ㅡthree

2.8K 552 25
                                    

Ingin tahu bagaimana perjuangan Hyunjin untuk bertemu Seungmin?

.

Hyunjin itu sama seperti remaja kebanyakan. Ia mencintai kebebasan, dan membenci keterikatan yang membuatnya tidak bisa melakukan apa yang ingin ia lakukan.

Hyunjin termasuk dalam jejeran murid nakal. Langganan masuk ruang konseling lantaran kasus tidak berfaedahnya, dan suka membolos di jam pelajaran.

Namun, ia tidak juga bisa dikategorikan murid yang tingkat kenakalannya sudah berlebihan. Dia tidak pernah terlibat masalah di luar sekolah. Seperti tawuran, balapan liar, dan tindakan menyimpang yang melebihi batas lainnya.

Hyunjin selalu bermain dan membuat masalah di lingkungan sekolah. Entahlah, mungkin itu yang disebut dengan; pengaruh pertemanan.

Hyunjin ingat. Saat itu, sehari setelah mereka resmi menjadi murid SMA, yang mana sudah memiliki kelas tetap selama satu tahun kedepan, dan telah melewati masa orientasi siswa selama tiga hari.

ㅡHyunjin mengatakan bahwa itu adalah hari yang istimewa.

Berlatarkan koridor sekolah, Hyunjin melihat lelaki manis (saat itu, Hyunjin belum mengetahui nama Seungmin) yang sedang menolong seekor anak kucing yang sedang kelaparan. Entah mengapa, Hyunjin seketika merasa hangat menyaksikan pemandangan itu.

Hyunjin ingat, bagaimana cara Seungmin tersenyum dan menggendong anak kucing itu.

Fragmen sederhana pertemuan pertamanya dengan Seungmin, yang saat itu ia sebut lelaki manis.


.

.

Hari-hari selanjutnya, Hyunjin yang termakan api penasaran, berusaha mencari lelaki itu. Teman-temannya berkata, itu adalah tindakan terbodoh Hyunjin.

Yang benar saja. Usaha Hyunjin mencari tahu siapa lelaki itu, tidak berbekal informasi apapun. Apa ingatannya yang sedikit mengabur akan wajah lelaki manis bisa dikatakan sebagai petunjuk? Apalagi, Hyunjin tidak tahu, lelaki itu berada di angkatannya atau mungkin berada di tingkat atasㅡkakak kelas.

Teman-temannya heboh mengatakan bahwa Hyunjin seperti orang kehilangan akal ketika tak kunjung menemukan lelaki manis-nya. Tapi Hyunjin tidak peduli.

Apa yang sudah Hyunjin lakukan?

Ketika berada di kantin, Hyunjin selalu memperhatikan sekitarnya. Celingak-celinguk mencoba mencari sosok lelaki itu. Terkadang juga, Hyunjin sampai berdiri di atas meja kantin dan berdiri layaknya super hero. Hasilnya, nihil.

Ketika upacara hari senin, Hyunjin yang notabenya selalu terlambat datang ke barisan, kini berganti. Bahkan ketika lapangan masih lenggang. Ia sudah berdiri dengan semangatnya. Sampai-sampai, wakil kesiswaan yang melihat Hyunjin sudah berdiri di barisan kelasnya hanya mengerutkan kening; tumben sekali. Tetap sama. Hasilnya, nihil.

Dan terakhir, ketika bel pulang berbunyi, ia akan menjadi yang pertama keluar kelas dan berlari ke koridor tempat dimana ia melihat Seungmin menolong anak kucing itu. Hyunjin menunggu di sana. Berharap ia akan menjumpai lelaki itu. Dan yah, hasilnya sama. Nihil.

Satu hal yang belum ia lakukan. Memeriksa seluruh kelas. Itu adalah tindakan tergila. Dan Hyunjin sudah merencanakannya di kemudian hari.

SENJA, HYUNMIN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang