CHAPTER 1

283 9 0
                                    







Paris. Malam. Eiffel.

Perpaduan yang sempurna.

Aku tidak percaya sekarang aku ada di sini. Aku menatap kagum semua keindahan kota cinta ini.

Ah, begitu indah, begitu menakjubkan!

Kota yang kuimpikan, dan aku berada di sini sekarang!

Kutatap bayanganku pada kaca yang didekatku. Aku melihat gaun panjang merah menyala dan sepatu heels ini pas dibadanku, makeup-ku natural, dan rambutku yang diangkat ke atas menunjukkan leherku yang jenjang. Sejenak aku terkesima dengan diriku sendiri. Aku seperti ratu malam ini, sungguh aku tidak berbohong.

"Silahkan nona, sebelah sini" ucap seorang pelayan yang tidak kusadari berdiri di sebelahku dengan satu tangannya yang menunjukkan ke suatu tempat.

Aku hanya diam dan mengikutinya. Tak lama kami sampai di sebuah pintu besar suatu ruangan. Ada 2 orang pelayan yang berbeda lagi, membuka pintu itu.

Lagi-lagi aku terkejut. Ruangan ini dipenuhi bunga peony favoritku sebagai dekorasinya. Dan persis di tengah ruangan itu, ada sebuah meja yang dihiasi begitu cantik dan terdapat lilin-lilin menyala di atasnya.

Tiba-tiba aku mendengar suara melodi musik yang mengalun indah.

'Apa ini candle-light dinner? Tapi dengan siapa?' aku membatin tanpa berani mengeluarkan sepatah katapun untuk bertanya pada pelayan itu.

"Silahkan duduk nona, sebentar lagi tuan muda akan datang" ucap pelayan yang tadi sambil menyiapkan kursiku.

Lalu aku duduk dan pelayanan itu memberiku sebuah menu.

'Oh, c'mon! Ini bahasa prancis, mana bisa aku mengerti!' aku hanya bisa terdiam melihat menu itu sambil terus membolak-balikkannya.

Satu menit. Lima menit. Sepuluh menit.

Dan aku masih belum tahu harus memesan apa!

"Nona Carissa, Anda ingin memesan apa?" suara pelayan itu tiba-tiba setelah keheningan beberapa saat.

Aku hanya menantapnya kebinggungan. Sungguh aku tidak tahu harus berkata apa.

"Nona Carrisa? Nona? Apa kau mendengarku? Nona? Nona Carrisa Xela Davies"

***

"CARRISA XELA DAVIES! APA KAU MASIH BELUM MAU BANGUN JUGA?!" teriak seorang wanita separuh baya sambil berdecak pinggang di samping ranjang.

Carrisa membuka matanya kaget dan kemudian menyadari sesuatu.

Mimpi.

"Argh! Mom! Kau mengganggu mimpi indahku!" Carrisa masih setengah sadar tapi dia tahu dia kesal sekarang.

"Kelasmu lebih penting daripada mimpimu, sweetheart. Lihat sudah jam berapa sekarang?" kini nada Diana mulai merendah.

Carrisa melirik jam yang menunjukkan pukul 8 pagi, sedangkan kelasnya dimulai pukul 8.30 pagi.

"OH, NO! Aku terlambat!" kini Carrisa yang suaranya meninggi.

Carrisa menyiapkan dirinya secepat mungkin. Masih ada 20 menit sebelum kelas dan dia berharap masih belum terlambat. Ini kelas Mr. Smith! Dia tidak boleh terlambat atau Carrisa akan menanggung akibatnya.

Carrisa berlari ke dapur.

"Aku berangkat, Mom!" Carrisa mencium pipi ibunya dan langsung buru-buru berlari lagi.

"Sarapanmu, Car!"

Carrisa berhenti dan berbalik, lalu menuju meja.

"Hampir lupa, thanks Mom!" Carrisa mengangkat kotak bekalnya dan berlari lagi.

***

to be continued......

Gimana guys? Pendek yah? Maafkan, author masih pemula :(

Ada saran atau masukan ga?

Ditunggu yah commentnya! (kalau mau vote juga boleh ;D)

Eve

05.07.2018

A Little PeonyWhere stories live. Discover now