Part 11 PENYESALAN DAISY

10.7K 653 0
                                    

Lha... pembacanya banyak lho cerita ini tuh, tapi yang mau dukung cerita ini, dan ngasih vote di part 9-10 di totalkan hanya 10 vote aja, dari  70-an pembacanya. Sedih kan? Mau nangis gogoleran dialun-alun juga malu. Emang siap elu? hehehe...

Welcome back ya.. Udah part 11 lhoo... Belum ada yang special di part ini, tapi nanti diusahakan ada part yang special penuh air mata misalnya. Hehehe..

Oke guys.. Happy Reading ya.. Jangan lupa VOTE tuh udah aku bold tulisan votenya. Hehehe.. Kiss...

****


Beberapa hari kemudian,

"Apa yang telah Mama dan Papa lakukan kepada Andra? Andra tidak akan mungkin tiba-tiba pergi kalau tidak ada yang menyakitinya," tanyanya siang itu, saat Mama datang untuk menemaninya di rumah sakit.

Mama menggelengkan kepalanya, walaupun Mama tahu penyebab Diandra pergi dari rumah, tapi saat ini Mama tidak mungkin menceritakannya kepada Daisy yang masih dalam masa pemulihan, "Mama tidak melakukan apapun sayang," jawab Mama.

Daisy menatap Mama, "atau ada kata-kata yang Mama dan Papa keluarkan yang membuat Diandra sakit hati?"

Lagi-lagi Mama menggelengkan kepalanya.

Airmata Daisy mengalir, setelah menarik napas berat ia berkata, "diluar sana kehidupan Andra akan seperti apa Ma? Dia tidak punya apa-apa," bisiknya diantara tangisnya.

Mama ikut terisak, "Papa janji akan mencari keberadaan Andra sayang, kita berdoa ya semoga Andra segera di temukan dan pulang ke rumah," hibur Mama memeluk Daisy.

Daisy menghela napas berat, sebelum ia menganggukan kepalanya.

****

Daisy sungguh tahu, bahwa selama hidupnya ia belum pernah merasakan ketulusan, baik dari teman-temannya yang selama ini mengelilinginya, dan ia anggap sahabat, tapi setiap ia memiliki kesusahan, mereka kompak menjauhinya, atau orang lain.

Dan selama ini Daisy selalu disibukkan oleh keinginannya untuk memperbanyak cinta didalam hidupannya. Sehingga Daisy tak pernah tau seberapa tulus Andra menyayanginya selama ini.

Daisy saat ini merasakan penyesalan, ia telah menyia-nyiakan cinta tulus Diandra, karena ternyata Diandra, Andra adik yang ia sangka tidak ia cintai, telah memberikan cinta dan kasih sayang yang tulus kepadanya. Cinta yang orang lain tidak sempat melakukannya, jangankan perduli kepadanya, memperhatikan kebutuhannya, dan selalu ada setiap kali ia kesulitan.

Karena yang lebih menyakitkan baginya saat ini adalah, saat ia sadar, ia hanya datang kepada Andra, saat ia memiliki masalah dan butuh tempat curhat dan berbagi, atau saat ia membutuhkan bantuan dalam mengerjakan PR dari sekolah yang tidak bisa ia kerjakan oleh otak pintarnya Daisy.

Daisy bahkan terlalu cuek saat ia mengadukan masalah-masalahnya yang tidak seberapa itu kepada Andra selama ini, dan tidak pernah bertanya apakah Andra juga sedang memiliki masalah atau tidak. Padahal saat ia pikirkan saat ini, masalah atau derita yang Andra rasakan lebih besar dari yang ia rasakan, belum hukuman-hukuman yang harus Andra terima setiap kali Daisy atau Daniel melakukan kesalahan.

Mungkin sama saat itu Daisy begitu tidak perduli dengan Andra, orang yang sudah tulus mencintainya dulu. Apa ini semua balasan untuknya karena telah menyia-nyiakan cinta yang sudah orang itu berikan kepadanya dulu dengan tulus itu?

Saat ini Daisy sangat merindukan Andra berikut dengan senyum manisnya, tawa riangnya, dan celotehannya, juga kasih sayang dan perhatian kepadanya atau Daniel, tetapi semua sudah terlambat karena Andra kini sudah pergi dan tidak pernah ada kabarnya lagi. Daisy menyesal, tetapi semua sudah terjadi, bahkan sampai detik ini ia tidak pernah lagi bisa mendapatkan semua kasih sayang seperti yang orang itu berikan.

Selama ini Daisy merasa banyak orang yang sayang padanya dan mencintainya, saat itu Daisy tidak akan menyadari, bahwa Daisy akan dibutakan oleh semua itu.

****

ANDRA.....

Betapa ia rindukan gadis itu, ia juga merindukan rengekannya yang manja, ia rindukan jeritannya yang ceria, ia selalu merindukan suara tawanya yang membahana.

Ahh... kapan ia bisa memeluk, dan mengajak becanda gadis itu atau sedikitnya ia mendengar suaranya yang manja dan ceria, yang sekarang begitu di rindukannya.

Andra, adik kecilnya yang manis.

Betapa ia telah menyesal, menyia-nyiakan kesempatan yang Allah SWT berikan padanya, betapa ia ingin mengulangi waktu yang telah berlalu. Betapa ia ingin mengulangi kejadian menyakitkan yang dulu pernah dilakukannya.

Ia malu. Sangat malu. Andra yang hampir sepanjang hidupnya tersakiti oleh orang tuanya saja tidak pernah mengeluhkan rasa sakitnya, derita yang ia alami. Sedangkan dirinya? Hampir semua yang ia jalani selalu disertai dengan keluh kesah.

Tapi sekarang. Nasi telah menjadi bubur, keinginan dan harapan hanya akan membuat rasa penyesalan semakin mendalam.

Gadis itu pergi meninggalkan semuanya. Meninggalkan Mama yang menangis histeris, saat tau dirinya telah pergi, meninggalkan Papa yang meraung-raung memilukan meninggalkan dirinya dengan sejuta penyesalan.

Ahh... seandainya waktu dapat di ulang???

Dann lagi-lagi hanya tetesan bening yang keluar dan menyusuri pipinya. Tidak sanggup membayangkan kesulitan hidup yang Andra hadapi diluar sana, dimana tidak ada orang yang kenal dan sayang kepadanya.

Didalam rumah saja Andra sudah demikian tersakiti. Daisy berharap Andra bertemu dengan orang-orang baik yang bisa memberikannya cinta kasih sayang, lebih banyak daripada yang diberikan keluarganya.

****

"Kenapa kamu menangis sayang?" tanya Mama saat ia keluar dari kamar mandi, setelah membersihkan dirinya pagi itu. Papa sedang pulang dulu ke rumah untuk bersiap-siap berangkat ke kantornya.

Daisy menatap Mama. "Daisy kangen Andra Ma," bisiknya lirih.

Mama memeluk Daisy, "Mama juga merindukan Andra sayang.." bisik Mama lirih.

Daisy menganggukan kepalanya, "udah dua bulan lebih Andra pergi dari rumah, dan belum ada kabar apapun darinya," bisik Daisy.

Mama semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Daisy, "kita berdoa sayang, semoga Andra segera ditemukan kembali sayang,"

Daisy hanya bisa menganggukan kepalanya, dan selanjutnya mereka berdua menangis sambil berpelukan, sampai akhirnya Papa datang. Dan lagi-lagi Papa hanya bisa menenangkan dan memberi harapan tapi tanpa bisa memberikan kepastian, kapan Andra akan ditemukan?




Serang, 08 Oktober 2018

Dunia DiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang