buku-bukunya, memasukkan semuanya ke dalam tas, seungmin melangkah pelan berjalan keluar kelasnya.

di sepanjang koridor, ia hanya bisa-bisanya termenung. akibatnya, ia hampir jatuh tersandung kakinya sendiri.

tujuannya adalah tempat parkiran motor. iya. ia akan pulang bersama hyunjin hari ini. memangnya, mau pulang dengan siapa lagi. tadi pagi hyunjin yang menjemputnya, dan tentu saja pulang ia akan diantarkan hyunjin juga.

ketika sampai di parkiran, ia belum melihat hyunjin di sana. tidak ada siapapun, kecuali dirinya dan beberapa motor yang masih terparkir.

seungmin mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan singkat pada hyunjin.

'aku nunggu di pos saja. jangan lama.'

singkat. seungmin tidak suka bertele-tele.

dan kakinya mulai melangkah menjauh. meninggalkan tempat parkir yang sunyi itu.

daripada menunggu di parkiran sendirian. lebih baik seungmin menunggu di pos saja. ada kursi, dan juga pak yatno yang biasanya masih berjaga di jam ini.

tapi sayang, sesampainya di pos, seungmin tidak menemukan sosok pak yatno yang biasanya masih berjaga. bibirnya mencebik lucu ketika menemukan pos itu kosong.

seungmin memilih duduk di kursi panjang yang ada di depan pos. meluruskan kakinya dan bersender ke senderan kursi. entahlah, seungmin merasa hari ini sangat melelahkan. ditambah dengan hatinya yang masih saja risau.

SENJA, HYUNMIN.Where stories live. Discover now