Part 19

9.7K 742 21
                                    

Kesehatan Audy berangsur-angsur pulih, dua hari setelah kepulangannya ia sudah kembali tinggal di kamarnya. Suatu kebetulan Audy sakit sebelum libur minggu tenang, sehingga waktu pemulihannya tidak mempengaruhi kegiatan perkuliahan. Teman-teman Audy masih ada beberapa yang menjenguknya di hari pertama setelah ia pulang ke rumah, karena kebanyakan dari mereka datang ketika Audy masih di rumah sakit. El juga datang sekali lagi ke rumah Audy, padahal ketika di rumah sakit ia sudah menjenguk Audy sebanyak dua kali, hal itu membuat Dewi cukup mengenal El dibanding teman-teman kampus Audy yang lain selain Choki.

"Lo pacaran atau diculik Nyai Roro Kidul sih, Ka? Ngilang sampai berhari-hari gitu." seloroh Gita yang mengundang kikikan tawa Seno dan Chandra.

"Tau tuh, kita kekurangan orang buat jagain Audy di rumah sakit. Untung aja ada sodara-sodaranya Audy, ditambah temen-temennya di kelas sama di panitia." tambah Seno. Saudara yang dimaksud adalah para sepupu Audy dari pihak almarhum ayahnya.

"Udah, udah. Yang penting kan Audy udah sembuh sekarang." Chandra melerai.

"Gue minta maaf." Ucap Deka tulus.

"Gak usah melow ah, kayak anak perawan abis dikerjain." Ucap Chandra, lagi-lagi ia mendapat toyoran di kepalanya oleh Gita.

Kelima orang sahabat itu sedang menikmati hari libur di rumah Audy, sudah lama juga tidak kumpul lengkap begitu. Seno bahkan berkelakar bahwa sakitnya Audy membawa berkah yang membuat mereka bisa menyempatkan diri untuk berkumpul full team. Setelah apa yang telah mereka lalui, mereka sepakat untuk tidak menyalahkan satu sama lain mengenai hal yang menimpa Audy. Jika dipikir-pikir semuanya juga salah, atau lebih tepatnya tidak ada yang salah karena masing-masing punya kepentingan lain dan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi berikutnya. Perlindungan diri sendiri selalu menjadi cara terbaik untuk menghindari segala macam bahaya. 

Seperti Audy contohnya. Audy sadar dalam hal ini dirinya sendirilah yang salah. Sebenarnya ia tidak harus memaksakan untuk pulang sendiri jika memang sudah tidak kuat, tidak masalah jika ia harus merepotkan orang-orang yang ada didekatnya sekalipun mereka sedang sibuk, toh hanya mengantar saja tidak akan memakan waktu berjam-jam. 

Satu-satunya yang sempat menjadi permasalahan di antara mereka adalah absennya Deka yang tanpa kabar sama sekali. Tapi semua sudah lewat, yang terpenting adalah Audy saat ini sudah baik-baik saja. Setidaknya itu menurut Gita, Seno, maupun Chandra. Mereka tidak tahu saja percakapan apa yang terjadi antara Deka dan Audy sebelumnya yang membuat Deka maupun Audy sama-sama emosi saat itu. Deka tidak tahu apakah ia harus senang atau khawatir mengetahui bahwa Audy sama sekali tidak pernah mengungkit hal itu, tetapi yang jelas ia sangat lega hubungan mereka kembali membaik.

Semenjak hari kepulangan Audy dari rumah sakit, Deka tidak pernah lagi menemui Audy hanya seorang diri. Jika tidak bersama teman-temannya yang lain, maka Deka juga tidak akan datang kepada Audy. Bahkan ketika Rahma meminta Deka untuk mengantarkan suplemen tambahan untuk Audy, Deka hanya menitipkannya kepada Bik Esih tanpa menemui Audy langsung. Nadine juga pernah menawarkan diri untuk menjenguk Audy di rumahnya, tapi pria itu malah menyarankan untuk menitipkan salam saja kepadanya, yang tentu saja bukan Deka yang menyampaikannya langsung, melainkan lewat Gita.

Deka tidak mengerti mengapa ia tidak berani bertemu Audy seorang diri, bahkan mempertemukannya dengan Nadine pun Deka tidak siap. Mungkin karena perasaan bersalah yang belum reda di dalam hatinya, dan Nadine juga menjadi alasannya berbuat demikian. Apa lagi Deka belum benar-benar meminta maaf kepada Audy atas perkataannya tempo hari. Sikap sahabatnya itu juga dirasa lebih dingin kepadanya. Jika bertemu pun Audy sudah jarang berbicara kepadanya, ia hanya akan bicara jika benar-benar harus. 

Masa ujian akhir semester membuat Deka dan Audy kehilangan komunikasi. Mereka hanya bertegur sapa sesekali digrup. Deka sudah tidak pernah lagi mengantar jemput Audy karena sekarang Mang Ujang lah yang memegang tugas itu. Mang Ujang sebenarnya adalah supir yang dipekerjakan di toko, baik untuk belanja, mengantar pesanan, atau semacamnya. Tugasnya kini ditambah dengan mengantar-jemput Audy ke kampus atau kemanapun.

TEMEN?? (END)Where stories live. Discover now