Demian pasti bisa menduga jika berita keberadaan para Putri pasti sudah terdengar oleh Pangeran Enzio dan ini akan mengakibatkan Pangeran Enzio tertarik begitu banyak.

Sementara Sinb, terlihat nampak berfikir keras. Pengendali fikiran? Jadi...Dia klan ksatria? Bagaimana bisa?

Sinb menganga, tak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Bagaimana bisa keturunannya adalah Klan Ksatria?" Tanya Sinb yang masih terus memandang Demian dengan ketidak mengertiannya.

"Czar, menikahi seseorang wanita dari Klan Teley. Memaksa wanita itu menjadi selirnya, itu kenapa beberapa kerajaan dengan cepat ia takhlukan tanpa melakukan peperangan." Terang Demian yang lagi-lagi membuat Sinb menganga.

"Apa semuanya tau tentang ini?" Entah kenapa pertanyaan itu terlintas begitu saja dalam otak Sinb.

Demian menggeleng. "Tidak ada yang tau, aku tak sengaja memergokinya saat pangeran Enzio berusaha mengendalikan pikiran beberapa pengawalnya. Saat itulah aku berusaha mencaritahu." Terang Demian.

"Jadi...Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Dari pada mencemaskannya terlalu dalam, lebih baik melakukan satu hal lebih baik kan? Itulah yang dapat Sinb fikirkan saat ini.

Namun jawaban Demian benar-benar di luar dugaannya.

"Tidurlah...Ini sudah malam. Aku akan fikirkan dan kita bahas besok pagi." Kata Demian yang sedikit mengacak rambut Sinb membuat gadis itu menghela nafas.

"Bagaimana bisa? Aku membiarkanmu memikirkan sendiri semua ini. Aku pasti akan fikirkan sebuah cara." Guman Sinb yang memandang punggung Demian dengan raut kekhawatirannya.

---***---

Pagi yang cerah, secerah senyum para penghuni ruang makan ini saat mereka berkumpul untuk mengisi energi di pagi hari ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi yang cerah, secerah senyum para penghuni ruang makan ini saat mereka berkumpul untuk mengisi energi di pagi hari ini.

Sembilan ksatria dan 3 orang putri keturunan Lev. Mereka menyantap makanan dengan sangat lahap, terutama Jennie dan Denta yang terlihat sangat antusias.

Setelah acara makan selesai, mereka beralih diruang santai yang cukup luas dengan pemansangan kota Baracky yang indah meskipun di pagi hari.

Saat dimeja makan tadi, mereka sempat bertanya kepada Demian tentang rencana yang akan dilakukan selanjutnya dan kali ini semua perhatian terarah pada Demian, seolah menunggu pria itu mengatakan sesuatu.

"Jadi...Apa yang akan kita lakukan setelah ini?" Linux yang sudah terserang rasa bosannya itu akhirnya mengangkat suara. Linux adalah seseorang yang lebih suka menggunakan waktunya sebaik mungkin dari pada hanya diam menunggu sesuatu yang tak pasti.

Demian mendesah, dahinya mengkirut dan wajahnya terlihat lelah.

"Aku rasa kita butuh berlatih." Ucap Demian yang seketika membuat mereka semua memandangnya tak mengerti.

THE WAR GALAXYWhere stories live. Discover now