"umm"
"jangan terlalu sering mempoutkan bibirmu,"
"waeyo? Masalah bagimu?! "
"ani.. Jika kau terus mempoutkan bibirmu, aku.."
"mwoya!! Jangan membuatku bosan menunggu kalimat gantungmu"
"maka aku akan menciumu"
Tip.
"hyung!! Apa yang kau katakan?!" jiwon memarahi minho yang sengaja mengatakan kalimat sebelum teleponnya ditutup.
'maka aku akan menciummu'
"bwahahaha! Lihatlah kau. sangat panik. Wajahmu konyol sekali," -minho
"aaaaishh! Mengapa aku harus berteman dengan manusia ini" gerutu jiwon
"yaa! Apa kau peduli pada gadis itu eoh?" tanya minho seketika tawaannya berhenti
"m-mwo? Hah! Pertanyaan konyol, tentusaja tidak. "
"lalu mengapa kau mempermasalahkan ucapanku di telepon tadi? Aaa,jangan jangan" minho memperlihatkan ekspresi yang paling dibenci oleh jiwon, ekspresi yang memaksa untuk mengaku.
"micheoso!"
*****
17.08 KST
Ting..
Jisoo memasuki ruangan appartemennya, satu sosok yang ia cari. Kim hanbin, tapi hanbin belum juga menampakkan batang hidungnya.
"aku pulang." teriak jisoo sambil memeriksa sudut ruangan.
'sepertinya hanbin belum juga pulang.' batin jisoo
Jisoo kemudian memutuskan untuk memasak makanan yang ada di lemari es.
Drrtt.. Drrtt
Jisoo segera mengangkat teleponnya, pikirannya berharap jika yang menelepon adalah hanbin.namun,pikirnya tidak sesuai dengan kenyataan.
Ji hyeran
"jisoo-ya yeoboseo!"
"e-eoh? Hyeran-ssi,ada perlu apa?"
"apakah ada hanbin disana? Aku akan mengunjungimu."
"a-ahh.. Hanbin? D-dia tidak ada disini, "
"baiklah, cepat buka pintunya. Aku sudah menekan tombol bel dari tadi."
"m-mwo? Ahh mianhae, aku memakai headset"
Tip. (hyeran memutuskan sambungan teleponnya)
Cklek..
"hyeran-ssi apa aku membuatmu menunggu lama? " tanya jisoo begitu membukakan pintu untuk hyeran.
"eoh, gwancanha~"
"huft.. Masuklah,"
*******
'Malam ini,aku harus tampil berbeda.aku akan berhadapan dengan keluarganya june.semoga keluarganya dapat menerimaku apa adanya' pikir jihyo sambil merapikan dressnya
"Ahjuma,.. apa boleh aku mengajak jihyo pada acara appaku?" Tanya june yang memang sudah cukup akrab dengan eommanya jihyo.
"Ne? Eoh,.. sepertinya.." eomma jihyo terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Ji-jihyo-aah! Eomma perlu bicara denganmu" bisik eommanya jihyo dan jihyo pun mengangguk sebagai jawaban.
Eomma jihyo seketika memberikan senyuman pada june,lalu membawa putrinya ke rumah bagian belakang yang aman untuk bicara bebas berdua tanpa ada yang mendengar terutama june.
"Jihyo-ahh~ apa kau yakin akan mendatangi acara besar keluarga goo? Eomma hanya,.." ucap eomma jihyo terpotong
"Eomma? Ada apa?" Tanya jihyo
"Jihyo-ah dengarkan eomma,jika kau datang kesana.eomma takut kau akan dianggap rendahan." Ucap eomma jihyo dengan raut wajah yang sedang khawatir akan satu hal.
"Aigo~ eomma,.. jangan khawatirkan itu.june juga sangat mengerti tentang keluarga kita,dan eomma harus ingat kita bukanlah orang rendahan." Ucap jihyo bertujuan untuk meyakinkan eommanya.
Tes.
Setetes air mata jatuh dari sela sela mata eomma nya jihyo.
"Eomma,aku akan memarahi eomma jika eomma terus menangis soal kedudukan kita,eomma~" ucap jihyo tidak tega melihat eommanya meneteskan air mata,dengan refleks jihyo memeluk eommanya.
Park Jihyo,anak yang mandiri dan kini ia hampir menyelesaikan s1 nya di universitas ternama di korea.eommanya bilang,appanya jihyo sudah meninggal disaat umur jihyo masih 1 tahunan.20 tahun hidup tanpa keberadaan seorang ayah.jihyo dan eommanya adalah keluarga yang berkecukupan,semua kebutuhan mereka memang tidak selalu terpenuhi,dan juga rumah sewaan yang bisa dibilang pas pasan.walau begitu,jihyo dan eommanya tidak pernah mengeluh soal hal itu.beruntung bagi eomma jihyo,jihyo adalah anak satu satunya yang membawa banyak keceriaan dalam keluarga yang dapat dibilang tidak lengkap.
"Eoh,eomma harus ikut denganku.eomma bisa berkenalan dengan keluarga june." Ucap jisoo setelah melepaskan pelukan dengan eommanya.
"Mwo? E-eoh eomma tidak bisa,maksudnya eomma hanya takut.." ucap eomma jihyo terpotong
'Mianhae jihyo-ah,eomma hanya takut ini akan... kau belum tahu soal keluarga goo' batin eomma jihyo
"Eommonim? Aku akan sedih bila eomma tidak mau ikut" jihyo memperlihatkan aegyonya,jurus andalannya agar eommanya mau memenuhi perintahnya.
"Ji-jihyo-ah eomma sebaiknya tidak perlu ikut" tolak eomma
"lagipula, eomma tidaklah diundang." tambah eomma jihyo
"Eomma~" kini mungkin eommanya jihyo merasa kasihan melihat anaknya susah payah melakukan aegyo hingga eommanya menggauk sebagai balasan.
Hay guys! I'm sorry for updating yang lama bangett.
Soalnya aye kadang ngerasa aneh sama cerita ini.kadang suka ngawur
Kaya yg bikin.
Buat readers boleh lah coment mau kaya gimana alur selanjutnya,dan gimana ceritanya
I need your opinion😃
Terus semangat baca ff 'your number one' khb x kjs nya ya😂
Ceritanya nih ya,aye mau nambahin cerita cerita yang jihyo sama june terus sama yang lainnya. Pokoknya di ff ini ga hanya nyeritain kisahnya hanbin sama jisoo doang.
Oke tunggi update selanjutnya ya bro!
Semangat baca😀
YOU ARE READING
You're Number One √ Khb • Kjs
Fanfiction[Baca sampai akhir] "hubungan ini diawali dengan main-main,lalu bagaimana dengan akhir kisah hidup kita hanbin-ah?" -jisoo "seberapa pahitnya,kita harus terus menjalani hubungan ini hingga ajal memisahkan kita" -hanbin
chapter 15
Start from the beginning
