Kenalkan, Saya Jon Pakir ....

110 0 0
                                    

Kenalkan, Saya Jon Pakir ....

Mulai pagi ini, secangkir kopi Masa Kini, dihidangkan buat para pembaca yang budiman.

Ada nasi headline, lauk pauk berita-berita, sayuran berbagai rubrik, sambal pojok, serta makanan-makanan kecil lain - dan itu semua diselingi dengan secangkir kopi.

Saya yang ditugasi masak air, memilihkan kopi yang diusahakan mat-matan, gula yang bukan sakarin, serta teknik meramu untuk memperoleh inti gizi dan rasa kopi. Nama saya Jon Pakir ....

Saya sendiri yang pilih nama, lho. Bapak saya, Masa Kini, kasih kebebasan penuh kepada saya untuk menentukan nama maupun untuk ngomong apa saja. Enak, kan? Biasanya apa nama kita, musti sekolah di mana, cita-cita mau jadi apa, kerja di mana, beli apa, butuh apa, nyoblos apa ... ditentukan oleh Bapak-Bapak atau "Bapak-Bapak" yang menguasai kehidupan kita.

Jadi, dengan kebebasan kecil ini, saya ucapkan syukur alhamdulillah. Namun, justru karena itu saya pilih nama yang tepo seliro kepada nama Bapak saya.

Kan Pak Masa Kini suka diejek orang. Masakin itu bahasa Arab, jamak dari miskin. "Pantas Masa Kini miskin terus ...," kata tetangga saya. Maka, sebelum akhirnya nanti saya terangkan panjang lebar "filsafat masa kini", sekarang yang penting saya tunjukkan sikap: nama saya Pakir. Bahasa Arab juga. Aslinya Fakir. Dengan lidah Jawa ndeso menjadi Pakir. Sumber akidahnya ialah ayat Allah: "Antumul-fuqara' 'indallah", kalian ini fakir semua di hadapan Allah ... Fuqara itu jamak dari faqir.

Nah, kandungan artinya luas dan macam-macam, lho. Bedakan antara Kopi Jawa, Kopi Brasil, Kopi Sekuler, Kopi Masa Kini, kopi bikinan Jon Pakir .... []

BUKU - SECANGKIR KOPI JON PAKIR

Cak Nun - Sebuah Kumpulan TulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang