ㅡtwo

3.2K 593 46
                                    

Ketika Hyunjin mengucapkan kata-kata puitis—sebuah puisi yang diciptakannya sendiri atau mungkin mengutip dari karya sastrawan, Seungmin hanya menanggapinya dengan senyuman.

Bukan senyuman malu-malu seperti orang khasmaran(salah tingkah). Bukan seperti itu. Melainkan; sebuah senyuman manis yang tulus seperti biasa.

Seungmin bahkan sudah sangat kebal, —sangat terbiasa malah dengan seluruh puisi cinta yang dibacakan Hyunjin padanya. Hingga, Seungmin hanya bisa mengiyakan dan tidak banyak menyela.

"Jika kamu adalah bunga matahari, maka aku akan menjadi mataharinya. Jikaㅡ"

"Aku nggak mau jadi bunga matahari."

Hyunjin yang menganga karna pelafalan puisinya terpotong, menatap Seungmin bingung.

"Aku mau jadi bulan."

"Aku bahkan belum selesai membacakan puisinya," ujar Hyunjin dengan nada kesalnya.

Seungmin terkekeh mendengarnya. Kegiatan menulisnya sempat tertunda. Ia menatap Hyunjin tepat di manik coklat milik lelaki itu.

"Aku maunya jadi bulan. Bukan bunga matahari. Kalau kamu mau jadi mataharinya, yasudah."

"Matahari dan bulan tidak bisa bersatu. Kalau mereka bersatu, nanti ada bencana besar."

Seungmin mengangguk, "aku tau. Tapi aku mau jadi bulan."

Ah. Seungmin menunjukkan sisi keras kepalanya.

Hyunjin tersenyum. Ia mendekatkan dirinya ke arah Seungmin. Yang tadinya duduk bersampingan dan berjarak sekitar dua jengkal, kini berdempet.

Hyunjin menatap Seungmin dengan senyumannya. "Kalau begitu, Hyunjin akan menjadi bintang saja. Jadi, bulan tidak akan kesepian. 'Kan ada aa' Hyunjin sebagai bintangnya."

Seungmin tertawa membuat matanya menyipit. Ah, lihatlah pipi Hyunjin yang memanas melihat Seungmin yang tertawa.

Sangat manis.

Kisah mereka hanya sesederhana itu. Hyunjin dengan segala gombalan dan puisi puitisnya, dan Seungmin yang manis menyerempet lugu.

Kebahagiaan Hyunjin cukup dengan melihat Seungmin-nya tertawa dan tersenyum karna dirinya.

Setidaknya, setelah satu tahun hubungan mereka, belum ada pertengkaran hebat terjadi.

Jangan sampai. Hyunjin sudah berjanji bahwa ia tidak akan menyakiti Seungmin. Membuat Seungmin menangis adalah salah satu kesalahan besar baginya.

SENJA, HYUNMIN.Where stories live. Discover now