Pamit

361 12 0
                                    

Aku berjalan dikoridor sekolah dengan menggunakan baju bebas , keadaan sekolahpun hening tanpa suara , karena kegiatan belajar mengajar sedang dilakukan .

"permisi" ucapku sopan .

semua yang berada didalam kelas langsung menatap ku dengan tatapan aneh .

"ohh iya silahkan , sudah selesai ?" tanya Bapak kepala botak yang sedang mengajar didalam kelas .

Aku cuma menganggukan kepala sebagai jawabannya .

"Hai semua " sapaku ramah

"Aku mau minta maaf buat kejadian yang kemarin , gak bermaksud apa apa , aku cuma terbawa emosi " aku bisa melihat jika Tiara mengenggam erat lengan Vano , seperti tak ingin kehilangannya .

"sekalian aku juga mau pamit"
semua anak dikelasku merasa kaget dengan apa yang kuucapkan .

"dan juga mau minta doa sama kalian . Bingung ya " mereka hanya menganggukan kepalanya .

"Jangan tegang dong mukanya , aku dapet beasiswa ke Amerika buat sekolah disana . Itu udah jadi cita citaku dan sekarang semua bisa terwujud jadi aku ambil" Jelasku

"sebenarnya beberapa hari kemarin aku masih masuk di kelas ini buat seneng seneng sama kalian , secara kan aku sampai kuliah disana. Tapi ya karena masalah kemarin aku urungin semua niatan aku"

"Buat temen temen semua , maafin Tya kalau punya salah ke kalian , doain Tya sukses , jangan lupain Tya juga ya "

"Buat Yaya , makasih dua malem kemarin kamu udah dengerin semua cerita aku , mau jadi sahabat aku , jangan nangis Yaya " ucapku sambil berjalab mendekati Yaya , Yaya langsung berdiri memelukku .

"udah ah , masih kurang nangisnya kemarin malem . Jaga diri baik baik disini , cari sahabat lain selain aku yang bisa terima kamu , sukses terus buat kamu . Udah jangan nangis Yaya "

Pertahananku roboh saat melihat Yaya memakaikan aku baju rajutannya , saat itu aku merasa dia sahabatku .

"pakek ini hiks - ja - jaga ba-baik ya" ucaonya sesenggukan

"siap kapten " ucapku dengan air mata yang sudah turun .

aku berjalan menuju bangku paling depan , Vano dan Tiara . Pegangan tangan Tiara sudah tak seerat tadi .

"Hai Ra , maafin aku gak pernah cerita ini . haha emang gue siapa lo ya , lucu deh " sialnya air mataku malah turun .

" Ra , makasih udah temenin aku dari awal masuk kelas ini , sampek kemarin , makasih udah mau jadi sahabat aku . Maaf kalau kemarin bikin kamu sakit hati , tapiVano pasti udah jelasin kan ? " Tiara hanya menganggukan kepalanya , tapi entah mengapa matanya tampak begitu ingin mengeluarkan air mata tapi dia tahan .

" Maaf aku banyak salah sama kamu , jail sama kamu . Kamu tetep sahabat ku Ra " ucapku dengan memegang sebelah lengan Tiara dan mengusapnya pelan .

"Hai Van , Ma-"

"Kamu bohongin aku Tya " sontak semua terkejut atas ucapan Vano . aku hanya mampu tersenyum

" Van , jagain dia ya , buat dia bahagia jangan disakitin , nanti lo berurusan sama gue . Jagain sahabat terbaik gue " ucapku memukul pelan bahu Vano memberinya kekuatan .

"Ra " panggilku pelan

"Jagain mantan tersayang gue."

-----

MelepasmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang