Lima

8K 672 25
                                    

•••

I don't even know how to explain this
I don't even think I'm gonna try

•••


"N-naruto-kun?"

Kunjungan pemuda itu terlalu mendadak. Hinata sama sekali belum siap, Heiress Hyuuga itu berjalan berputar di dalam kamarnya dengan panik. Mengecek penampilannya di depan cermin dengan tidak percaya diri. Rambut panjangnya diikat ekor kuda dengan asal, wajahnya pucat dan lingkaran hitam di bawah matanya terlihat sedikit menggangu.

Hinata melirik ke arah jam dinding yang ada di kamarnya, di sana menunjukkan pukul 8 malam. Sudah hampir larut, sebenarnya ada apa Naruto datang menemuinya?

"Nee-san, turunlah tidak baik membiarkan tamu menunggu."

Dengan secepat kilat Hinata menyisir rambutnya, memoles sedikit wajahnya agar terlihat sedikit terlihat lebih baik. Gadis itu turun dengan anggunnya menemui Naruto yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya.

Tinggal beberapa anak tangga lagi Hinata  berhenti. Entah sudah keberapa kalinya dia menarik napas guna menghilangkan rasa gugup namun, detak jantungnya yang tetap tidak mau normal.

"N-naruto-kun?"

"Oh! Hai, Hinata-chan."

Satu sapaan akrab biasa. Namun, dengan mudahnya membuat semburat semerah mawar menyebar pada pipi putih Hinata. Senyuman lebar khas dari sang Uzumaki menjadi poin tambahan terpenting tentu saja. Untuk beberapa saat suasana terasa begitu canggung, karena tidak ada dari keduanya yang memulai percakapan.

"Ano.. N-naruto-kun, aku akan membuat minuman. T-tunggulah se-sebentar."

"Eh?! Tidak perlu Hinata-chan! Aku tidak akan lama."

"Ah! B-begitu ya."

Hinata dan Naruto duduk bersebrangan terpisah oleh meja kecil di tengahnya. Pemuda berambut jabrik itu menunduk dan melihat Hinata dari balik bulu matanya, kedua pipi coklat itu juga bersemburat merah, meskipun tidak sekontras gadis di depannya.

"Em! Jadi, begini Hinata.. Emm~ sebenarnya ada yang ingin aku katakan padamu."

Mata Naruto terus melirik kesana kemari tanda dia sedikit gugup, dia juga menggaruk pipinya dengan telunjuk beberapa kali. Perkataan Naruto yang berputar-putar membuat Hinata gemas sendiri. Gadis itu masih setia menunggu Naruto untuk menyelesaikan ucapannya, dia juga merasa sangat gugup di depan pria kuning ini dan sekarang adalah kunjungannya setelah begitu lama.

"Jadi, Hinata-chan sebenarnya aku-- Aku suka--"

Suka?

BRAKK!!!

Suara pintu yang dibuka paksa membuat percakapan keduanya terhenti, dan mereka langsung berlari menuju asal suara.

"Sasuke?!"

"S-sasuke-kun?"

Naruto maupun Hinata, keduanya terkejut dengan kedatangan Sasuke yang begitu mendadak dan tidak terduga. Bagaimana tidak? Putra bungsu Uchiha itu datang dengan keadaan yang bisa dibilang tidak baik. Nafas terengah-engah, kemeja putih yang ia kenakan sangat berantakan, rambut raven miliknya terlihat lebih buruk dari kemejanya.

"Sasuke? Kenapa kau.."

"Naruto! Bibi Kushina mencarimu."

"B-benarkah? Ah! Bagaimana ini? Aku harus segera pergi. Baiklah. Gomen Hinata, aku harus pergi, kita lanjutkan lain waktu. Jyaa Ne~"

[SasuHina]✔Where stories live. Discover now