"ah! Eomma tidak usah khawatirkan apapun soal itu, perusahaanku semakin sukses dan kini ada 4 perusahaan yang memberikan keuntungan banyak untuk per_" ucap yoongi begitu terpotong dengan sendirinya.

"hmm.. Eommonim,ada perlu apa menanyakan kemajuan perusahaanku? " tanya yoongi sebelum melanjutkan penjelasannya.

"setidaknya eomma tahu mengapa yoongi memiliki mimpi yang besar, ternyata anak pertama eomma ini sangat sukses" jelas eomma yoongi dengan tatapan matanya yang menandakan rasa kasih sayang seorang ibu pada anaknya

"ahaha,! Eomma yoongi memang terlihat seperti orang sukses, tapi yoongi belum merasa sukses jika belum membuat eomma bahagia sepenuhnya. Jadi, apa keinginan eomma kali ini?" yoongi mengusir pelayan rumahnya dengan isyarat.

Eomma yoongi tersenyum mendengar penjelasan anak laki lakinya ini, sungguh perubahan disaat yoongi yang dulunya siswa yang nakal dan sering membuat ulah kini malah menjadi lebih dewasa dan sukses.

"yoongi-ssi~"

"hm? "

"menikahlah" satu kata dari mulut eomma yoongi yang sangat menantang bagi yoongi.

"m-mwo? E-eomma.." yoongi terlihat tidak percaya dengan ucapan barusan.

"Ne! Menikahlah dengan wanita yang kau cintai" jelas eomma yoongi

"geunde.. Tidak ada wanita yang yoongi sukai,mianhae eomma. Yoongi terlalu sibuk mengurus perusahaan di jepang, rasanya tidak ada waktu untuk itu" jelas yoongi

"eomma jangan khawatir, yoongi hanya perlu waktu saja. Yoongi perlu benar benar sukses baru menikah." jelas yoongi membuat eommanya sedikit lega

"baiklah, eomma akan selalu mendoakanmu yoongi-ssi,dan juga adikmu min yoora" dan untuk yang keseribukalinya eomma yoongi mengusap helaian rambut yoongi.

"eoh! Soal yoora,yoongi sudah memilih universitas yang cocok untuknya."

******

Jiwon tengah mengangkat telepon dari seseorang,suara yang lucu terdengar dari handphonenya.suara im nayeon yang memang sering membuat jiwon sendiri aneh dengan suara wanita yang sudah 2 hari ia kenal.

"jiwon-ssi! Sedang apa?"

"ah! Tentusaja sedang mengangkat telepon"

"umm,"

"kau pasti sedang mempoutkan bibirmu"

"eoh? Bagaiamana kau tahu? Apa kau sedang ada di belakangku? Atau,"

"ahaa! Ani.. Aku sedang menemani temanku yang sedang mewawancara"

"woah! Apa itu tidak jauh dari rumahku?"

"sangat-sangat jauh, sebaiknya kau lakukan hal lain saja selain pergi menyusulku"

"yaa! Lagipula siapa juga yang ingin menyusulmu?! Aku sedang di kampus. Kau tahu!"

"baiklah,aku mengalah"

"aishh! Padahal kita tidak sedang berlomba. Kau selalu saja bilang mengalah,"

"baiklah, aku harus sabar kali ini"

You're Number One √ Khb • KjsWhere stories live. Discover now