Ratna, seperti biasanya pulang kerja menjelang magrib, ia terkejut melihat kulit Anin lebih legam. "Hari ini main kemana?" tanya Ratna melihat Anin menyendok nasi. Jika tidak diingatkan Mbok Mar bahwa Ratna belum makan, mungkin seluruh nasi akan pindah ke piring Anin.

"Tidak kemana-mana, Bun. Cuma keliling komplek." Alis Ratna terangkat, Anin bisa merasakan pandangan tidak percaya bundanya. Akhirnya Anin mengatakan yang sebenarnya. "Tadi ke pasar beli es cendol," kata Anin lagi disela kunyahannya. Sepertinya Anin kelaparan sekali.

Anin bercerita penuh semangat tentang petualangannya hari itu. Ratna membiarkan Anin bercerita tanpa memotong. Baru setelah selesai makan malam, Ratna meminta Anin untuk tidak main terlalu jauh.

"Mainnya jangan jauh-jauh. Kalau pengin es cendol bilang Mbok Mar, nanti Mbok yang belikan."

Anin menjadi liar sejak berteman dengan Rawi tapi Ratna tidak mengatakan apa-apa. Ratna senang Anin punya teman, wanita itu hanya berpesan agar Anin tidak lupa makan dan meminum susunya.

Namun satu per satu akhirnya tumbang. Anin yang pertama sakit, maag-nya kambuh dan Ratna melarangnya keluar rumah. Rawi datang ke rumah Anin dan mereka menghabiskan hari dengan bermain di dalam rumah. Usai Anin sembuh gantian Rawi yang sakit, badannya panas. Dona, mama Rawi melarang anaknya main. Anin yang sudah sembuh ganti bertandang ke rumah Rawi.

Rumah Rawi selalu sepi, kedua orangtua Rawi jarang ada di rumah, mereka sibuk bekerja dan baru ada di rumah bila malam tiba. Dona dan Ratna ternyata satu kantor tapi beda divisi dan menurut Ratna mereka tidak begitu saling kenal. Ratna mengetahui Dona justru dari Anin bahwa wanita itu ibunya Rawi. Sementara Indra, ayah Rawi seorang pengusaha, Anin jarang melihatnya. Menurut Rawi, ayahnya sering melakukan perjalanan bisnis.

Anin sangat senang bermain di rumah Rawi. Sahabatnya itu memiliki banyak mainan bagus-bagus dan yang paling Anin sukai adalah kolam renangnya. Anin sering berenang di kolam itu, Rawi mengajarinya berenang dan ia sudah bisa mengapung tanpa berpegangan. Asyiknya lagi, usai berenang, Mbak Yuni, pengurus rumah Rawi selalu menyediakan banyak makanan. Maag Anin tidak akan kambuh jika bermain di rumah Rawi.

Setelah sering ke rumah itu, Anin baru mengetahui kalau Rawi punya kakak laki-laki. Rumi, delapan tahun lebih tua dari Rawi dan tahun itu adalah tahun terakhirnya di sekolah menengah atas. Rumi bertubuh kurus dan berwajah masam, lelaki itu tidak memiliki potongan rambut, kepalanya nyaris plontos. Kulit Rumi lebih gelap dari Rawi. Rumi tidak pernah ada di rumah, selalu sibuk berkeliaran dengan teman-temannya. Apalagi, Rumi baru saja memiliki mobil baru, hadiah ulang tahun dari orangtuanya.

Menurut Rawi, Rumi menyebalkan. Saudaranya itu sering membuatnya kesal dan tidak segan-segan memarahinya. Anin rasa yang dikatakan Rawi benar, walau belum pernah dimarahi langsung oleh Rumi, tetapi ia sering melihat Rumi teriak-teriak sambil berkata-kata kasar pada Mbak Yuni. Sepertinya tidak ada yang benar di mata Rumi.

"Aku tidak tahu kenapa bersaudara dengannya. Aku tak menyukainya, Rumi menyebalkan!" Rawi memberengut dengan tangan terkepal rapat setiap habis kena marah Rumi.

Usai marah-marah biasanya Rumi masuk kamar, menutup pintunya rapat-rapat hingga tidak ada cahaya terlihat di bawahnya. Saudara Rawi itu akan keluar kamar sesaat sebelum Dona pulang kerja.

"Mama tak menyukai teman-teman Rumi, aku juga. Aku tak suka mereka main di sini."

Rumah Rawi menjadi tidak menyenangkan jika ada Rumi. Lelaki itu pulang sekolah tidak pernah sendiri, selalu membawa teman-temannya. Kalau tidak bermain basket di lapangan samping garasi, mereka menguasai kolam renang, bermain polo air sambil memasang musik keras-keras hingga memekakkan telinga.

Tapi mereka lebih sering langsung masuk kamar lalu mengunci pintunya dari dalam. Pernah suatu hari pintunya sedikit terkuak, Anin dan Rawi melongok mencari tahu. Ternyata mereka sedang tidur-tiduran sambil menonton video. Ketika Rawi dan Anin ingin ikut menonton, mereka langsung dibentak dan diusir keluar.

The Last Childحيث تعيش القصص. اكتشف الآن