"Kau tidak perlu tau, lepaskan dia!"

"Apa urusanmu? Jangan ikut campur urusanku atau kau ingin tinggal nama." ucap pria itu mengeluarkan rokok dari sakunya.

Jungkook terkekeh pelan. "Tentu itu urusanku! Aku tidak akan tinggal diam melihat perlakuan mu yang brengsek kepada wanita ini!"

"Mau jadi Pahlawan? Kau siapa nya hah? Oh atau mungkin dia jalangmu." pria itu mulai menghisap rokoknya.

BUGH

Satu pukulan mendarat dipipi pria bertubuh tidak besar itu.

"BOSS!" reflek dua orang bertubuh besar itu melepas wanita itu dan membantu pria bertubuh tidak besar lebih tepat nya boss mereka.

"Noona kau tidak apa?" tanya Jungkook membantu wanita itu berdiri.

"AWAS!" teriak wanita itu.

BUGH

"ARGHH!"

Jungkook memukul balik dua pria itu hingga dua pria bertubuh besar itu babak belur.

"Ini belum berakhir Irene-ssi! dan kau pahlawan kesiangan kau belum tau kau berususan dengan siapa. Tunggu saja."

Setelah mengucapkan itu mereka akhirnya mereka pergi.

"Arghh." Jungkook memegangi punggungnya, sudut bibirnya mengeluarkan sedikit darah segar karna tadi sempat terjadi perkelahian dan untungnya Jungkook berhasil melawan orang bejat itu meski ia babak belur.

"Kㅡkau tidak papa?" tanya wanita itu khawatir melihat Jungkook yang kesakitan dan babak belur.

"Tidak papa, noona sendiri?"

"Aku tidak papa, Terima kasih sudah menolongku."

"Iya, arghh."

"Eh? sebaiknya ikut ke apartement ku, aku akan mengobati luka mu."

Didalam taxi menuju apartement Irene.

"Noon aku tidak papa, sebaiknya aku turun disini saja."

"Kau itu terluka, bagaimana bisa aku membiarkan orang yang telah menolongku pergi begitu saja dengan keadaan yang tidak baik-baik saja."

"Tapi akuㅡ"

"Sudah lah, aku ingin membalasㅡ"

"Tapi aku iklas menolongmu."

"Tapi aku tidak bisa membiarkan mu pergi begitu saja dengan keadaanmu yang seperti ini."

"Aku harus mencari pekerjaan."

"Kau boleh pergi setelah aku selesai mengobati luka mu, tidak ada penolakan!"

"Terima kasih banyak noon."

"Aku yang berterima kasih banyak, aku tidak tau jika kau tidak ada disana. Dan aku boleh tau siapa namamu?"

"Sama-sama noon, eumm nama ku Jeon Jungkook panggil saja Jungkook. Dan sebenarnya apa yang terjadi hinggan pria tadi bisㅡ Maaf jika aku lancang."

"Aku tidak tau kenapa aku bisa bertemu dengannya lagi, terakhir aku bertemu 3 tahun yang lalu, aku kaget saat aku berjalan ada yang menarik dan menutup mulut ku."

"Apa kau punya masalah dengannya? Maaf jika aku banyak bertanya."

"Aku rasa tidak, hanya saja dulu teman ku pernah ingin menjual ku kepadanya."

"Meㅡmenjual?" Jungkook tidak mengerti.

"Iya... Sangat aneh bukan?"

"Sangat, teman macam apa itu!"

"Semoga pria tadi tidak menganggumu lagi noon?" ucap Jungkook lagi.

"Iya semoga saja."

"Amin, Irene noona."

"Irene noona kan? Aku tadi mendengar pria itu menyebutnya dan aku pikir itu namamu bukan?"

"Iya kook, benar."

- Apartment -

"Loh sayang?"

"Sayang kamu kenapa berantakan gini?" tanya Taehyung, Irene memeluknya.

"Aku tadi hiks, pria itu."

"Permisi, aku masuk?" ucap Jungkook berjalan masuk.

"Juㅡjungkook?" Taehyung kaget melihat pria didepannya ini.

"Taeㅡtaehyung?"

"Kalian saling kenal?" tanya Irene yang tadinya memeluk Taehyung kemudian melepaskan pelukkannya.

"Iㅡiya."

"Juㅡjungkook kan? Wㅡwajahmu kenapa?" Taehyung memastikan dan bertanya keadaannya sekarang.

"Iㅡiya ini aku."

Taehyung memeluk Jungkook.

"Kenapa kau tidak menghubungiku jika kau kembali ke Korea? aku hampir lupa dengan wajahmu, ditambah wajahmu yang babak belur sekarang ini kenapa? untung aku masih bisa mengenalimu, sudah 7 tahun kita tidak bertemu, kau banyak berubah ya kook semakin tampan aku bisa melihatnya walau wajahmu lebam, tapi masih tampan diriku." ucap Taehyung panjang dan menepuk punggung Jungkook.

"Arghhh." Taehyung melepaskan peluk kangennya karna Jungkook seperti kesakitan.

"Kook punggungmu kenapa?"


"Brengsek! beraninya dia menganggumu!!" ucap Taehyung emosi saat Irene menceritakan kejadiaan tadi.

"Tapi untung Jungkook datang."

"Terima kasih kook kau sudah menolong kekasihku."

"Iya Tae, sama-sama."

"Kook, nanti sampai rumah perbannya langsung dibuka, bersihin lukanya, terus kasih obat merah lagi." ucap Irene yang selesai mengobati Jungkook.

"Iya noon, terima kasih."

"Ngomong-ngomong kenapa kau bisa berada disana?" tanya Taehyung.

"Tadi aku sedang duduk di bangku taman, aku mendengar suara minta tolong, ahhㅡ" Jungkook menepuk keningnya.

"Ada apa kook?" tanya keduanya.

"Aku lupa aku meninggalkan amplod untuk melamar pekerjaan di bangku taman! Aku harus pergi dulu, permisi." pamit Jungkook buru-buru.

"Tunggu!" panggil Irene membuat Jungkook memalingkan badannya.

"Bekerjalah denganku, diperusahaanku." ucap Taehyung, karna ia paham Jungkook saat ini sedang mencari, membutuhkan pekerjaan.

"Beㅡbenarkah?"

"Tentu saja. Kau sudah bisa mulai bekerja besok."

TBC

Maaf baru up:'' maaf kalo fell nya masih belum dapet, jadi aku nyeritainnya pelan-pelan biar kalian paham dan ga bingung nanti.

Tetap disini, dan jangan bosen yaa:'))
Makasih yang udah stay dan support aku💜💜

I'm Sorry ; Kim Taehyung ✓Where stories live. Discover now