12

3.9K 698 101
                                    

Tunggu, esper? Sepertinya aku mengetahui sedikit tentang mereka. Manusia yang memiliki kemampuan psikis, seingatku. Menurutku, mereka tak ada bedanya dengan hero. Sama-sama memiliki kemampuan khusus. Dan salah satunya berada di hadapanku dengan tampang polos tak berdosa, padahal ia baru saja membunuh nomu dengan keji.

"Tadi itu apa?" Tanyanya lagi sambil melirik tubuh nomu yang sudah tak jelas lagi bentuknya.

"Kau tidak tahu?" Satu alisku terangkat, mengamati gerak-geriknya yang tampak bingung. "Bentuknya aneh sekali, apa ia mutan?"

"Tidak, namanya nomu. Mungkin saja, sih. Tapi masih belum jelas, masih dilakukan penelitian lebih lanjut," jelas All Might sambil mengelus dagunya.

"Nomu, ya? Lemah sekali," ucapnya terkekeh, aku sedikit bergidik melihatnya. Senyumnya sangat berbeda, lebih terlihat seperti ... psycho?

"Hei, tenang saja. I'm not psychopath, I just like psychotic things," ujarnya terkekeh pelan, lalu menepuk bahuku. Sorot matanya teduh, namun menyimpan banyak misteri di sana. "Aku bukan esper pembaca pikiran, tenang saja. Semua terlihat jelas di wajahmu."

Seluruh siswa bergidik ngeri sekaligus takjub melihat gadis ini. Kurasa, penggemarnya akan bertambah banyak. Holy shit. Apa harus kuhitung dengan rumus matematika tentang peluang ia akan suka padaku? Baiklah, aku seperti seorang posesif saja. Mengerikan, sangat bukan diriku.

Gadis itu berjalan santai seolah tak terjadi apa-apa. Selalu saja begitu. Menebarkan senyum manis, menutupi hal mengerikan yang jelas-jelas baru saja terjadi. "[name]!" Seru All Might, membuatnya berhenti melangkah dan menoleh ke belakang.

"Apa kau tidak berniat untuk menjadi seorang hero?"

Pertanyaan itu membuatnya tersenyum, memunculkan lagi lesung pipi yang disembunyikan. "Tidak niat, aku tidak suka pamer dan terikat. Tapi, jika ada yang berani macam-macam ... aku tak akan segan menghabisinya."

Ia membungkukkan badannya hormat, lalu kembali berbalik menuju teman-temannya yang tampak khawatir. Dengan cepat, kutahan tangannya, menariknya dekat ke arahku.

"Senyummu itu ilegal, tapi aku suka," bisikku tepat di telinganya. Ia menatapku kikuk, dengan pipi yang mengeluarkan semburat merah samar.

"H-ha?"

Dan kehebohan gosip itu kembali berlanjut, dan malah tambah menjadi-jadi.

Tapi, siapa peduli? Toh, gosip itu akan segera jadi kenyataan. Pasti.

Was it a mistake from an angel
Or was it a deep kiss
Those dimples are illegal
But I love it anyway anyway anyway

Tbc

Absurd (999+)

Bang soto ngegas ahahahay! <gregetan abis maraton manganya

OEMJIH HELEP MEH ABANG SOTO GANTENG BANGET ANJIR ASDFGHJKL

ILLEGALWhere stories live. Discover now