Part 2

32 9 6
                                    


"Sya, udah belum? Yuk berangkat," ucap Mario, kakak dari Meysya.

"Udah nih kak. Yah, Bun aku berangkat Assalamualaikum," ucap Meysya.

Meysya bersalaman dengan Ayah dan Bundanya.

"Iya, wa'alaikumsalam. Hati-hati di jalan ya, jangan ngebut Yo pake motor nya," ucap Bunda kepada Mario.

"Iya sip Bun!"

Meysya pergi ke sekolah diantar oleh Mario. Setelah 10 menit perjalanan mereka pun sampai di sekolah tempat Meysya belajar.

"Aku masuk ya kak," ucap Meysya.

"Iya dek, belajar yang rajin ya jangan pacaran mulu," ucap Mario.

"Ihh enak aja! Aku gak pacaran ya,  emang nya kakak, kuliah sambil pacaran huuu!"

"Hush ah! Udah sana masuk."

"Iya ini juga mau masuk, Assalamualaikum." Meysya bersalaman dengan Mario.

"Iya wa'alaikumsalam."

Meysya berjalan menuju kelasnya, saat sampai di kelas dia langsung duduk di tempat duduknya dan di sana sudah ada cahya.

"Hai Aya, ciee gak telat lagi nih ye, iya tau yang jadi sekretaris kelas sekarang mah rajin," ledek Meysya.

"Ih apaan sih Sya, itu juga kalo gak di suruh sama ibu Sania aku gak bakal mau jadi sekretaris kelas," ucap Cahya.

"Haha iya-iya."

"Ciee yang kemarin pulangnya dianterin sama pujaan hati." Cahya meledek balik Meysya.

"Pujaan hati? Maksud kamu?" tanya Meysya bingung.

"Alah kamu ini Sya jangan pura-pura gak tau deh, aku tau loh yang kemarin."

"Yang kemarin? Ehh! Tau dari mana kamu?"

"Ada deh, kepo kamu. Cie." Cahya terus meledek Meysya.

"Udah ah! Gak usah di bahas."

"Ci-"

"Cahya, struktur organisasi sama jadwal udah dibikin?" tanya Rivaldi saat tepat di depan mereka.

"Udah nih tinggal ditempel," jawab Cahya, ia pun memberikan sebuah gulungan karton kepada Rivaldi.

"Oh iya Val, kalo jadwal piket ada sama Rangga," ucap Cahya. Rangga di sini ditunjuk sebagai sekretaris kedua.

"Oke, thanks ya." Rivaldi berlalu pergi

"Ekhhm! Ekhmm!"

"Apaan sih Aya."

Cahya tertawa kecil karena berhasil menggoda Meysya.

---

'Teet'

Bel istirahat berbunyi, semua siswa dan siswi keluar kelasnya untuk istirahat.

"Sya, kantin yuk!" ajak Cahya.

"Hm oke."

Meysya dan Cahya merapikan alat tulisnya, kemudian mereka pergi ke kantin.

Keadaan kantin mulai ramai terisi oleh para siswa yang sedang istirahat makan siang.

"Kamu mau makan apa? Sini biar aku yang pesenin," kata Cahya.

"Aku mie goreng sama air mineral aja, aku cari tempat duduk yang kosong dulu."

"Oke." Cahya pergi untuk memesan makanan.

Meysya memperhatikan sekitar untuk mencari tempat duduk yang kosong dan dia berhasil menemukannya setelah beberapa saat mencari. Ia segera menuju tempat itu agar tak di tempati oleh orang lain.

The JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang