extra: a little note

5K 555 18
                                    

Pernah mengagumi seseorang dalam diam? Tak berani melihat wajahnya apalagi bertegur sapa. Kerap kali mencuri pandang saat ada kesempatan. Hanya berani mengirim surat tak bernama berlabel cinta.

Pengecut, memang.

Satu keajaiban, jika ternyata yang kau kagumi memiliki rasa yang sama. Cinta bersambut rasanya indah sekali.

Ia dingin, sekaligus manis seperti es krim. Aku suka perilakunya yang tiga ratus enam puluh derajat berbeda, ditunjukkan hanya untukku.

Merasa istimewa, tentu saja.

Bongkah es yang kokoh perlahan mencair. Katanya, senyumku yang membuatnya sukses terpana. Sampai berani mengataiku seorang kriminal karena senyumanku ilegal.

Ya, terserah dia saja berkata apa.

Pernah kali itu, ada kesalahpahaman kecil. Aku yang sedang labil tidak bisa mengontrol emosi, mengerahkan kekuatanku, menyebabkan satu gedung kosong hancur tak bersisa.

Nyatanya, cemburu tak berdasar memang membuat seseorang bodoh. Tapi hei, siapa yang tidak panas melihat sang kekasih pergi membeli cincin berdua dengan sahabatmu sendiri? Apalagi, ini seorang wanita.

Untung aku masih waras untuk tidak membunuhnya di tempat. Tapi, mohon maaf bagi villain yang tak sengaja kutemukan di jalanan. Mereka mati. Setelahnya, banyak penghargaan dan tawaran kerja datang padaku. Mereka tidak tahu jika para villain itu sedang sial karena bertemu seorang sepertiku.

Tahu? Dibalik senyum seseorang, terdapat gelap yang tersembunyi.

Ia tahu, tapi ia tetap di dekatku.

Hari itu, ia memintaku untuk menjadi pendamping hidupnya. Aku malu setengah mati karena salah paham tak berarti. Hari itu ia meminta saran pada Yaoyorozu, aku merasa bersalah sekaligus kesal. Kenapa harus dengannya? Ia terkekeh, membelai wajahku lembut, jarak kami berdekatan hingga terpaan napasnya terasa di permukaan kulitku.

Mengucap kata maaf berulang kali, sesekali mendaratkan kecupan singkat di wajahku. Ia hanya ingin yang terbaik, lalu mengeluarkan cincin berkilat di dalam kotak yang dikeluarkannya dari dalam saku, memasangkannya di jari manisku, sontak membuat air mataku tumpah.

Tak perlu ditanya lagi. Aku mencintaimu, selalu.[]

End

•••

Cuap-cuap zenorys

Makasih yang udah baca book ini, sumpah terharu, ternyata ada yang baca.

Awalnya cerita ini bukan kayak gini alurnya, sumpah, makin gaje dan akhirnya gue unpub, trus ganti pov, trus unpub lagi.

Iya, gue emang hobi pub unpub cerita:)

Gue masi ngekeep versi lama sih, tapi najisin banget dah, kelam. Ada yang ngikutin work ini dari versi awal gak? 😂

Gatau dapet ilham darimana (mungkin efek gue merenung di kamar mandi) gue ngeremake cerita ini. Total beda dari sebelumnya. Ya gue berharap kalian gamuntah aja deh baca work ini

:<

Sekali lagi, makasih yang udah vote, komen, masukin cerita ini ke reading list, juga yang ngeSIDER :)

Much purple,
zenorys💜💜

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 31, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ILLEGALWhere stories live. Discover now